SKOR.id – Liga Italia atau yang juga dikenal dengan Serie A musim 2024-2025 dipastikan bakal kembali berlangsung sengit dan sulit ditebak, menyusul terjadinya sejumlah perubahan di tubuh klub-klub yang berlaga.
Liga Italia 2024-2025 (masing-masing dikenal sebagai Serie A Enilive dan Serie A Made in Italy karena alasan sponsorship di dalam dan luar negeri) akan menjadi musim ke-123 kompetisi sepak bola paling bergengsi Italia, atau musim ke-93 dalam format round-robin, dan yang ke-15 sejak diselenggarakan di bawah komite liga sendiri, Lega Serie A.
Lalu, kapan Liga Italia 2024-2025 akan dimulai? Apa saja faktor yang membuat Liga Italia kali ini berlangsung sengit? Siapa saja calon bintang dan pelatih anyar musim ini?
Skor.id akan coba mengulasnya dalam Skor Special kali ini. (Skor Special adalah artikel yang akan memberikan perspektif berbeda setelah Skorer membacanya dan artikel ini bisa ditemukan dengan mencari #Skor Special atau masuk ke navigasi Skor Special pada homepage Skor.id.).
Berikut hal-hal penting dan menarik yang harus Skorer ketahui tentang Liga Italia musim 2024-2025.
Kapan Kick-Off Liga Italia 2024-2025
Liga Italia musim 2024-2025 akan dimulai pada Sabtu, 17 Agustus 2024, dan dijadwalkan berakhir pada 25 Mei 2025. Seperti musim sebelumnya, ke 20 tim yang berlaga masing-masing akan melakoni 38 pertandingan.
Di akhir musim nanti, empat tim teratas berhak lolos ke Liga Champions musim berikutnya (2025-2026). Peringkat kelima akan turun di Liga Europa sedangkan posisi keenam berlaga di Liga Konferensi (UEFA Europa Conference League).
Salah satu dari empat pertandingan pertama Liga Italia 2024-2025 akan menyuguhkan laga juara bertahan Inter Milan menghadapi tuan rumah Genoa CFC di Stadion Luigi Ferraris mulai pukul 23.30 WIB malam nanti.
Klub yang Akan Turun dan Prediksi Singkat Persaingan
Inter Milan akan turun sebagai juara bertahan. Musim lalu I Nerazzurri merebut gelar juara liga ke-20, unggul satu atas rival sekota AC Milan, dan hanya kalah dari Juventus FC (36).
Inter yang masih akan ditangani pelatih Simone Inzaghi, akan mengincar gelar liga berturut-turut setelah meraih bintang kedua pada musim 2023-2024. Namun, persaingannya menjanjikan akan tetap sengit seperti sebelumnya.
AC Milan, Juventus FC, dan SSC Napoli semuanya telah berganti pelatih dan akan memulai musim mereka dengan penuh antusiasme. Sementara, Atalanta BC dan AS Roma akan berusaha untuk melanjutkan pencapaian menjanjikan mereka di musim lalu.
Di Liga Italia 2024-2025, Parma Calcio 1913 kembali ke kasta tertinggi setelah absen selama tiga tahun. Klub yang dimiliki oleh pengusaha asal Indonesia, Como 1907, juga berhasil promosi setelah 21 tahun absen. Jatah terakhir promosi dari Serie B direbut Venezia FC yang kembali ke Liga Italia setelah dua tahun berkiprah di kasta kedua.
Ketiga klub itu masing-masing menggantikan tim-tim yang terdegradasi di akhir Liga Italia musim lalu, yakni Frosinone Calcio, US Sassuolo, dan Unione Sportiva Salernitana 1919.
Parma, Como, dan Venezia yang baru promosi tentu juga memiliki ekspektasi tinggi saat mereka kembali ke papan atas Italia.
Jeda Kompetisi dan Internasional
Seluruh 20 tim di Liga Italia 2024-2025 hanya akan terlibat dalam satu pertandingan tengah pekan (matchday ke-10 pada 30 Oktober 2024), dan mereka juga akan bermain sebelum Natal dan Tahun Baru (22 Desember dan 29 Desember), sebagai serta pada malam Epifani (5 Januari).
