Mark Webber, Wingman Red Bull Racing Generasi Pertama

Aditya Fahmi Nurwahid

Editor: Aditya Fahmi Nurwahid

F1 wingman
Bahasan Spesial Skor Indonesia mengenai wingman terbaik di F1; Ruben Barichello, Mark Webber, dan Valtteri Bottas
  • Skor Indonesia membahas salah satu wingman terbaik dalam sejarah F1, Mark Webber.
  • Di jajaran wingman, Webber menjadi salah satu yang paling sensasional.
  • Sang pembalap telah melakoni 215 seri balapan sepanjang kariernya di Formula 1.

SKOR.id - Muncul sebagai pembalap generasi pertama Red Bull, Mark Webber menjadi salah satu wingman terbaik  Formula 1 versi Skor Indonesia. 

Mark Webber adalah salah satu pembalap generasi pertama milik Red Bull Racing di Formula 1.

PErformanya di balik kemudi Red Bull memang menjadi penampilan terbaik sang pembalap. Tapi, Webber sebenarnya telah mencuri perhatian sejak membela tiga klub pertamanya: Minardi, Jaguar, dan Williams.

Pembalap berkebangsaan Australia ini mencatatkan 215 penampilan di seri grand prix F1, mencetak sembilan kemenangan, 13 pole position dan 19 catatan lap tercepat sebelum pensiun dari F1 pada akhir 2013. 

Hijrah dari Australia ke Inggris

Mark Webber memulai karirnya di balap Australia Formula Ford dan Formula F4000. Ia lalu hijrah datang ke Inggris pada tahun 1996 dan memenangkan Formula Ford Festival.

Pada tahun 1997, Webber membalap di Formula 3 Inggris, membela Alan Docking Racing. Dia bergabung dengan Mercedes pada tahun 1998 untuk mengikuti kejuaraan FIA GT dan menjadi runner-up dengan lima kemenangan.

Webber mendapatkan tes F1 pertamanya dengan Arrows pada tahun 1999 dan juga melakukan tes untuk European Racing, yang akan diikutinya di Formula 3000 pada tahun berikutnya.

Setelah itu, Mark Webber beralih kembali ke balapan single-seater dan memenangkan balapan F3000 keduanya di Silverstone. Dia mengakhiri tahun ketiga dan berada di urutan kedua Super Nova 2001, mencetak tiga kemenangan, tetapi tertinggal 32 poin Justin Wilson.

Kesempatan Webber untuk menjadi pembalap F1 kembali muncul. Ia menjadi pembalap Minardi, karena koneksi Australia dengan sang pemilik Paul Stoddart. 

Webber melakukan debutnya di "kandang" sikruit Melbourne, dan finis di urutan kelima.

Mark Webber masih terus berjuang meraih poin, bukan persaingan yang mudah di lintasan Formula 1. Namun, Minardi memberinya peluang lain dengan sodoran kontrak baru dari tim Jaguar.

Sang pembalap lalu meneken kontrak dengan Jaguar pada 2003. Ia berhasil finis 10 besar pada tujuh seri, membawanya meraih 17 poin. Namun, Jaguar tergelincir pada tahun 2004, dan Webber hanya mencetak tujuh poin.

Ford lalu kehilangan minat pada tim dan menjualnya lisensi tim ke Red Bull, sementara Webber menandatangani kontrak dengan Williams untuk musim 2005.

Saat bergabung dengan Williams, Webber masih mengalami penurunan performa. Terlebih, Williams  akan kehilangan pasokan mesin BMW mereka pada akhir tahun 2005. Webber mengakhiri musim F1 2005 di peringkat 10 dengan 36 poin.

Williams ditenagai mesin Cosworth pada musim berikutnya, dan performanya menurun drastis. Di akhir musim, Mark Webber hanya mencetak tujuh poin.

Cerita bersama Red Bull Racing

Pada tahun 2007, Mark Webber kembali ke "Jaguar" yang telah dijalankan oleh Red Bull Racing. Webber bermitra dengan David Coulthard yang berpengalaman, tetapi performa Red Bull 2007 masih penuh masalah.

Webber sempat mencicipi podium ketiga pada F1 GP Eropa 2007 di Nurburgring. Namun, hanya 10 poin yang ia kumpulkan sepanjang musim.

Kejutan justru muncul pada musim kedua bersama Red Bull. Webber dengan tegas mengungguli Coulthard. Ia menyelesaikan sembilan balapan dari 18 seri dengan fiis di atas 10 besar, mengumpulkan 21 poin untuk Redbull. 

Mobil baru, tandem baru

Setelah beberapa tahun membalap dengan mobil yang tidak kompetitif atau tidak dapat diandalkan, Webber akhirnya memiliki mobil yang mampu memperebutkan kejuaraan pada tahun 2009. 

Tapi, patah kaki yang diderita sempat membuat musimnya dalam bahaya. Namun, ia dapat mengendalikannya dan dan menjadi salah satu favorit juara kala itu. 

Webber merebut dua kali juara, di GP Jerman dan GP Brasil, mengasapi Jenson Button yang keluar sebagai juara dunia kala itu. Ia bercokol di peringkat keempat dengan 69,5 poin.

Red Bull akhirnya meraih gelar juara dunia pada tahun 2010. Mark Webber dan Sebastian Vettel seakan bergantian juara selama musim ini, mengapit Fernando Alonso dengan kompetisi yang ketat. Webber menjadi raja Eropa pada musim ini dengan empat kali menang di seri Eropa.

Performanya terus dipertahankan pada tahun 2011. Namun, Webber lagi-lagi harus bersaing dengan Jenson Button. Sebastian Vettel masih berhasil mempertahankan gelar juara, dan Mark Webber hanya sekali memenangkan seri pada musim tersebut.

