- Pelatih Arema FC, Javier Roca menyebut bahwa para pemain skuad Singo Edan masih mengalami trauma akibat Tragedi Kanjuruhan.
- Hal itu ditangkap Javier Roca ketika pemain Arema FC untuk kali pertama menggelar aktivitas di lapangan.
- Dari pengamatan Javier Roca, ada beberapa pemain yang belum bisa berkonsentrasi penuh dan fokus melahap sesi latihan tim.
SKOR.id – Pelatih Arema FC, Javier Roca menyebut bahwa kondisi psikologis anak asuhnya masih belum bisa pulih total dari ingatan kelam Tragedi Kanjuruhan.
Menurut Javier Roca, kondisi itu terlihat jelas ketika para pemain Arema FC mulai menggelar aktivitas di lapangan untuk kali pertama pada Jumat (21/10/2022).
Dari pengamatannya, Roca bisa memahami jika beberapa pemain Arema FC masih belum bisa beraktivitas secara normal karena diliputi trauma dan kesedihan.
“Ada beberapa pemain yang masih, saya tidak ingin salah sebut tapi saya tidak tahu apakah itu trauma atau diliputi kesedihan,” kata Roca kepada awak media, Sabtu (22/10/2022).
Pelatih berusia 45 tahun ini sebetulnya enggan berbicara secara detail soal kondisi psikologis para pemainnya.
Sebab, itu menjadi ranah staf psikologis yang membantu tim Singo Edan pada posisi sekarang.
Untuk diketahui, saat ini seluruh anggota tim Arema FC mendapatkan pendampingan dari psikolog asal Universitas Indonesia (UI).
Roca menyebut, para pemain masih belum bisa berkonsentrasi penuh saat mengikuti aktivitas yang diberikan oleh tim pelatih dan psikolog.
Padahal, sebetulnya aktivitas latihan ini hanya bertujuan untuk membiasakan pemain kembali ke lapangan. Artinya, tidak ada materi teknik maupun taktik.
“Sebenarnya, saya tidak bisa menjawab soal kondisi psikologis pemain karena sudah ada staf psikolog,” kata Javier Roca.
“Yang bisa saya lihat dari para pemain ialah ada yang belum bisa berkonsentrasi penuh dan fokus pada sesi latihan,” ucapnya menambahkan.
Pelatih asal Cile ini menyadari betul bahwa Tragedi Kanjuruhan yang sejauh ini telah menewaskan 134 korban jiwa itu menjadi pukulan telak untuk para pemain.
Sebab semua pemain, baik itu asing maupun lokal, belum pernah mengalami pengalaman serupa sepanjang kariernya.
Roca mengatakan, trauma psikis yang dihadapi timnya juga semakin anjlok ketika mereka mengunjungi keluarga korban.
“Saya bisa memahami mereka sejak mengunjungi rumah korban," kata Javier Roca.
"Mereka terpukul dengan situasi dan kondisi rumah dan keluarga korban. Di situ mereka jadi lebih drop,” ujarnya.
Kondisi psikologis para pemain Arema FC memang ikut terdampak karena menyaksikan sejumlah suproter tutup usia di ruang ganti Stadion Kanjuruhan.
Oleh sebab itu, kondisi psikologis para pemain Arema FC mendapat perhatian besar dari manajemen dalam persiapan lanjutan Liga 1 2022-2023.
Jayus Hariono dan kolega juga mendapatkan pendampingan dari psikolog agar bisa kembali beraktivitas normal.
Setidaknya ada tiga psikolog yang berasal dari Universitas Indonesia yang mendampingi Arema FC.
Para psikolog pendamping Arema FC itu antara lain: Dian Wisnuwardhani, Diana, dan Edward Andriyanto Soetardhio.
Baca Juga Berita Arema FC Lainnya:
Sudjarno Bantah Bertemu Eks Kapolres Malang sebelum Laga Arema FC vs Persebaya
TGIPF Cium Ada Pihak Berkekuatan di Balik Jadwal Malam Laga Arema FC vs Persebaya
Javier Roca Buka Suara soal Program Trauma Healing Arema FC