SKOR.id - Sepak bola wanita membutuhkan sosok seperti David Aznar. Tidak banyak pelatih memiliki kemampuan menangani tim sepak bola wanita. Di antara yang sedikit tersebut ada David Aznar.
David Aznar menjadi istimewa karena dia memiliki pengalaman menangani tim sepak bola wanita dalam kariernya.
Yang juga membuatnya lebih istimewa lagi, David Aznar termasuk figur yang dapat ditempatkan sebagai pionir dari tercipta tim sepak bola Real Madrid.
Jika melihat tahun berdirinya tim sepak bola wanita Real Madrid, yang disebut dengan Real Madrid Femenino, terlihat bahwa usia tim ini masih terbilang baru.
Real Madrid Femenino baru dibentuk pada 1 Juli 2020 atau hanya empat tahun lalu. Bandingkan dengan Barcelona misalnya yang sudah memiliki tim wanita sejak 22 tahun silam, tepatnya sejak 2002.
Bahkan, dari berdirinya Barcelona dapat dikategorikan dari sejumlah proses hingga tim wanita asal Katalunya ini dibentuk pada 1970 atau 54 tahun silam.
Perbedaan tersebut memberikan gengsi tersendiri bagi Barcelona, membuat mereka unggul atas Los Blancos.
Dalam situasi inilah, David Aznar kemudian merupakan pelatih yang menjadi cikal bakal terbentuknya klub Real Madrid Feminino, memperbaiki citra Real Madrid dalam dunia olahraga wanita khususnya di sepak bola.
Saat ini, David Aznar merupakan pelatih Athletic Bilbao. David Aznar resmi diangkat sebagai pelatih tim utama putri Athletic Bilbao pada Juni 2023, menggantikan Iraia Iturregi.
Keputusan ini menandai langkah baru dalam karier David Aznar sebagai pelatih, menghadapi tantangan besar untuk mengembangkan tim dengan sejarah sepak bola wanita.
"Kami berada di liga yang sangat kompetitif yang terus berkembang. Ada banyak yang perlu ditingkatkan, tetapi kami percaya pada potensi Lezama. Dukungan penggemar sangat penting bagi kami," kata David Aznar, dalam perkenalannya setelah resmi sebagai pelatih Athletic Bilbao pada 2023 lalu itu.
Lezama merupakan nama pusat latihan Athletic Bilbao, termasuk tim putra senior asuhan Ernesto Valverde yang bermain di kompetisi tertinggi sepak bola Spanyol, La Liga.
Di Lezama, tepatnya di Lezama 2 (lapangan 2) merupakan tempat tim putri Athletic Bilbao dalam menjamu lawan-lawan mereka di Liga F 2023-2024. Di pusat latihan Lezama pula merupakan rumah bagi tim junior Athletic Bilbao serta tim kategori usia lainnya.
David Aznar juga menegaskan keinginannya untuk membangun tim yang berani dan ambisius, yang berjuang untuk mewakili harapan para penggemar.
Di Liga F (Primera Division Femenina de Futbol) 2024-2025 Spanyol, tim putri Athletic Bilbao asuhan David Aznar ada di peringkat keenam dari 6 putaran liga yang telah bergulir.
Las Leonas (sebutan untuk tim putri Athletic Bilbao) meraih 3 kemenangan, 1 kali imbang, dan mengalami 2 kekalahan.
Tiga kemenangan tersebut termasuk dalam laga terkini mereka, saat mengalahkan Eibar dalam laga tandang, 13 Oktober 2024 lalu.
Dua gol Athletic Bilbao di laga tersebut diciptakan Clara Pinedo pada menit ke-11 dan gol kedua yang menentukan kemenangan diciptakan Irene Oguiza di menit ke-90+5.
Kemenangan dengan gol di menit terakhir tersebut memperlihatkan David Aznar berhasil membangun mental pantang menyerah dan lapar kemenangan Las Leonas.
Pelatih Pertama Real Madrid Femenino
Athletic Bilbao mengangkat David Aznar sebagai pelatih karena pengalaman pria 43 tahun ini di sepak bola wanita.
David Aznar merupakan pelatih pertama ketika Real Madrid membentuk tim sepak bola putri untuk pertama kalinya. Namun, seperti kebanyakan pelatih di Real Madrid, tuntutan untuk menang yang sangat tinggi membuat David Aznar dipecat.
Meski demikian, dari pengalamannya itu pula yang membuat David Aznar semakin matang sebagai pelatih tim wanita.
"Saya menangani tim wanita karena adanya sebuah kesempatan," kata David Aznar kepada media Spanyol, El Correo, ketika menjawab mengapa dirinya memilih menangani tim sepak bola wanita.
