SKOR.id – Max Verstappen tetap tidak suka format sprint race Formula 1 meski memenangi tiga dari tujuh yang diadakan sejak diperkenalkan pada musim 2021. Menurutnya, itu bukan balapan tapi perjudian.
Pembalap Red Bull Racing tersebut kembali mengkritik format balapan singkat F1, mengatakan tak melihat signifikansinya. Ini diungkapkan Verstappen setelah hanya finis ketiga dalam sprint Grand Prix Azerbaijan.
Akhir pekan lalu, sprint race pertama musim ini dilangsungkan di Sirkuit Baku City sebagai bagian dari GP Azerbaijan, ronde keempat F1 2023. Rekan setim Max Verstappen, Sergio Perez, yang jadi pemenang.
Dalam sprint di Baku, Verstappen terlibat wheel-to-wheel George Russell (Mercedes) dan bersenggolan. Hal itu menyebabkan sisi kiri mobil RB19 robek. Untungnya, Super Max masih mampu menyabet podium.
“Ya, itu kacau. Saya pikir (sprint race) bukan balapan sebenarnya, itu lebih seperti perjudian. Saya rasa saya akan lebih sukses di Las Vegas jika saya pergi ke kasino,” ujar Verstappen dilansir dari Marca.
Menurut juara dunia F1 2021 dan 2022 itu, sprint race ibarat sebuah pertunjukkan, bukan perlombaan. Ia mengatakan ada cara lain untuk membuat kejuaraan menjadi lebih menghibur bagi para penggemar.
“Ya, saya suka balapan, saya adalah pembalap murni dan ini (sprint) lebih kepada show. Tentu saja penting untuk memiliki hiburan, tapi saya kira jika semua mobil lebih dekat, Anda akan menciptakan hiburan yang lebih baik daripada mencoba melakukannya itu (menggelar sprint),” kata Verstappen.
“Ini selayaknya sebuah pertandingan sepak bola. Satu tim sudah unggul 3-0 dan kemudian tiba-tiba Anda seperti, ‘Oh, ayo reset 0-0 dan mulai lagi dari awal.’ Terlihat agak tidak perlu bagi saya hal semacam ini.”
Max Verstappen memenangi dua dari tiga sprint race tahun lalu dan satu lagi pada 2021. Meski mencapai podium utama tiga kali dari tujuh balapan singkat, ia tetap tak suka, walau format kualifikasinya dikurangi.
“Menurut saya penting kembali ke apa yang kami miliki dan memastikan setiap tim dapat berjuang untuk menang. Itu yang harus kami coba dan tuju, alih-alih mengimplementasikan emosi buatan semacam ini.”
Lucunya, para pembalap yang segenerasi dengan Verstappen seperti Russell, Charles Leclerc (Scuderia Ferrari) dan Lando Norris (McLaren) setuju dengan penerapan format sprint race dalam F1.
Akhir pekan GP Azerbaijan memang tidak berakhir sempurna bagi Max Verstappen. Ia gagal membukukan kemenangan. Bukan hanya di sprint, tetapi juga dalam balapan utama (main race), di mana ia finis kedua.
Ini membuat posisi Super Max di puncak klasemen sementara F1 2023 terancam. Pasalnya, Perez, yang juga meraih kemenangan pada balapan hari Minggu (30/4/2023) di Baku, kini hanya tertinggal enam poin.
Pada musim 2023, F1 dijadwalkan menggelar enam sprint race. Setelah Grand Prix Azerbaijan, balapan singkat selanjutnya akan berlangsung dalam GP Austria, Belgia, Qatar, Amerika dan Brasil.