SKOR.id – Pembalap Red Bull Racing Max Verstappen mendukung hadirnya racing driver perempuan untuk ikut bersaing di Formula 1. Meski akan lebih sulit dibandingkan laki-laki, ia meyakini ada kans.
Verstappen mengatakan lebih berat bagi seorang pembalap perempuan menembus F1 karena rendahnya jumlah partisipasi. Tetapi Super Max percaya skill untuk sukses semuanya bisa dilatih.
Dengan makin populernya Formula 1, tujuan penting lainnya telah dipatok, yakni menemukan pembalap perempuan sejak Lella Lombardi terakhir kali dalam grand prix pada 1976 bersama RAM Racing.
Dibentuknya seri Akademi F1, di mana pada musim 2024 semua tim akan menurunkan driver perempuan dengan livery masing-masing, menandai komitmen kuat untuk membawa mereka ke dalam kejuaraan.
Max Verstappen sendiri telah memberikan pandangannya terkait hal ini. Dan juara dunia Formula 1 2023 tersebut ingin melihat pembalap perempuan bersaing dengan mereka, para pilot jet darat pria.
Super Max datang dari keluarga pembalap. Bukan hanya ayahnya, Jos Verstappen yang pernah bersaing di F1, sang ibu, Sophie Kumpen merupakan eks racing driver berprestasi yang dihormati di ranah karting.
Jadi tak mengherankan jika ia terbuka dengan rencana untuk membawa pembalap perempuan ke Formula 1. Tetapi Verstappen tak menampik fakta bahwa itu tidak mudah sebab lebih banyak laki-laki yang terlibat.
Menurutnya, hal tersebut secara alami tentu saja menghadirkan tantangan besar untuk para racing driver perempuan.
Pun begitu, dengan adanya jalur diciptakan untuk mengasah skill yang dibutuhkan kepada mereka, ia tidak melihat alasan mengapa wanita tidak bisa bergabung dengan tim F1 jika mampu menunjukkan kualitasnya.
“Saya pikir jika Anda lihat persentase pria dan wanita di balapan, kansnya tentu saja sangat rendah untuk masuk ke Formula 1. Jadi wajar saja, bagi perempuan, itu lebih sulit karena jumlah wanit lebih sedikit,” kata Verstappen seperti dilansir dari Planet F1.
“Saya pikir, seperti Anda tahu, mengemudikan (mobil) F1 secara fisik di beberapa tempat cukup sulit. Tapi menurut saya semuanya bisa dilatih jika Anda bekerja keras meski pasti agak lebih sulit bagi perempuan.”
“Namun, jika Anda punya cukup bakat, tentu saja itu mungkin. Karena saya pikir bos-bos tim atau orang-orang yang mengambil keputusan untuk memilih pembalapnya tidak akan menilai seperti, ‘Oh, tidak, kami cuma memilih laki-laki’.” ia menambahkan.
Max Verstappen pun mengaku tidak masalah bila nantinya harus bersaing dengan pembalap perempuan di Formula 1.
“Jika ada perempuan yang mampu mengalahkan pembalap lainnya, tentu saja mereka memiliki peluang untuk menembus Formula 1. Hanya saja jumlah mereka di olahraga ini lebih sedikit, jadi tentu persentase mencapai puncak lebih rendah,” kata Super Max.
Verstappen sendiri sudah membuktikan diri sebagai penguasa F1 beberapa musim terakhir. Pada 2023, ia sangat dominan, meraih hat-trick gelar juara dunia usai mencetak rekor 19 kemenangan dari 22 grand prix.