- Final Thomas Cup 2020 menyajikan duel antara Indonesia kontra Cina di Ceres Arena, Aarhus, Denmark, pada Minggu (15/10/2021).
- Setelah melewati duel alot, Indonesia akhirnya sukses membawa pulang Piala Sudirman usai menang 3-0 atas Cina.
- Poin kemenangan Indonesia dipersembahkan oleh Jonatan Christie yang sukses merebut partai ketiga.
SKOR.id -Indonesia bersua Cina dalam laga final Thomas Cup 2020 yang digelar di Ceres Arena, Aarhus, Denmark pada Minggu (17/10/2021).
Menggunakan sistem best of five, pertandingan dinyatakan berakhir jika salah satu tim sudah merebut tiga partai dari total lima yang dijadwalkan.
Indonesia berhasil menyudahi perlawanan Cina dalam tiga partai langsung dan berhak menjadi kampiun Thomas Cup 2020.
Partai Ketiga: Jonatan Christie vs Li Shi Feng
Pada awal game pertama, Jonatan Christie seolah tak terbendung. Tunggal putra ranking tujuh dunia itu mampu menutup interval pertama dengan kedudukan 11-5.
Selepas jeda, Li Shi Feng bangkit dan memperkecil ketertinggalan dengan selisih satu poin saja, 13-14.
Akan tetapi, Jonatan lagi-lagi sulit dihentikan lalu mengunci perolehan poin Li Shi Feng di angka 14. Wakil Indonesia merebut game pertama dengan skor 21-14.
Pada game kedua, Jonatan malah keteteran. Ia tertinggal jauh 3-11 pada masa interval. Selepas jeda, performa wakil Indonesia itu mulai membaik.
Sayang, Li Shi Feng sudah kadung mencapai 18 poin. Jonatan yang sempat mendekat pada akhirnya takluk dengan skor 18-21.
Memasuki game ketiga, kejar-mengejar angka di interval pertama terjadi. Li Shi Feng merebut interval pertama, 11-9.
Pada interval kedua, Jojo mampu melampaui perolehan poin Li Shi Feng. Jojo tak bisa dihentikan lagi dan menutup game ini dengan skor 21-14.
Berkat kemenangan Jojo, Indonesia unggul 3-0 dan sudah tak mungkin dikejar oleh Cina pada dua partai tersisa.
Gelar juara Thomas Cup 2020 pun resmi diraih oleh Indonesia yang sekaligus menyudahi masa penantian selama 19 tahun.
Kali terakhir Skuad Merah Putih memenangi Piala Sudirman terjadi pada edisi ke-22 yang berlangsung di Guangzhou, Cina pada tahun 2002.
Partai Kedua: Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto vs He Ji Ting/Zhou Hao Dong
Kedua pasangan memulai laga dengan berhati-hati. Mereka tampak masih saling menjajaki kemampuan lawan sehingga poin ketat terjadi pada awal game pertama.
Setelah lima kali berbagi angka imbang, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto mulai menemukan ritme permainan hingga akhirnya unggul 11-8 pada masa interval.
Setelah jeda, momentum positif itu berlanjut. Duo FajRi dengan leluasa mengontrol laga hingga akhirnya menutup game pertama dengan margin sembilang angka, 21-12.
Memasuki game kedua, He Ji Ting/Zhou Hao Dong langsung mengambil inisiatif untuk tampil lebih menyerang. Hasilnya, ganda putra "gado-gado" Cina itu dapat unggul tiga angka.
Mendekati masa inteval, duel kembali bergulir sengit dan diwarnai beberapa kali angka imbang. Wakil Indonesia pun sukses menikung untuk unggul tipis 11-10.
Selepas jeda, aksi saling balas poin kembali berlanjut. Kedua pasangan juga silih berganti memimpin perolehan angka hingga game kedua memasuki masa genting.
Duo Fajri akhirnya sukses meraih momentum kemenangan berkat tiga poin beruntun yang membuat mereka unggul 18-16.
Momentum berhasil dijaga oleh ganda putra peringkat tujuh dunia itu yang akhirnya menutup game kedua dengan skor 21-19 usai pukulan drive He Ji Ting menyangkut di net.
Partai Pertama: Anthony Sinisuka Ginting vs Lu Guang Zu
Anthony Sinisuka Ginting, yang kembali turun sebagai pembuka jalan, masih kesulitan mengendalikan permainan di menit-menit awal.
Menghadapi pemain dengan peringkat jauh di bawahnya, Ginting justru tertinggal 8-11 kala memasuki interval game pertama.
Ginting memperbaiki penampilannya usai turun minum. Dengan sigap, ia mengamankan tiga angka beruntun untuk menyamakan kedudukan menjadi 13-13.
Setelah itu, kedua pemain bertarung dengan sengit hingga akhirnya game pertama berakhir dengan skor 21-18 untuk Lu Guang Zu.
Grafik permainan Ginting makin menanjak di game kedua. Berbekal bola menyilang yang mematikan, pemain asal Cimahi itu berulang kali membuat lawan mati langkah.
Tunggal putra peringkat lima dunia itu pun terus memimpin hingga merebut game kedua dengan skor 21-14 sekaligus memaksakan terjadinya rubber game.
Dominasi Ginting berlanjut ke game ketiga. Tanpa kesulitan berarti, peraih medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020 itu dapat mengantisipasi perlawanan Lu Guang Zu.
Anthony Sinisuka Ginting akhirnya sukses meraih poin pertama untuk Indonesia setelah menutup babak pamungkas dengan kemenangan 21-16.
Berikut rekap hasil Indonesia vs Cina pada final Thomas Cup 2020:
- Tunggal 1 - Anthony Sinisuka Ginting vs Lu Guang Zu: 18-21, 21-14, 21-16 (77 menit)
- Ganda 1 - Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto vs He Ji Ting/Zhou Hao Dong: 21-12, 21-19 (43 menit)
- Tunggal 2 - Jonatan Christie vs Li Shi Feng: 21-14, 18-21. 21-14 (82 menit)
- Ganda 2 - Daniel Marthin/Kevin Sanjaya Sukamuljo vs Lui Cheng/Wang Yi Lyu*
- Tunggal 3 - Shesar Hiren Rhustavito vs Weng Hong Yang*
*) Tak dimainkan karena Indonesia sudah mengunci kemenangan 3-0 pada partai ketiga.