SKOR.id - Servis bisa dibilang merupakan pukulan terpenting dalam permainan voli. Jika gagal melakukannya, rally tak akan terjadi dan poin pun jadi milik tim lawan.
Sebaliknya, jika mahir melakukannya, servis bisa jadi senjata ampuh untuk mendulang poin secara cepat dalam permainan voli karena menghasilkan ace.
Ada berbagai teknik servis yang bertipe menyerang dan sulit diantisipasi oleh pemain di seberang net. Salah satunya adalah float serve.
Sesuai artinya, float serve adalah servis yang menimbulkan efek bola mengambang (minim bahkan tak berotasi) di udara setelah dipukul.
Efek mengambang inilah yang membuat arah pergerakan bola lebih sulit diprediksi bahkan diterima oleh lawan.
Penjelasan Terjadinya Float Serve
Efek bola mengambang float serve ini sekilas mirip dengan tendangan knuckleball dalam sepak bola, yang diadaptasi dari teknik melempar seorang pitcher di bisbol.
Secara sederhana, float serve maupun knuckleball bisa terjadi karena empat faktor yang memengaruhi. Faktor pertama adalah rotasi bola alias spin.
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, efek dari float serve adalah bola melayang di udara dengan perputaran yang minim hingga sama sekali tak terjadi rotasi.
Jika bola mengalami banyak perputaran, maka efek bola mengambang di udara tak akan terjadi. Bola justru cenderung bergerak melengkung tergantung arah rotasi.
Faktor kedua yang memengaruhi terjadinya float serve adalah kecepatan laju bola yang dipengaruhi betapa kuat pukulan yang dilepaskan.
Kecepatan sangat menentukan karena jika bola melaju terlalu lambat maka hambatan yang dihadapi bola di udara tergolong tinggi sehingga rotasi bisa terjadi.
Sebaliknya, jika bola melaju dengan kencang maka koefisien hambatan makin rendah. Alhasil, bola bakal meluncur tanpa banyak terjadi rotasi.
Faktor selanjutnya yang memengaruhi terjadinya float serve adalah udara di sekitar bola. Saat melaju dengan kecepatan tinggi, udara di sekitar tak jadi satu kesatuan lagi.
Udara di sekitar bola akan terpecah sehingga menimbulkan aliran turbulensi hal itulah yang membuat bola hasil serve float bisa "bergoyang" dengan arah cukup acak di udara.
Faktor terakhir yang turut memengaruhi terjadinya float serve adalah jenis permukaan bola voli yang digunakan.
Cara Melakukan Float Serve
Melansir dari Volleyball Canada, ada tiga fase yang dilalui seorang pemain dalam melakukan float serve dilihat dari momen kontak dengan bola.
Fase pertama adalah pra-kontak. Tahapan ini dimulai dari sikap bermain saat berancang-ancang beberapa langkah di belakang garis servis atau baseline.
Setelah menentukan arah servis, pemain kemudian mulai membuat perhitungan momentum kapan serta di mana bola akan dipukul.
Dalam melakukan float serve, pemain bisa saja dalam keadaan diam di tempat, bergerak maju tanpa melompat, maupun sambil melompat layaknya melakukan jump serve.
Faktor yang membedakan float serve dengan teknik servis lainnya terdapat pada fase kedua, yakni fase kontak.
Dalam melakukan float serve, tangan yang digunakan untuk melakukan pukulan adalah bagian telapak yang "terbuka) dan disarankan dalam kondisi pergelangan kaku.
Pergelangan yang kaku bisa meminimalisasi terjadinya putaran pada bola sesaat setelah kontak antara tangan dan bola terjadi.
Area bola yang dikenai tangan adalah bagian tengah, sedikit ke bawah, dengan tujuan mengurangi terjadinya spin.
Sedangkan fase pasca-kontak meliputi gerakan follow through atau terusan di mana lengan yang digunakan memukul bola digerakkan mengikuti arah target yang dituju.
Setelah itu, pemain harus segera kembali ke dalam area permainan dan bersiap dalam posisi bertahan.