SKOR.id – Aldi Satya Mahendra membuat sejarah dengan menjadi pembalap motor Indonesia pertama yang merebut gelar juara dunia. Pembalap Team BrCorse Yamaha ini melakukannya di ajang World Supersport 300 (WorldSSP300), akhir pekan lalu.
Hebatnya lagi, Aldi Satya – yang tak lain adik dari Galang Hendra Pratama, yang musim ini juga turun di WorldSSP300 – mengeklaim gelar juara dunia pada musim perdananya alias rookie.
Kesuksesan Aldi Satya – pembalap kelahiran Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, 27 Juni 2006 – itu membuatnya dipromosikan oleh Yamaha Racing Indonesia untuk turun di WorldSSP musim depan dengan menggeber Yamaha R9.
Mungkin banyak yang belum mengetahui apa perbedaan antara WorldSSP300 dengan WorldSSP. Bagaimana ajang balap ini dibuat? Berapa kapasitas mesin motor yang boleh turun?
Skor.id akan coba membahasnya Skor Special edisi kali ini. (Skor Special adalah artikel yang akan memberikan perspektif berbeda setelah Skorer membacanya dan artikel ini bisa ditemukan dengan mencari #Skor Special atau masuk ke navigasi Skor Special pada homepage Skor.id.).
Ajang Balap Pendukung World Superbike (WorldSBK)
Baik WorldSSP maupun WorldSSP300 merupakan seri balap pendukung (support class) Superbike World Championship (World Superbike) alias Kejuaraan Dunia Superbike.
Mengutip situs web resmi worldsbk.com, kelas WorldSBK menampilkan sepeda motor balap berbasis produksi massal. Itu artinya, Anda bisa merasakan sensasi motor WorldSBK karena bisa membelinya secara bebas.
Pun begitu, dibandingkan dengan model jalan raya standar, mesin motor World Superbike diperbolehkan modifikasi tertentu, seperti: manajemen mesin, sistem pembuangan, suspensi, rem dan sejumlah bagian mesin. Berat motor harus minimal 168kg, dengan kapasitas tenaga berkisar antara 750cc dan 1200cc, tergantung jumlah silinder yang dipakai mesin.
Sejak modifikasi teknis terbatas diperkenalkan pada tahun 2015, tuning sepeda kini mengalami lebih banyak keterbatasan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Supersport diperkenalkan sebagai kelas pendukung Kejuaraan Dunia Superbike pada tahun 1990, sebagai Kejuaraan Eropa. Awalnya, seri ini mengizinkan mesin empat silinder hingga 600 sentimeter kubik (600cc), mesin tiga silinder hingga 675cc, dan mesin silinder ganda hingga 750cc.
Pada tahun 1997 kejuaraan tersebut menjadi “World Series” (Seri Dunia) dan gelar Eropa diberikan kepada Kejuaraan Balap Jalan Eropa dari Uni Sepeda Motor Eropa. Status dan level Supersport naik menjadi Kejuaraan Dunia Supersport (biasa disebut WorldSSP) mulai tahun 1999.
Kelas World Supersport menampilkan mesin kelas menengah. Sepeda motor yang dipakai lebih kecil, lebih ringan, dan kurang bertenaga dibanding motor World Superbike, serta lebih sedikit modifikasi yang diperbolehkan.
Persaingan di WorldSSP biasanya sangat sengit. Dominasi musim oleh satu pesaing merupakan hal yang tidak biasa. WorldSSP tahun 2001 menjadi contoh nyata akan hal ini.
Juara saat itu, Andrew Pitt, tidak mampu memenangi satu balapan pun, namun mengumpulkan total poin terbanyak di kejuaraan karena selalu finis di dekat garis depan di hampir setiap balapan.
1. Regulasi Teknik
Mulai musim 2022, WorldSSP memberlakukan peraturan mesin baru. Untuk mesin WorldSSP Next Generation, modifikasi tidak boleh dilakukan kecuali dinyatakan dalam teks atau dalam Daftar Suku Cadang yang Memenuhi Syarat untuk Kompetisi.
Mengenai alokasinya dihitung dengan jumlah event dan dibulatkan ke bilangan bulat terdekat: Mesin 400cc – 600cc akan memiliki satu mesin untuk setiap 2,5 putaran, 601cc – 799cc dengan satu mesin setiap tiga putaran, sedangkan 800cc dan di atasnya mungkin memiliki satu mesin untuk setiap 3,5 putaran.
