- Sejak pertama Viking Persib Club berdiri pada 1993, ada dua sosok pemimpin, Ayi Beutik dan Herru Joko.
- Awalnya Ayi menjadi ketua Viking Persib Club, namun akhinya diserahkan ke Herru Joko karena sibuk.
- Sebagai gantinya, rekan-rekan Viking Persib Club secara tak sengaja dan suka menyebutnya sebagai panglima.
SKOR.id - Sejak terbentuknya Viking Persib Club (VPC) pada 17 Juli 1993, kepemimpinan dipegang dua sosok, Ayi Beutik dan Herru Joko.
Meski sempat ada dualisme kepemimpinan di dalam VPC, tapi tak pernah ada kecemburuan di antara keduanya maupun gerbong yang dibawanya.
Justru, di antara keduanya terjadi interaksi yang sangat menyejukkan para anggota dan gerbongnya masing-masing karena saling mengisi dan melengkapi.
“Setelah terbentuknya Viking, almahrum dan Heru sebagai ketuanya. Tapi, sedikit pun tak ada perselisihan dan perebutan peran," kata Teddy Ekek.
"Keduanya justru saling mengisi dan melengkapi. Inilah yang diinginkan almarhum maupun Heru karena kita ini orang Sunda,” saksi hidup berdirinya VPC ini menjelaskan.
Bahkan, kata Teddy, munculnya Ketua dan Panglima bukan disebabkan oleh perpecahan, perebutan, maupun perselisihan di internal organisasi.
Itu, katan Eddy, muncul begitu saja ditambah dorongan dan dukungan dari rekan-rekan yang sama-sama menjadi pendiri Viking Persib Club.
Teddy mengisahkan, beberapa tahun setelah VPC berjalan, masing-masing disibukkan oleh tugasnya dan pekerjaan sehari-harinya.
Ayi Beutik yang merupakan lulusan ITB, disibukan oleh pekerjaannya dalam bidang ukur-mengukur yang harus berpindah-pindah tugas dari satu pulau ke pulau lain.
“Saat itu almarhum bilang kepada saya bahwa untuk mengurusi organisasi tidak mungkin harus setiap hari," Teddy mengenang cerita Ayi Beutik.
"Maklum, almarhum saat itu makin disibukan oleh tugasnya mengukur yang harus dilakukan ke hutan-hutan. Lalu, almarhum menyerahkan jabatan ketua oleh Heru,” ujar Teddy.
Menghadapi situasi tersebut, lanjut Teddy, dalam diri Beutik tidak ada sedikit pun ada perasaan takut akan kehilangan peran.
Bahkan, tegas Teddy, saat itu Beutik justru berjiwa besar sehingga ikhlas menyerahkan kepemimpinan atau jabatan ketua kepada Heru Joko.
“Sebetulnya saat itu almarhum adalah ketuanya. Tapi saat itu almarhum sering ke luar kota. Lalu almarhum kepada saya bilang, bahwa enggak bisa fokus," katanya.
"Lantas, almarhum bilang kepada saya, jabatan ketua serahkan saja ke Herru Joko. Alasan almarhum karena Herru dinilai mampu,” Teddy menceritakan.
Lantas bagaimana prosesnya Ayi Beutik hingga kini dikenal sebagai Panglima Viking Persib Club? Teddy mengisahkan jabatan panglima datang atas usulannya.
“Setelah menyatakan niatnya menyerahkan jabatan kepada Heru, almarhum lantas bertanya kepada saya, kalau saya (Beutik), jadi apa?" ia berkisah.
"Lalu saya bilang sudah jadi Pangima saja. Awalnya, usulan saya itu tidak ditanggapi serius, malah almarhum memelesetkan Panglima Macan Kumbang," ucap Teddy.
Tapi, setelah didorong oleh semua rekan-rekan VPC, secara tak sengaja Ayi terus-terusan dipanggil panglima. Rupanya pangggilan itu diterima bobotoh.
Mengenang Ayi Beutik: Dosa Saya Bikin Ribuan Fan Persib dan Persija Ributhttps://t.co/KIMlYALeMh— SKOR Indonesia (@skorindonesia) August 9, 2020
"Sampai sekarang kita tetap menyebut almarhum Panglima Viking, dan di mata kami Heru dan almarhum sama. Tapi yang sering erperan pisan almarhum,” Teddy memaparkan.
Teddy pun bangga, setelah proses itu berjalan, barulah pada tahun 1995 VPC mulai berani membuka pendaftaran anggota VPC.
“Sejak saat itu, berkat kekompakan di internal Viking ini, anggota terus bertambah dan hingga kini tetap tak berkurang," ucap Teddy.
"Bahkan, sesuai filosofi Panglima dulu Viking ada di mana-mana, dan anggota kami pun tersebar di mana-mana saat ini,” Teddy Ekek memungkasi.
(Tulisan ini merupakan bagain dari rangkaian tulisan untuk memperingati meninggalnya Ayi Beutik, pentolan fan Persib, pada 9 Agustus 2014.)
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Baca Juga Berita Ayi Beutik Lainnya:
Mengenang Ayi Beutik: Belum Ada Figur yang Bisa Gantikan Sosoknya
Mengenang Ayi Beutik: Dosa Saya Bikin Ribuan Fan Persib dan Persija Ribut