Selain itu, akan ada empat jeda internasional pada musim mendatang (08/09/2024, 13/10/2024, 17/11/2024, dan 23/03/2025).
Big Match Panas
Jangan juga lupakan banyaknya big match di Liga Italia musim ini yang tidak hanya menjanjikan namun juga akan menyulut semangat jutaan penggemar nama klub-klub besar yang bersaing memperebutkan posisi tertinggi saling berhadapan. Salah satu yang disorot tentu laga Derby d’Italia yang mempertemukan Juve dan Inter. Berikut jadwal big match di Liga Italia musim 2024-2025:
*Matchday 3 – Inter vs Atalanta (30 Agustus 2024), Lazio vs Milan (31 Agustus 2024), Juventus vs Roma (1 September 2024)
*Matchday 8 – Juventus vs Lazio dan Roma vs Inter (20 Oktober 2024)
*Matchday 9 – Inter vs Juventus (27 Oktober 2024)
*Matchday 13 – Milan vs Juventus dan Napoli vs Roma (24 November 2024)
*Matchday 18 – Milan vs Roma (29 Desember 2024)
*Matchday 21 – Juventus vs Milan (19 Januari 2025)
*Matchday 22 – Napoli vs Juventus (26 Januari 2025)
*Matchday 23 – Roma vs Napoli (2 Februari 2025)
*Matchday 25 – Juventus vs Inter (16 Februari 2025)
*Matchday 27 – Milan vs Lazio dan Napoli vs Inter (2 Maret 2025)
*Matchday 28 – Juventus vs Atalanta (9 Maret 2025)
*Matchday 31 – Roma vs Juventus (6 April 2025)
*Matchday 34 – Inter vs Roma (27 April 2025)
*Matchday 36 – Atalanta vs Roma dan Lazio vs Juventus (11 Mei 2025)
*Matchday 37 – Inter vs Lazio dan Roma vs Milan (18 Mei 2025)
Derby Sengit
Roma, Milan dan Torino adalah kota-kota yang menjadi tuan rumah pertandingan antarklub sekota (derby) paling bersejarah dan penting di Liga Italia, dengan segala tradisi dan persaingan yang menyertainya.
Derby pertama musim ini akan mempertemukan Inter melawan Milan, dengan I Nerazzurri akan bermain di hadapan pendukung mereka di San Siro dalam Derby della Madonnina yang akan digelar pada matchday 5.
Kedua laga Derby della Mole antara Juventus dan Torino hanya dipisahkan delapan matchday. Sementara, Derby della Capitale pertama antara Roma dan Lazio akan dilangsungkan pada matchday ke-19.
Berikut kalender lengkap laga derby di Liga Italia 2024-2025:
*Matchday 5 – Inter vs Milan (22 September 2024)
*Matchday 12 – Juventus vs Torino (10 November 2024)
*Matchday 19 – Roma vs Lazio (5 Januari 2025)
*Matchday 20 – Torino vs Juventus (12 Januari 2025)
*Matchday 23 – Milan vs Inter (2 Februari 2025)
*Matchday 32 – Lazio vs Roma (13 April 2025)
Transfer Penting di Liga Italia Sebelum Awal Musim
Jendela transfer musim panas Liga Italia dibuka sejak 1 Juli 2024 lalu dan akan ditutup pada Jumat, 30 Agustus 2024, pukul 19.00 malam British Summer Time (BST).
Juventus membeli dua gelandang tengah potensial. Douglas Luiz asal Brasil didatangkan dari Aston Villa dengan banderol 51,5 juta euro yang menjadi transfer tertinggi di musim panas. Juve juga membeli central midfielder lainnya, Khephren Thuram dari OGC Nice senilai 20,6 juta euro.
Inter juga memperkuat lini tengahnya dengan merekrut Davide Frattesi – dari Sassuolo yang terdegradasi – dengan harga 29 juta euro.