Berkat regulasi Next Generation ini, motor-motor berkapasitas mesin lebih besar seperti Ducati Panigale V2 untuk bersaing. Sesuai regulasi FIM, masa validasi homologasi motor WorldSSP adalah delapan tahun (sama seperti motor WorldSBK).
Per 19 September 2024, sejumlah motor yang sudah lolos homologasi FIM untuk turun di WorldSSP di antaranya:
- Ducati Panigale V2 (akhir homologasi Februari 2030)
- Kawasaki ZX-6R (April 2030)
- Honda CBR600RR (Januari 2032)
- MV Agusta F3 800 RR M.U (Desember 2031)
- MV Agusta F3 Superveloce M.U (Desember 2031)
- QJ Motor SRK 800 RR (Maret 2032)
- Suzuki GSX-R750 (April 2030)
- Triumph Street Triple 765 RS (Januari 2032)
- Yamaha YZF-R6 (Januari 2025)
Tahun 2025 nanti, Yamaha akan menurunkan R9 untuk menggantikan R6 di WorldSSP. Seperti pabrikan lainnya, Yamaha juga akan memanfaatkan peraturan baru Next Generation tersebut.
Namun ini juga akan menjadi contoh paling ekstrem karena Yamaha R9 yang dibekali mesin tiga silinder 890cc cross-plane (CP3) akan bersaing dengan mesin tiga silinder 765cc konvensional (Triumph Street Triple RS 765) misalnya, serta mesin-mesin empat silinder lainnya yang berkapasitas 600cc dan MV Agusta F3 800 tiga silinder 798cc, dan Ducati Panigale V2 955cc.
2. Regulasi Sport
Kejuaraan Dunia Supersport berlangsung di hampir setiap putaran Kejuaraan Dunia Superbike. Posisi start awal ditentukan oleh putaran tercepat pembalap dari dua sesi kualifikasi yang berdurasi 45 menit. Setiap balapan memiliki panjang sekitar 100 kilometer (62 mil). Biasanya balapan berlangsung di antara dua balapan Superbike.
Mulai 2024, posisi grid untuk Race 2 di WorldSSP, WorldSSP300, dan WorldWCR didasarkan pada lap tercepat dalam Race 1. Sesi Superpole pada hari Jumat akan mengatur grid untuk Race 1 seperti biasa, dan kemudian perubahan akan berlaku.
Sembilan pembalap tercepat Race 1 akan mengisi sembilan grid terdepan untuk Race 2. Adapun sisa grid berdasarkan hasil Superpole (kualifikasi).
Sistem poin untuk kejuaraan pembalap sama untuk setiap race, yakni: 25-20-16-13-11-10-9-8-7-6-5-4-3-2-1 masing-masing untuk pemenang sampai peringkat ke-15. Sedangkan untuk klasemen pabrikan, hanya poin satu pembalap dengan posisi finis terbaik yang diambil.
3. Pembalap
Usia minimum para pembalap yang turun di FIM Superbike World Championship dan FIM Supersport World Championship adalah 18 tahun, dengan maksimum 50 tahun untuk kedua kategori tersebut.
Pembalap dari seluruh dunia berkompetisi di WorldSSP namun sebagian besar dari Eropa. Beberapa pembalap yang sukses di World Supersport telah pindah ke kompetisi tingkat tinggi, di antaranya Cal Crutchlow dan Chris Vermeulen (ke MotoGP) serta Chaz Davies (sempat ke kelas 125cc dan 250cc Kejuaraan Dunia Grand Prix Balap Motor, serta WorldSBK).
Sejumlah pembalap lain seperti Fabien Foret dan Kenan Sofuoglu (juara WorldSSP terbanyak, lima kali) justru menghabiskan beberapa tahun di kejuaraan ini.
Dibuat pada tahun 2017, World Superport 300 (WorldSSP300) dijalankan sebagai kelas pendukung Kejuaraan Dunia Superbike.
Pun begitu, 2025 akan menjadi musim terakhir WorldSSP300 karena FIM dan Komisi SBK akan menggantikannya dengan kejuaraan baru mulai musim 2026. Keputusan tersebut diambil dalam rapat Komisi SBK pada 14 Juni lalu.
