- Lewis Hamilton mengaku kaget dengan kesepakatan tim soal pembatasan gaji.
- Tim peserta F1 2020 menyepakati pembatasan gaji untuk dua pembalap sebesar 30 juta dolar AS (sekitar Rp442,5 miliar) per musim.
- Lewis Hamilton ingin F1 berdiskusi dengan asosiasi pembalap.
SKOR.id - Lewis Hamilton (Mercedes AMG Petronas) mengaku terkejut dengan rencana pembatasan gaji untuk para pembalap Formula 1 (F1) mulai 2023.
Hal tersebut diungkapkan oleh pembalap 35 tahun tersebut jelang F1 Grand Prix (GP) Emilia Romagna di Sirkuit Imola, Italia, Jumat (30/10/2020).
"Saya tidak tahu mereka sedang membicarakan pembatasan gaji. Dari sudut pandang pembalap, ini adalah kejutan," katanya, dilansir Crash.net.
"Kami memang sudah mendengar gagasan (pembatasan gaji) itu, mungkin pada GP Prancis, tahun lalu. Tapi, pekan ini, kami baru mendengarnya lagi."
Sebagai informasi, tim peserta F1 2020 sepakat soal salary cap atau pembatasan gaji sebesar 30 juta dolar AS (sekitar Rp442,5 miliar) untuk dua pembalap.
Tak hanya pembalap, rencana tersebut juga akan berlaku untuk tiga staf tertinggi dari sebuah tim yang biasanya mencakup kepala tim dan direktur teknik.
Meski secara umum tim peserta F1 telah menyepakati, Lewis Hamilton berharap ada pembahasan lebih lanjut dengan Asosiasi Pembalap F1 (GDPA).
Juara dunia F1 enam kali tersebut merasa dirugikan karena pembahasan ini tak melibatkan pembalap. "Penting bagi GPDA dan F1 untuk berdiskusi."
Lebih lanjut, Lewis Hamilton menegaskan, bukan soal salary cap yang jadi alasannya belum memperpanjang kontrak dengan Mercedes AMG Petronas.
Bukan tanpa alasan spekulasi soal masa depannya di Mercedes tersebut beredar. Saat ini, Lewis Hamilton berstatus sebagai pembalap termahal di F1.
Maret 2020, Racefans mengestimasi jika Lewis Hamilton mendapatkan gaji sebesar 40 juta dolar AS (sekitar Rp576 miliar) per musim dari Mercedes.
Angka tersebut menjadikannya sebagai pembalap F1 dengan gaji tertinggi, musim ini. Maka, adanya pembatasan gaji membuat dirinya sangat dirugikan.
"(Penundaan pembahasan kontrak dengan Mercedes) ini benar-benar tak berhubungan dengan itu. Saya bahkan tidak tahu (soal kesepakatan salary cap)."
Prinsipal Mercedes AMG Petronas, Toto Wolff, yakin timnya dan Lewis Hamilton tak masalah dengan rencana pembatasan gaji, mengingat situasi global saat ini.
"Kontribusi dari Lewis untuk kesuksesan tim dan juga Formula 1, luar biasa. Itulah yang akan selalu kami hormati, di masa lalu maupun masa depan," kata Toto Wolff.
"Lewis dan saya menghormati posisi satu sama lain. Kami beberapa kali diskusi soal (gaji) ini dan selalu mencapai kesepakatan. rasanya kali ini akan sama."
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Mengenal 2 Nama Bakal Calon Ketua Umum PBSI https://t.co/dTtZaRYdXb— SKOR Indonesia (@skorindonesia) October 30, 2020
Berita F1 Lainnya:
Kimi Raikkonen Bertahan di Alfa Romeo untuk F1 2021
F1 GP Emilia Romagna 2020: Sebastian Vettel Tak Sabar Balapan di Sirkuit Imola