SKOR.id - Di tengah gemerlap final V-League Korea Selatan 2024–2025, satu nama mencuri perhatian: Megawati Hangestri Pertiwi. Atlet voli asal Indonesia ini menunjukkan makna sebenarnya dari semangat juang, tampil luar biasa meski tengah dibekap cedera lutut.
Bersama klubnya, Daejeon Jung Kwan Jang Red Sparks, Megawati Hangestri tak hanya bermain, tapi menjadi kunci kemenangan dalam dua laga final menghadapi Incheon Heungkuk Life Pink Spiders, tim yang diperkuat legenda voli Korea, Kim Yeon-koung.
Dalam dua pertandingan final terakhir (game ketiga dan keempat), Megawati Hangestri mencetak 40 poin dan 38 poin berturut-turut — angka yang luar biasa bahkan untuk pemain dalam kondisi bugar. Namun di balik angka itu, ada perjuangan yang berat.
Lutut kanannya dilaporkan mengalami gangguan serius akibat padatnya jadwal pertandingan — tujuh laga dalam dua minggu, termasuk playoff melawan Hyundai E&C. Namun, Megawati Hangestri memilih untuk bertahan di lapangan.
“Lutut kanan Mega tidak dalam kondisi baik. Tapi dia tetap menunjukkan performa luar biasa, terutama di set kelima. Dia benar-benar pemain hebat, dan akan tercatat dalam sejarah V-League,” puji pelatih Red Sparks, Ko Hee-jin dikutip dari media Korea Selatan, Osen.
Di tengah perjuangannya, Megawati juga mendapat suntikan semangat dari orang terdekat. Kekasihnya, Dio Novandra, datang langsung dari Indonesia ke Korea untuk memberikan dukungan. Sejak kedatangan Dio, Red Sparks belum terkalahkan di final.
“Dio datang dan nonton pertandingan, sama seperti waktu di Indonesia. Energi dari hubungan ini memberi saya semangat lebih,” ujar Megawati sambil tersenyum.
Selain itu, kepercayaan dari rekan satu tim, terutama setter senior Yeom Hye-seon, juga memberi Mega panggung untuk bersinar.
“Kalau bukan karena kepercayaan dia, saya tidak akan bisa mencetak poin sebanyak ini. Di momen penting, dia tetap memilih memberikan bola ke saya,” katanya, dengan penuh rasa terima kasih.
Dengan skor 2-2, Red Sparks dan Pink Spider harus memainkan final kelima. Laga itu akan digelar di markas Pink Spider, Selasa (8/4/2025).
Namun bukan hanya soal gelar. Ini juga menjadi momen perpisahan andalan Pink Spider, Kim Yeon-koung, ikon voli Korea yang akan pensiun. Banyak yang berharap sang legenda menutup karier dengan trofi.
Namun di sisi lain, ini bisa jadi laga terakhir Megawati di V-League. Dan ia pun tak ingin menyia-nyiakannya.
“Tubuh saya memang tidak 100%, tapi saya akan berjuang sampai akhir. Dengan pikiran positif dan mental kuat, tubuh pun akan ikut merespons,” tegas pevoli berusia 25 tahun itu.
Sementara itu, sejak didatangkan ke Korea dua tahun lalu lewat slot Asia, Mega membuktikan dirinya bukan sekadar pelengkap. Ia kini menjadi bintang, simbol kerja keras, dan inspirasi atlet muda di Asia Tenggara.
Cedera, tekanan mental, dan peran sentral dalam tim tak pernah membuatnya mundur. Justru di saat-saat sulit, Mega bersinar paling terang.
Dan kini, satu pertandingan terakhir menanti. Satu kesempatan untuk mengangkat trofi tertinggi di V-League. Apapun hasilnya, perjuangan Megawati Hangestri sudah mencatatkan namanya di hati para penggemar voli.