- Nyoman Suryanthara, Manager Persita Tangerang, menyebut Liga 1 2020 sulit untuk digelar kembali.
- Menurut Nyoman Suryathara, kasus Covid-19 di Indonesia belum mencapai ke titik curva tertinggi.
- Dalam pandangan petinggi Persita ini, Liga 1 tidak bisa mengikuti Liga di Eropa yang kembali gulirkan liga.
SKOR.id - Manajer Persita Tangerang, Nyoman Suryanthara, menganalisis bahwa Liga 1 2020 sulit untuk dilanjutkan kembali pada 2020 ini.
Sebabnya, hingga saat ini jumlah orang kasus terinfeksi covid-19 di Indonesia masih belum stabil, terkadang naik dan turun, bahkan belum memuncak.
"Kalau saya sebetulnya melihat kompetisi musim ini agak sulit dilanjutkan," kata Nyoman Suryanthara kepada Skor.id, Selasa (13/5/2020).
Berita Persita Lainnya: Manajer Persita Berharap RUPSLB Digelar Sebelum Masa Darurat Corona Berakhir
"Karena kalau melihat perkembangan pandemi ini Indonesia belum mencapai titik curva tertingginya hingga saat ini," Suryanthara menambahkan.
Berdasarkan analisis itu ia berkeyakinan Liga 1 2020 tak akan bisa dilanjutkan. Baginya, menyetop kompetisi sebagai opsi paling bijak dan realistis.
"Jadi, agak sulit dilanjutkan kompetisi. Karena kompetisi ini kan melibatkan banyak orang. Jadi, itu yang harus diwaspadai," ia menambahkan.
Terkait sejumlah kompetisi di Eropa seperti, Liga Spanyol dan Liga Jerman, yang sudah siap bergulir kembali pada Juni 2020, menurutnya tak bisa jadi acuan.
Bahkan, telah bergulitkan kompetisi kasta tertinggi Korea Selatan (K-League) sama sekali tak bisa menjadi tolak ukur untuk kompetisi di Indonesia.
Menurut Suryanthara, Liga 1 tidak bisa mengikuti kompetisi tertinggi di Spanyol dan Jerman atau Korea Selatan yang bergulir tanpa penonton.
"Apabila kompetisi dilanjut tanpa penonton agak sulit juga, karena bagaimanapun juga dengan tidak adanya penonton, kan membuat kami tidak ada pemasukan," katanya.
Suryanthara menyebutkan, sistem kompetisi di Eropa juga Korea sudah sangat kuat, ditunjang finansial klub yang mumpuni untuk menggelar laga tanpa penonton.
Berita Persita Lainnya: Pertentangan Batin Kiper Persita soal Nomor Punggung
"Protokol kesehatannya mereka juga sudah sangat disiplin sehingga di sana bisa melanjutkan kompetisi," ujar Suryanthara.
"Klub di Eropa kalau memang secara finansial mungkin gak terlalu bermasalah juga dengan situasi saat ini," Suryanthara memungkasi.