Salah satu yang juga menarik perhatian di bursa transfer adalah Roma, yang merekrut pencetak gol terbanyak La Liga Spanyol musim lalu Artem Dovbyk dari Girona FC dan gelandang Juventus Matias Sule.
Sorotan juga tertuju pada salah satu klub promosi Como, yang merekrut pemain dengan nama besar seperti Raphael Varane, Alberto Moreno, dan Pepe Reina.
Pergantian Pelatih Nyaris di Seluruh Klub
Liga Italia hampir menjadi pemecah rekor di antara liga-liga top Eropa dalam hal jumlah pergantian pelatih. Dari 20 klub, tercatat 14 di antaranya mengganti pelatih mulai musim 2024-2025 ini.
Jumlah itu termasuk Como yang mengangkat Cesc Fabregas dari asisten menjadi pelatih kepala, menggantikan Osian Roberts selaku caretaker sejak Desember 2023.
Paling tidak, ada empat tim besar Liga Italia yang mengganti pelatih untuk musim 2024-2025, yakni AC Milan, Juventus, Napoli, dan Lazio.
Penggemar Milan akhirnya mendapatkan apa yang mereka idamkan ketika Stefano Pioli akhirnya didepak. Setelah tidak tertarik dengan prospek Julen Lopetegui, Milan akhirnya memilih Paulo Fonseca.
Pelatih asal Portugal ini memiliki banyak trofi sejak bersama Shakhtar Donetsk tetapi dia akan menghadapi tawaran yang lebih kompleks dengan I Rossoneri. Posisi kedua di bawah “sepupu” sekaligus rival mereka pada musim lalu, Inter, akan menjadi tugas yang tidak menyenangkan bagi Fonseca karena harus mempersempit kesenjangan secara signifikan.
Tim besar lainnya yang ingin mencapai level lebih tinggi adalah Lazio. Setelah bosan dengan Maurizio Sarri musim lalu, Lazio secara mengejutkan beralih ke Marco Baroni.
Pelatih asal Florence, Italia, ini melakukan keajaiban kecil dengan menjaga Verona tetap bertahan di Liga Italia musim lalu. Sangat menyenangkan melihat Baroni mendapat kesempatan di Lazio, kendati ekspektasinya pasti jauh lebih tinggi dibanding di Stadio Bentegodi.
Mungkin yang paling menggugah selera adalah kembalinya Antonio Conte ke Liga Italia dengan mengambil alih kepemimpinan Napoli. Performa Napoli musim lalu mungkin menjadi upaya mempertahankan gelar terburuk yang pernah ada dalam sejarah Liga Italia.
Itulah mengapa dibutuhkan pemulihan dengan proporsi yang sama besarnya untuk melihat mereka kembali bersaing memperebutkan Scudetto. Napoli rasanya tepat menunjuk Conte, yang sudah biasa memenangi liga domestik, untuk membawahi skuad yang masih sangat mumpuni untuk bersaing.
Juventus juga menarik perhatian karena mereka mengucapkan selamat tinggal kepada Massimiliano Allegri dan menggantikannya dengan Thiago Motta, yang musim lalu sukses membawa Bologna finis di posisi kelima, namun tetap lolos ke Liga Champions musim ini karena Atalanta yang finis di posisi keempat berstatus juara Liga Europa.
Penampilan Motta bersama Bologna memang tidak luput dari perhatian siapa pun, termasuk para pemilik Juventus yang merasa sepak bola membosankan yang ditampilkan I Bianconeri harus segera diubah.
Para Pemain Muda Italia yang Siap Mengguncang Liga
Euro 2024 yang suram bagi Italia memicu periode pencarian jati diri lainnya mengenai kurangnya pemain muda baru di Gli Azzurri.
Meskipun klub-klub Italia masih mengikuti pola lama yang mengirimkan lulusan akademi ke tingkat yang lebih rendah untuk mendapatkan pengalaman, beberapa pemain menjanjikan tetap bertahan di klub-klub di seluruh Serie A.
