SKOR.id - Materi pemain timnas Indonesia dalam ajang Piala Tiger 1998, sangat layak diunggulkan walau situasi politik saat itu masih labil.
Pada Agustus 1998, situasi di Indonesia baru saja bergejolak dengan tragedi kerusuhan Mei 1998. Ketika itu kompetisi Liga Indonesia pun dihentikan.
Kompetisi musim 1997-1998 dihentikan pada 25 Mei 1998, sedangkan liga musim 1998-1999 baru akan dilangsungkan pada November 1998.
Ini tidak seperti Piala Tiger 1996, di mana Indonesia mengirim wakil dalam kondisi serba terpaksa, karena Liga Indonesia memasuki fase puncak.
Karenanya kebugaran pemain timnas Indonesia sangat prima. Persiapan menuju Piala Tiger 1998 pun berlangsung panjang dan matang.
Pelatih timnas Indonesia saat itu, Rusdy Bahalwan, memanggil 20 pemain utama dengan dua pemain sebagai cadangan, yakni Rochi Putiray dan M. Halim.
Menariknya, skuad Garuda didominasi pemain Persebaya Surabaya. Komposisi tim diisi 11 pemain Bajul Ijo, yang sedang garang dalam liga musim 1997-1998.
Karenanya Aji Santoso, pemain generasi emas SEA Games 1991, dinobatkan sebagai kapten timnas Indonesia, mengambil alih ban kapten milik Fakhri Husaini.
Dengan persiapan intensif dan target juara dari PSSI, yang ketika itu dipimpin Azwar Anas, pasukan Merah Putih sangat percaya diri bisa juara.
Pada awal turnamen edisi kedua gubahan AFF (konfederasi sepak bola ASEAN) ini, timnas Indonesia langsung tancap gas saat melawan Filipina dan Myanmar.
Dalam laga pembuka melawan si Anjing Jalaanan, julukan timnas Filipina, pasukan Garuda menang dengan skor 3-0 pada 27 Agustus 1998.
Tiga gol Indonesia dilesakkan Widodo Cahyono Putro pada menit ke-15, disusul penalti Bima Sakti di menit ke-42, dan gol Uston Nawawi pada menit ke-65.
Sedangkan pada pertandingan kedua lawan timnas Myanmar pada 29 Agustus 1998, Kurnia Sandy dan kawan-kawan berpesta gol dengan menang 6-2.
Aji Santoso membuka keunggulan lewat penalti pada menit ke-15, disusul gol Widodo (30'), gol bunuh diri Min Aung (39'), Bima (54'), dan Miro Baldo Bento (75').
Sedangkan satu gol lainnya adalah gol bunuh diri Min Thun pada menit ke-77. Dua gol timnas Myanmar diborong Myo Hlaing Win pada menit pertama dan ke-85.
Sementara itu juara bertahan, timnas Thailand, yang satu grup dengan Indonesia hanya bermain imbang melawan Myanmar dengan skor 1-1 pada laga pembuka.
Sejarah kelam kemudian terjadi saat timnas Indonesia "mengalah" dari Thailand pada laga pemungkas penyisihan grup di Stadion Thong Nhat, Hi Chi Minh City.
Secara kualitas, pada saat itu tim Merah Putih bisa saja menang atas lawannya. Tapi akhirnya malah kalah dengan skor 2-3 demi posisi runner-up Grup A.
Pertandingan pemungkas Grup A ini sejatinya tampak normal pada awalnya, dengan kedua tim saling membobol. Namun, setelahnya terjadi inseden memalukan.
Mursyid Effendi menciptakan gol bunuh diri, bukan gol bunuh diri tak sengaja, melainkan sengaja dan malah mendapatkan tepuk tangan dari rekan-rekannya.