- Sesi latihan PSS Sleman harus terhenti karena kedatangan suporternya yang mengelar aksi damai, Senin (24/10/2022).
- Kelompok suporter ini menyampaikan lima poin tuntutan kepada pemain dan pelatih PSS Sleman terkait Tragedi Kanjuruhan.
- Jika PSS Sleman tak kunjung memenuhi tuntutan, suporter siap menggelar pergerakan yang lebih besar.
SKOR.id – Sesi latihan tim PSS Sleman yang berlangsung di Lapangan Pakembinangun, Sleman, Senin (24/10/2022), harus terhenti di tengah jalan karena diinterupsi suporternya.
Kelompok suporter yang berasal dari Campus Boys 1976 bersama sejumlah komunitas lainnya menggelar aksi damai untuk menemui pemain dan staf pelatih di lokasi latihan PSS.
Melalui aksi tersebut, mereka menyampaikan lima poin tuntutan dan dorongan untuk tim berjuluk Elang Jawa. Yang pertama, terkait sikap yang jelas terhadap Tragedi Kanjuruhan.
"Menuntut PSS Sleman selaku voters untuk mendorong Kongres Luar Biasa (KLB) demi merestorasi PSSI," bunyi poin kedua dalam sikap tuntutan tersebut.
Selain itu, suporter juga mendesak tim Elang Jawa untuk sementara waktu menarik diri dari Liga 1 selama Tragedi Kanjuruhan belum diselesaikan secara tuntas.
Mereka juga menuntut PSS untuk melakukan evaluasi terkait keamanan dan menyusun mitigasi keamanan dan keselamatan penonton di Stadion Maguwoharjo, Sleman.
"Jika PSS Sleman masih terus pasif dan tidak memenuhi seluruh tuntutan hingga 1 November (tepat satu bulan Tragedi Kanjuruhan), maka akan ada pergerakan yang lebih besar," bunyi poin kelima.
Dari desakan tersebut, para pemain dan jajaran pelatih yang dikepalai Seto Nurdiyantoro telah sepakat untuk membubuhkan tanda tangannya pada banner yang disediakan.
Sinergitas antara suporter, pemain, dan staf pelatih ini diharapkan menjadi dorongan kuat kepada stakeholder PSS Sleman, termasuk pemegang saham.
— SOUTH GATE (@southgatebois) October 24, 2022
Dalam aksinya, suporter juga membawa sejumlah spanduk tuntutan yang dibentangkan di pembatas lapangan hingga tiang gawang.
Beberapa di antaranya berbunyi "Revolusi PSSI", hingga "130++ Victims and You’re Still Playing Football? RIP Humanity".
Sementara itu, PSS juga menyebut bahwa pihaknya menerima kehadiran suporter yang ingin menyuarakan aspirasinya untuk mengusut tuntas Tragedi Kanjuruhan.
"Beberapa poin penting juga disampaikan, yang muaranya adalah pada evaluasi dan transformasi sistem kompetisi persepakbolaan di Indonesia secara menyeluruh," tulis PSS.
Berikut ini lima poin tuntutan suporter PSS Sleman:
- PSS Sleman memiliki sikap yang jelas terkait Tragedi Kanjuruhan
- Menuntut PSS Sleman, selaku voters, untuk mendorong Kongres Luar Biasa (KLB) demi merestorasi PSSI
- Menuntut PSS Sleman untuk sementara menarik diri dari Liga 1 selama Tragedi Kanjuruhan belum diselesaikan secara tuntas.
- Menuntut PSS Sleman untuk melakukan evaluasi terkait keamanan dan menyusun mitigasi kebencanaan di Stadion Maguwoharjo.
- Jika PSS Sleman masih terus pasif dan tidak memenuhi seluruh tuntutan hingga 1 November 2022 (tepat satu bulan Tragedi Kanjuruhan), maka akan ada pergerakan yang lebih besar.
Baca Juga Berita Tragedi Kanjuruhan Lainnya:
Korban Meninggal Tragedi Kanjuruhan Menjadi 135 Orang
Arema FC Dukung Perbaikan Sepak Bola Indonesia, Tak Ingin Tragedi Kanjuruhan Terulang
Aremania Beri Santunan Dua Polisi dan Bonek Korban Meninggal Tragedi Kanjuruhan