- Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara cukup bersyukur Olimpiade Tokyo 2020 mundur setahun.
- Back-to-back juara dunia 2018-2019 tersebut kini tengah fokus mempersiapkan Tokyo 2020 yang tinggal sebentar lagi.
- Mayu Matsumoto meyakini kejutan besar akan datang dari para rival di Olimpiade yang akan digelar secara tertutup nanti.
SKOR.id - Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara, ganda putri Jepang, cukup lega dengan keputusan mengundur Olimpiade Tokyo selama setahun karena Covid-19.
Ganda putri peringkat ke-2 dunia tersebut mengakui sangat keteteran ketika kualifikasi Olimpiade Tokyo baru dimulai pada awal musim 2019.
Kekecewaan besar dirasakan oleh keduanya ketika gagal juara di All England 2020 yang merupakan turnamen kualifikasi terakhir menuju Olimpiade Tokyo, sebelum jadwal Olimpiade resmi diundur.
"Setelah Covid-19 makin menyebar dan banyak turnamen ditunda maka kami merasa bahwa sepertinya akan lebih baik jika Olimpiade juga ditunda. 'Masih ada waktu' itulah yang kami pikirkan saat itu," kata Mayu Matsumoto menjelaskan kepada Badminton Unlimited.
"Tentu saja kami tahu bahwa banyak atlet yang menginginkan Olimpiade tetap berjalan karena itu juga tujuan utama kami," lanjutnya.
Motivasi keduanya pun sempat turun drastis ketika pandemi menghentikan seluruh aktivitas latihan tim Jepang dan dibekukannya berbagai turnamen dunia.
"Ketika Olimpiade baru ditunda kami tidak bisa berlatih karena status darurat. Kami sempat kehilangan motivasi bermain," ucap Nagahara menimpali.
"Ketika Covid-19 mulai bisa ditangani, latihan dan turnamen kembali berlanjut satu per satu. Kami mengatur ulang pola pikir kami dan kembali bekerja keras untuk Olimpiade yang diundur setahun."
Back-to-back juara dunia 2018-2019 tersebut kini fokus mempersiapkan dengan matang Olimpiade Tokyo yang tinggal kurang dari dua pekan lagi.
Matsumoto/Nagahara mengantisipasi kejutan yang akan diberikan para rival di Olimpiade yang akan digelar secara tertutup tanpa penonton tersebut.
"Sekarang ini tinggal tersisa Olimpiade setelah berbagai turnamen setelah bulan Maret dibatalkan," ujar Nagahara menjelaskan.
"Tidak hanya kami, semua pemain dari berbagai negara juga merasakannya. Karena itulah kami terus fokus menatap Olimpiade dan terus bekerja keras."
"Dalam kondisi seperti sekarang masih banyak yang berkata kalau Olimpiade sebaiknya ditiadakan. Jadi, menggelar Olimpiade saja sudah menjadi keputusan besar bagi Jepang," Matsumoto menambahkan.
"Mungkin tidak akan ada penonton di venue tetapi tekanan besar untuk Jepang akan datang dari para pemain internasional."
"Saya merasa bahwa para atlet akan menunjukkan kekuatan yang lebih hebat dari yang pernah mereka tunjukkan sebelumnya, karena bertanding di situasi seperti sekarang. Saya rasa karena itulah para atlet Jepang akan bekerja lebih keras lagi."
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Juara Euro 2020, Nasib Italia Berubah setelah Tragedi Piala Dunia 2018 https://t.co/p5dgmZ9O30— SKOR.id (@skorindonesia) July 12, 2021
Berita Bulu Tangkis Lainnya:
Jelang Olimpiade Tokyo, Fisik Nozomi Okuhara Belum Sempurna
Drawing Ganda Putri Bulu Tangkis Olimpiade Tokyo: Greysia/Apriyani Sulit Juara Grup