Setelah menjadi pelatih di Getafe dan menangani tim muda (pria) Real Madrid U-18, David Aznar menyatakan dia mendapatkan telepon dari Ana Rosell, salah satu sosok yang juga berpengaruh dalam sepak bola wanita Spanyol yang merupakan pendiri dari CD Tacon.
Ana Rosell kemudian meminta David Aznar menangani timnya. "Ana Rosell meminta saya membantu Tacon untuk bisa bermain di Divisi Satu. Mengapat tidak? Mari kita coba rencana ini," kata David Aznar, menceritakan.
Namun dalam perjalanannya, CD Tacon diambil alih oleh Real Madrid. Berawal dari petisi Ana Rossell kepada para presiden Real Madrid, seperti Lorenzo Sanz, Florentino Perez, dan Ramon Calderon.
Ada Rossell meminta agar para petinggi Real Madrid tersebut membentuk tim sepak bola wanita. Petisi tersebut sudah disampaikan Ana Rossell sejak 1997 namun tidak ada respons yang berarti.
Dengan demikian, ketika David Aznar masih melatih CD Tacon, perjuangan Ana Rossell untuk membentuk tim wanita di Real Madrid terus berlangsung.
Bahkan, permintaan Ana Rossell ditolak. Para eksekutif klub di Real Madrid menyatakan, sepak bola wanita tidak memberikan keuntungan yang signifikan dari sisi ekonomi.
Selain aktif di manajemen CD Tacon, Ana Rossell juga berstatus sebagai pemain di Atletico Feminas dan CD Canillas.
Pada 2017, Florentino Perez mulai memberikan sinyal bahwa jika pun Real Madrid membuat tim wanita, itu dibuat dari dasar, bukan membeli sebuah klub yang sudah eksis.
Baru kemudian pada 2019, Real Madrid mengambil CD Tacon dengan tetap mempertahankan nama tersebut. Dalam masa transisi itu, CD Tacon berada di bawah kepelatihan David Aznar.
David Aznar kemudian membawa CD Tacon promosi ke Divisi Satu Liga F. Klub ini kemudian mendatangkan sejumlah pemain yang cukup berpengalaman.
Namun, walau memiliki sejumlah pemain tersebut, CD Tacon mengawali musim dengan sebuah kekalahan yang sangat telak, dipukul Barcelona 1-9.
Mereka juga hanya sekali menang dalam sembilan laga. Pada 2019-2020, Tacon mengakhiri musim itu di posisi ke-10.
"Kekalahan 1-9 dari Barcelona merupakan momen tersulit dalam karier saya," kata David Aznar.
"Pada musim sebelumnya di Divisi Dua, kami hanya kemasukan 9 gol spanjang musim itu. Namun, lawan Barcelona di pekan pertama, kami sudah kemasukan 9 gol," dia membandingkan.
Meski demikian, David Aznar memiliki momen terbaik ketika dia membawa tim wanita Real Madrid di musim berikutnya mengalahkan Manchester City di kualifikasi Liga Champions 2021-2022.
Tim David Aznar di awal-awalnya memang mendapatkan perhatian besar karena klub besar ini akhirnya memiliki tim putri Real Madrid.
David Aznar menyatakan dia mendapatkan banyak dukungan dan semangat dari pesan-pesan sejumlah pelatih, terutama di masa-masa sulit.
Dirinya juga mulai terbiasa dengan sejumlah pemberitaan dari pers. Ketika di paruh musim 2020-2021 dia berhasil membawa Real Madrid ke posisi ketiga, yang dikabarkan pers Spanyol justru bukan sebuah pujian.
"Kami ada di posisi ketiga dan kami di zona Liga Champions. Saya sudah membayangkan pers akan menulis 'Real Madrid mengakhiri pertengahan musim di zona Liga Champions, wow'."
"Namun, yang saya baca justru artikel yang menyatakan: 'Real Madrid tidak dapat mengalahkan tim-tim besar,' karena kami kalah dari Barcelona, Atletico, dan Real Sociedad," kata David Aznar.
Semua itu membuat David Aznar lebih matang dalam menghadapi kritik. "Itu hanya bagian dari pekerjaan menjadi pelatih Real Madrid," kata David Aznar.
"Carlo Ancelotti dikritik. Zinedine Zidane bahkan dikritik meski membawa Real Madrid memenangkan tiga gelar Liga Champions."
"Terkadang memang benar, kita merasa bahwa kita tidak diberi penghargaan yang layak atas segala sesuatu yang telah kita capai dalam waktu yang singkat,” kata David Aznar.
Meski membawa Tacon promosi lalu membawa Real Madrid menang atas Manchester City, namun David Aznar pun dipecat. Di antaranya karena kekalahan telak lawan Barcelona.
*Artikel ini dibuat oleh Riziq Daffa, mahasiswa Uhamka yang menjalani magang di Skor.id