SKOR.id - Piala Tiger 1998, atau kini dikenal dengan Piala AFF, menjadi edisi paling dikenang. Bukan karena prestasi, tetapi kontroversi.
Pada Piala Tiger edisi kedua ini, terjadi peristiwa "sepak bola gajah" yang melibatkan pemain Timnas Indonesia, tepatnya saat menghadapi Thailand di laga terakhir penyisihan grup.
Selain itu, kontroversi juga mengiringi gelar juara Singapura. Meski tidak ada bukti, The Lions dinilai bisa mengalahkan Vietnam di partai puncak karena faktor non teknis.
Keberhasilan Singapura menjadi jawara memang cukup mengejutkan. Selain bukan unggulan, tim asuhan Vincent Subramaniam itu juga tak punya jajaran pemain mentereng.
Vincent Subramaniam bahkan pernah membuat pernyataan menggemparkan. Demi sukses di Piala Tiger 2000, dia memberi "air suci" kepada para pemain Singapura.
Kejutan lainnya - kali ini positif - adalah gelar top skor Piala Tiger 1998 yang diraih pemain Myanmar, Myo Hlaing Win, dengan torehan empat gol.
Menariknya, Myanmar bahkan tak lolos ke fase gugur.
Negara yang dulunya bernama Burma itu bahkan sempat dilumat Timnas Indonesia dengan skor telak 2-6 di Grup A. Namun, pada laga tersebut, Myo Hlaing Win mampu melesakkan dua gol.
Sementara, dua gol lainnya dia ciptakan kala Myanmar menang besar atas Filipina, 5-2.
Jumlah empat gol yang dicetak Myo Hlaing Win untuk meraih gelar top skor terbilang minim. Tetapi, saat itu memang tak ada striker yang tampil memukau.
Buktinya, pemain tersubur Timnas Indonesia malah bek sayap, Aji Santoso (3 gol) - setara Miro Baldo Bento. Begitu juga pencetak gol terbanyak Vietnam, Nguyen Hong Son, juga pemain sayap.
Sedangkan pada edisi sebelumnya, Piala Tiger 1996, striker Timnas Thailand, Netipong Srithong-in, menjadi top skor dengan torehan tujuh gol.
Namun, perlu diingat, jumlah pertandingan yang dimainkan pada edisi 1996 lebih banyak. Kala itu, dua grup di putaran final masing-masing diisi lima tim karena belum ada kualifikasi.
Sementara, Piala Tiger 1998 hanya diikuti delapan tim, dengan setiap grup berisi empat. Sebelum itu, enam tim harus berjibaku terlebih dulu dari fase kualifikasi.
Meski demikian, torehan empat gol sebagai top skor turnamen tidak hanya tercipta pada Piala Tiger 1998. Pada edisi 2008, jumlah yang sama juga sudah cukup bagi tiga pemain untuk merebut gelar pencetak gol terbanyak.
Myo Hlaing Win dikenal publik Myanmar sebagai penyerang mematikan. Bahkan, dia disebut sebagai salah satu striker terbaik yang pernah dimiliki Myanmar.
Sepanjang kariernya, Myo Hlaing Win hanya membela satu tim yakni Ministry of Finance and Revenue. Dia juga pemilik caps dan gol terbanyak untuk Timnas Myanmar.
Dari 90 pertandingan internasional sejak 1994 hingga 2005, Myo Hlaing Win membukukan 39 gol buat Myanmar. Torehan lebih banyak dicatatnya di level klub, yakni 69 gol dari 89 pertandingan.