Pun begitu, paling tidak ada lima pemain muda Italia yang diyakini siap mengambil langkah selanjutnya dalam karier mereka di Liga Italia musim 2024-2025.
- Nicolo Fagioli (Juventus) – Gelandang muda ini telah menjalani larangan bermain selama tujuh bulan karena kasus judi musim lalu. Banyak yang mempertanyakan mengapa pelatih Timnas Italia Luciano Spalletti memilih pemain 23 tahun itu untuk turun di Euro 2024 kendati hanya tampil dalam dua pertandingan liga setelah larangan bermainnya. Kini, Fagioli menghadapi tantangan berat untuk jadi andalan di lini tengah baru Thiago Motta.
- Matteo Ruggeri (Atalanta) – Jebolan akademi muda La Dea ini adalah bukti komitmen klub asal Bergamo itu dalam mengembangkan pemain bahwa bek kiri gesit ini—yang bergabung dengan Atalanta pada usia 9 tahun—telah maju ke tim utama. Gian Piero Gasperini akan sangat bergantung pada bek lokal lagi musim ini. Mahir dalam posisi, tepat dalam melakukan tekel, dan ahli dalam melakukan umpan silang, Ruggeri adalah bagian integral dari tim pemenang Liga Europa itu.
- Michael Kayode (Fiorentina) – Bek kanan dengan naluri menyerang ini membuat kemajuan besar di musim senior pertamanya di La Viola. Mantan pemain akademi muda Juventus ini mampu bermain di mana saja di sisi kanan, pemain 20 tahun ini memiliki kecerdasan taktis, kekuatan pemulihan yang cepat, dan kecepatan berlari.
- Giovanni Fabbian (Bologna) – Produk muda Inter berusia 21 tahun itu sudah membuktikan mampu mencapai level tertinggi setelah mencetak lima gol dalam musim 2023-2024 yang mengesankan bagi I Rossoblu. Kini, pemain internasional Italia U-21 itu harus meyakinkan pelatih baru Bologna Vincenzo Italiano bahwa dia layak mendapat tempat sebagai starter permanen.
- Sebastiano Esposito (Empoli) – Kini dalam masa pinjamannya yang ketujuh dari Inter, karier sang striker berada pada tahap kritis. Pemain berusia 22 tahun ini menunjukkan sekilas kecemerlangan di Sampdoria di Serie B musim lalu dan kembali ke kasta tertinggi Italia untuk pertama kalinya sejak terobosan singkatnya di I Nerazzurri, lima tahun lalu. Meskipun bakatnya terkenal, banyak cedera yang menghalangi pemain Italia U-21 tersebut untuk mencapai potensinya. Ketika bugar dan sehat, sang striker kadang-kadang menunjukkan bahwa ia memiliki segalanya yang diperlukan untuk sukses di Serie A.
Siapa Wakil Italia di Kompetisi Eropa Musim Ini
Berkat fakta bahwa Italia berada di posisi ketiga koefisien klub, Liga Italia akan mendelegasikan delapan tim ke turnamen internasional sekaligus. Lima di antaranya, yakni Inter, Milan, Juventus, Atalanta, dan Bologna akan bermain di Liga Champions.
Roma dan Lazio akan menghabiskan musim mendatang di Liga Europa setelah masing-masing finis di peringkat ke-6 dan 7 pentas liga. Fiorentina masih harus berjuang untuk mendapatkan tempat di pentas Conference League, karena harus melewati babak play-off kualifikasi.
Terlepas dari semua faktor terkait, gambaran musim 2024-2025 adalah sebagai berikut: empat tim teratas Liga Italia akan lolos ke Liga Champions, tim kelima dan pemenang Piala Italia akan lolos ke Liga Europa, dan tim keenam akan lolos ke Conference League.
Perlu diketahui, peralihan kuota Liga Champions bisa terjadi jika pemenang Piala Italia adalah tim yang sudah menjamin diri mendapat tempat di Liga Champions atau Liga Europa melalui kejuaraan tersebut. Kemudian tim kelima dan keenam akan bermain di Liga Europa, sedangkan tim ketujuh akan bermain di Conference League.