Dalam pernyataannya FIM menjelaskan bila Komisi SBK berupaya memperkenalkan kelas entri baru ke Kejuaraan Dunia Motul FIM Superbike pada tahun 2026, menandai evolusi signifikan dalam lanskap balap. Kelas baru ini akan menggantikan WorldSSP300 yang sukses menjadi kelas feeder sejak diluncurkan pada tahun 2017.
WorldSSP300 dinilai telah memenuhi misinya dalam menyediakan platform yang berkelanjutan dan terjangkau bagi talenta-talenta baru untuk memasuki Kejuaraan Dunia. Berdasarkan kesuksesan ini, pengenalan kelas baru ini bertujuan untuk lebih meningkatkan relevansi olahraga dan komersial dari kategori pemula.
Musim terakhir seri WorldSSP300 akan berlangsung pada tahun 2025, memberikan tim dan pabrikan waktu yang cukup untuk mempersiapkan transisi ke kelas baru pada tahun 2026.
Periode ini akan memastikan peralihan yang lancar dan terkoordinasi dengan baik, memungkinkan semua pemangku kepentingan untuk beradaptasi dengan peraturan teknis dan olahraga baru.
1. Regulasi Teknik
Terlepas dari namanya, sebagian besar mesin motor-motor WorldSSP300 tidak dibatasi hingga 300cc. WorldSSP300 menampilkan sepeda motor apa pun yang digolongkan sebagai mesin A2 di jalan raya Eropa (tidak termasuk mesin kelas A1).
Semua sepeda motor dihomologasi oleh badan balap sepeda motor FIM dan tunduk pada modifikasi batas berat dan putaran mesin (RPM) oleh Komisi SBK, untuk memastikan paritas semaksimal mungkin.
Per 19 September 2024, sejumlah motor yang sudah lolos homologasi FIM untuk turun di WorldSSP300 – dengan validasi homologasi lima tahun – di antaranya:
- Kawasaki Ninja 400 (Maret 2025)
- Kove 321 RR-S (Februari 2029)
- KTM RC390 (April 2028)
- Yamaha YZF-R3 (Oktober 2028)
Salah satu tujuan utama bakal digantinya kelas WorldSSP300 nanti tak lain untuk memperlancar jalur perkembangan bagi para pembalap untuk naik ke kelas yang lebih besar, khususnya ke WorldSSP.
Dengan menutup kesenjangan kinerja antara kelas pemula (entri, WorldSSP300) dan menengah (WorldSSP), berarti menciptakan transisi yang lebih mulus bagi pembalap, mendorong perkembangan dan mempersiapkan mereka menghadapi tuntutan kompetitif di kategori yang lebih tinggi.
Selain itu, pergantian kelas WorldSSP300 ini dilakukan untuk menarik minat lebih besar dari produsen dengan memungkinkan mereka memamerkan mesin yang mencerminkan segmen pasar yang sedang berkembang.
Kelas baru pengganti WorldSSP300 nantinya akan menampilkan sepeda motor lincah dengan mesin berkapasitas tingkat menengah yang lebih bertenaga.
2. Regulasi Sport
Untuk regulasi olahraga WorldSSP300 hampir mirip dengan WorldSSP. Sistem poin di WorldSSP300 juga ada untuk pembalap, kejuaraan tim, dan kejuaraan pabrikan.
Namun, tak seperti WorldSSP, WorldSSP300 tidak selalu digelar di setiap putaran WorldSBK. Musim 2024 lalu, WorldSSP300 hanya digelar delapan putaran. Bandingkan dengan WorldSBK dan WorldSSP yang sama-sama berlangsung dalam 12 putaran.
3. Pembalap
Berdasarkan regulasi FIM untuk WorldSSP300, usia minimum pembalap adalah 15 tahun. Jeffrey Buis menjadi pembalap dengan gelar WorldSSP300 terbanyak, dua.
Untuk pabrikan, dari delapan musim WorldSSP300 yang sudah digelar, Kawasaki Ninja 400 tercatat lima kali memenangi gelar pembalap sedangkan Yamaha YZF-R3 tiga, termasuk tahun 2024 lewat Aldi Satya Mahendra.