- Max Verstappen dicemooh oleh penonton saat diwawancarai usai memenangi F1 GP Abu Dhabi 2022.
- Cemoohan itu dinilai sebagai reaksi negatif atas berbagai kontroversi Verstappen sepanjang tahun ini.
- Eks-pembalap F1, Martin Brundle sedih melihat sang juara dunia alami hal kurang mengenakan di Abu Dhabi.
SKOR.id - Kejadian kurang mengenakan dialami Max Verstappen saat meraih kemenangan di Grand Prix Abu Dhabi 2022, akhir pekan lalu.
Juara dunia F1 2021-2022 itu dicemooh oleh penonton ketika dipanggil untuk wawancara di parc ferme Sirkuit Yas Marina.
Cemoohan itu dinilai sebagai reaksi negatif atas berbagai kontroversi Verstappen dan Red Bull Racing sepanjang tahun ini.
Mulai dari ditemukannya pelanggaran budget cap 2021 oleh Red Bull, keputusan Verstappen memboikot wawancara dengan Sky Sports, hingga persilisihan internal lantaran ia menolak mematuhi team order untuk membantu Sergio Perez mengamankan posisi runner-up musim ini.
Belum lagi, masih teringat jelas oleh para penggemar F1 di Abu Dhabi soal kemenangan kontroversial Super Max dalam seri terakhir musim lalu itu yang menggagalkan Lewis Hamilton meraih gelar kedelapannya.
Situasi yang dihadapi Verstappen dalam GP Abu Dhabi pada pekan lalu itu pun mengundang reaksi mantan pembalap F1, Martin Brundle.
“Saya sangat sedih mendengar ejekan untuk Max pada akhirnya,” ungkap Brundle.
“Kami telah mengalami hal itu sebelumnya untuk orang-orang seperti (Michael) Schumacher, (Sebastian) Vettel, Nico Rosberg dan lainnya selama beberapa dekade karena berbagai alasan ketika para penggemar mendapatkan perasaan yang kuat tentang sesuatu yang telah atau memang belum terjadi."
"Red Bull dan Tim Verstappen mungkin bisa memainkan permainan yang lebih cerdas di Meksiko dan Brasil dan melampaui batas biaya, tetapi tidak ada yang dapat mengurangi performa dominan mereka musim ini," ia melanjutkan.
Berbicara tentang Schumacher, Brundle mengatakan rekor 15 kemenangan dalam satu musim milik Verstappen mengingatkannya akan sosok legenda F1 asal Jerman itu.
"Saya menggambarkan Max Verstappen sebagai 'Michael Schumacher-esque' karena tampaknya betapapun lambatnya dia mengendarai mobil untuk menghemat ban, dia masih menjadi yang tercepat," kata pria yang pernah sembilan kali meraih podium F1 itu.
“Itu adalah musim yang didominasi oleh Verstappen dan Red Bull. Max selesai setara dengan lebih dari lima kemenangan GP di depan Leclerc di tempat kedua, dan Red Bull lebih dari empat kemenangan di depan Ferrari," tuturnya.
Baca Berita F1 Lainnya:
Skor 5: Rekor yang Dicetak Max Verstappen dalam F1 2022
Max Verstappen Pastikan Kembali Gunakan Nomor 1 di F1 2023