- Atlet decathlon top dunia, Garrett Scantling, diganjar sanksi larangan bertanding selama tiga tahun.
- Garrett Scantling terbukti mangkir dari tiga kali tes doping dalam rentang waktu 12 bulan.
- Setelah mengakui kesalahannya, hukuman Garrett Scantling dikurangi satu tahun dari yang seharusnya empat tahun.
SKOR.id - Atlet decathlon top dunia, Garrett Scantling, terpaksa melewatkan Olimpiade Paris 2024 setelah diganjar sanksi larangan bertanding selama tiga tahun.
Garrett Scantling dihukum karena terbukti melewatkan tiga kali tes doping dalam rentang waktu 12 bulan.
Badan Anti-Doping Amerika Serikat (USADA) menyatakan telah menguji Scantling sebanyak sembilan kali tetapi yang bersangkutan mangkir pada tiga tes di antaranya.
Agar ia terlihat memenuhi semua panggilan tes, Scantling memalsukan email untuk menutupi tes doping yang terlewat.
Atas perilakunya tersebut, USADA menyebut Scantling telah melakukan pelanggaran yang memicu penangguhan bermain hingga empat tahun.
Namun, hukuman tersebut dikurangi satu tahun karena atlet asal Amerika Serikat itu mengakui pelanggaran dan menerima hukuman.
"Situasi yang sangat disayangkan. Saya bekerja sangat keras untuk mendapatkan posisi saya saat ini. Tapi satu kesalahan mengubah seluruh perjalanan karier saya," ujar Scantling.
"Saya bertanggung jawab, tidak peduli seberapa keras konsekuensinya bagi seorang atlet yang bersih."
2020 Olympic Decathlon 1500m… PB by 9 seconds, even though I missed a medal by 5 seconds, it taught me I could do anything I put my mind to, no matter how impossible it seems????????♂️ https://t.co/seaEFK6SRK pic.twitter.com/c0aAHXVsFX— Garrett Scantling (@Gscant27) December 22, 2021
"Sekarang saya akan mulai melatih pemain muda dan terus membangun resume kepelatihan saya sambil menjaga tubuh saya untuk mungkin kembali di tahun 2025," katanya.
"Tetapi untuk saat ini, saya hanya mencoba untuk terus maju dan bahagia dengan apa yang telah saya capai sejauh ini dalam hidup saya hidup, Mengetahui bahwa saya masih memiliki banyak hal yang tersisa!"
Scantling sendiri pertama kali ditangguhkan dari berbagai turnamen pada Juli 2022 yang membuatnya absen dari kejuaraan dunia saat kasusnya diselidiki.
“Sayangnya, tidak ada keringanan hukuman untuk pelupa, Anda harus menerima tanggung jawab dan terus maju,” tulis atlet 29 tahun itu pada Juli lalu.
Scantling mencetak skor terbaik tahun ini, 8.867 poin, skor yang membawanya memenangi kejuaraan nasional. Ia pun berada di urutan keempat pada Olimpiade Tokyo 2020 tahun lalu.
“Aturan menjaga olahraga tetap adil dan bersih bisa merepotkan dan memberatkan, tetapi atlet yang memenuhi kewajiban mereka di bawah aturan sangat penting untuk melindungi integritas kompetisi untuk semua,” kata CEO USADA, Travis Tygart dalam siaran pers.
“Bahkan ketika pelanggaran aturan, seperti dalam kasus ini, tidak melibatkan penggunaan obat-obatan terlarang, yang terpenting adalah kerja sama yang jujur, terbuka, dan lengkap terjadi dengan organisasi seperti USADA dan Unit Integritas Atletik saat menyelidiki potensi pelanggaran aturan.”
Baca Berita Atletik Lainnya:
Stadion Madya Sering Gelar Kegiatan Non-Olahraga, Pelatnas Timnas Atletik Sulit Optimal
Menpora RI Resmikan Lintasan Atletik Internasional Pertama di Sumbar