- Menpora Zainudin Amali menjamin dana pembinaan olahraga.
- Penyusutan anggaran Kemenpora terkait Covid-19 adalah Rp270 miliar.
- Secara garis besar, pemangkasan dilakukan untuk komponen pertemuan hingga perjalanan dinas.
SKOR.id – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali memastikan tak ada pemotongan dana pembinaan olahraga terkait kebijakan relokasi anggaran penanganan virus corona (Covid-19).
Dalam telekonferensi, Rabu (15/4/2020), Zainudin Amali menuturkan jumlah penyusutan anggaran yang dialami Kemenpora sebesar Rp 270 miliar. Dan, bukan untuk pembinaan.
Berita Menpora Lain: Menpora Imbau Klub Tidak Terlalu Korbankan Atlet Profesional
"Secara garis besar, arahan Presiden (Joko Widodo) soal pengurangan anggaran dalam komponen pertemuan, rapat, maupun biaya perjalanan dinas." katanya.
"Aspek-aspek itu yang akan dikonsentrasikan (peralihannya dalam rangka) untuk penanganan Covid-19 (di Indonesia)," Zainudin Amali menambahkan.
Dari total Rp1,7 triliun alokasi anggaran untuk Kemenpora, pengurangan tak akan memengaruhi pembinaan olahraga, termasuk pemusatan latihan nasional (pelatnas).
Adapun anggaran Rp500 miliar untuk Pekan Olahraga Nasional (PON) XX/2020 Papua, hingga kini, belum diputuskan. Tapi, ia mengatakan tak akan menggangu pos tersebut.
Menariknya, Menpora mengaku belum mengetahui rincian mata anggaran belanja yang akan dikurangi terkait adanya pemotongan tersebut.
Untuk itu, Kemenpora terus berkomunikasi dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) terkait pengalihan anggaran Rp270 miliar tersebut.
"Kemenkeu yang akan mengatur. Sekarang ini, setiap hari, kami membahas kira-kira mana yang bisa dialihkan dan mana yang memang tidak mungkin dialihkan," kata Menpora.
Lebih lanjut, Zainudin Amali menegaskan Kemenpora bakal mengikuti panduan dari Kemenkeu sebagaimana telah disepakati.
Berita Kemenpora Lain: Kemenpora Munculkan Opsi Menunda PON Papua hingga Oktober 2021
"Yang penting, secara administrasi, dapat dipertanggungjawabkan. Misalnya, uji coba atlet tidak mungin dilakukan, saat ini. Anggaran tetap harus bisa dipertanggungjawabkan."
Pria kelahiran Gorontalo itu pun mengingatkan pengurus cabang olahraga untuk tertib administrasi. "Jika tidak terpakai harus dikembalikan ke kas negara."