F1 2012 berjalan dengan situasi yang mirip dengan musim sebelumnya. Sebastian Vettel juga masih meraih gelar juara lainnya. 

Tapi, Mark Webber menikmati musim yang lebih sukses di RB8, mengulangi kemenangan di Monaco dan Silverstone yang terjadi dua musim lalu.

Musim terakhir, Webber sebenarnya punya kans untuk juara dengan performa apik di lima balapan awal. Namun, mimpi juara pupus karena ia mengalami masalah teknis di beberapa balapan.

Webber dua kali gagal finis di GP Abu Dhabi dan GP Amerika Serikat.  Ia menutup musim terakhirnya dengan dengan 179 poin, bercokol di posisi keenam klasemen akhir.

Baca Seri Wingman F1 dari Skor.id:

Rubens Barichello, Angin di Bawah Sayap Schumacher

Source: Skor.id

RELATED STORIES

F1 2023 Segera Bergulir, Ini 5 Hal yang Dinantikan dari Musim Ke-74

F1 2023 Segera Bergulir, Ini 5 Hal yang Dinantikan dari Musim Ke-74

Ada sejumlah hal yang dinantikan dari gelaran F1 2023 yang mulai bergulir pada akhir pekan ini di Bahrain.

Rubens Barichello, Angin di Bawah Sayap Schumacher

Sosok Tandem Michael Schumacher di Ferrari, Rubens Barichello, merupakan salah satu wingman terbaik Formula 1 versi Skor Indonesia.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Turnamen bulu tangkis Denmark Open

Badminton

Denmark Open 2025: Fajar/Fikri dan Jonatan Christie Harapan Indonesia Juara

Ganda putra ajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri dan tunggal putra Jonatan Christie lolos ke final Denmark Open 2025.

Teguh Kurniawan | 18 Oct, 19:16

Kejuaraan Dunia Senam 2025 atau 53rd Artistic Gymnastics World Championships 2025. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Other Sports

Tonggak Sejarah Penting, Kejuaraan Dunia Senam 2025 di Indonesia Siap Dimulai

Untuk kali pertama, Kejuaraan Dunia Senam akan digelar di Indonesia, tepatnya di Indonesia Arena, Jakarta, mulai Minggu (19/10/2025).

Teguh Kurniawan | 18 Oct, 16:35

Kompetisi sepak bola kasta kedua di Indonesia atau identitas baru dari Liga 2 musim terbaru, Championship 2025-2026. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Liga 2

Championship 2025-2026: Jadwal, Hasil dan Klasemen Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen Liga 2 atau Championship 2025-2026 yang terus diperbarui seiring bergulirnya kompetisi.

Taufani Rahmanda | 18 Oct, 16:16

Kompetisi futsal kasta tertinggi di Indonesia, Pro Futsal League 2025-2026. (Kevin Bagus Prinusa/Skor.id)

Futsal

Pro Futsal League 2025-2026: Jadwal, Hasil dan Klasemen Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen Pro Futsal League 2025-2026 yang terus diperbaharui seiring berjalannya kompetisi.

Taufani Rahmanda | 18 Oct, 16:13

Petrokimia Gresik Pupuk Indonesia

Other Sports

Livoli Divisi Utama 2025: Gresik Petrokimia Hat-trick Juara Sektor Putri, Bank Jatim Peringkat Ketiga

Gresik Petrokima Pupuk Indonesia berhasil mempertahankan gelar Livoli Divisi Utama sektor putri untuk kali ketiga beruntun.

Teguh Kurniawan | 18 Oct, 16:11

livoli divisi utama 2025

Other Sports

Livoli Divisi Utama 2025: Jadwal, Hasil, dan Klasemen

Jadwal, hasil, dan klasemen Livoli Divisi Utama 2025 yang terus diperbarui seiring berjalannya kompetisi.

Teguh Kurniawan | 18 Oct, 15:19

Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari, pebulu tangkis ganda campuran Indonesia. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Badminton

Rinov/Pitha Pamit dari Pelatnas PBSI, Diikuti Lisa Ayu dan Yeremia Rambitan

Eksodus dari pemusatan latihan nasional (Pelatnas) PBSI sepanjang 2025 masih berlanjut.

Teguh Kurniawan | 18 Oct, 12:34

Hasil kompetisi sepak bola kasta kedua di Indonesia atau Championship 2025-2026. (Kevin Bagus Prinusa/Skor.id)

Liga 2

Persela Hentikan Dominasi Barito Putera, Garudayaksa FC Masih Belum Terkalahkan

Rekap hasil tiga pertandingan lanjutan pekan keenam Championship 2025-2026 pada Sabtu (18/10/2025) sore.

Taufani Rahmanda | 18 Oct, 11:12

Borneo FC vs Persik Kediri di pekan kesembilan Super League 2025-2026 pada 18 Oktober 2025. (Kevin Bagus Prinusa/Skor.id)

Liga 1

Hasil Borneo FC vs Persik: Pesut Etam Jaga Rapor Sempurna di Super League 2025-2026

Hasil dan jalannya pertandingan lanjutan pekan kesembilan Super League 2025-2026 pada Sabtu (18/10/2025) sore.

Taufani Rahmanda | 18 Oct, 10:28

Persija Jepara vs Bali United di pekan kesembilan Super League 2025-2026 pada 19 Oktober 2025. (Kevin Bagus Prinusa/Skor.id)

Liga 1

Prediksi dan Link Live Streaming Persijap vs Bali United di Super League 2025-2026

Jelang laga pekan kesembilan, Minggu (19/10/2025) malam, Persijap Jepara kondisi tak baik menjamu Bali United.

Taufani Rahmanda | 18 Oct, 08:55

Load More Articles