- Pelatih kepala Diklat Salatiga era 1990-an, John Osok, bicara soal Kurniawan Dwi Yulianto.
- Bakat besar menutupi tubuh kecil Kurniawan Dwi Yulianto untuk dididik dan berkembang di Diklat Salatiga bersama John Osok.
- Menurut John Osok, sifat baik, rajin, disiplin, dan rajin salat jadi kunci Kurniawan Dwi Yulianto melesat kariernya.
SKOR.id - Kisah panjang dilalui Kurniawan Dwi Yulianto hingga bisa menjadi pemain legenda Indonesia, yang kariernya luar biasa.
Salah satu perjalanan Kurniawan Dwi Yuianto yang tidak bisa diabaikan adalah ketika ia dididik di Diklat Salatiga (kini bernama PPLP Jawa Tengah).
Pada akhir 1980-an, lelaki yang dijuluki Si Kurus itu memang mencoba melebarkan karier dari awal di Magelang menuju Diklat Salatiga.
Pelatih kepala Diklat Salatiga saat itu, John Osok, berbagi ke Skor.id kisah Kurniawan yang tepat hari ini berulang tahun, Senin (13/7/2020).
"Saya 'mendapatkan' dik Kurniawan saat itu di Purbalingga. Pada waktu seleksi pelajar se-Jateng (Jawa Tengah) di Banyumas," kata John.
"Tak pakai lama, dia langsung saya tarik ke Salatiga, masuk SMP 1 Salatiga. Waktu itu, dia masih kelas dua SMP," ia menambahkan.
"Saya ingat betul, sebelumnya dia sekolah di SMP Kota Magelang, rumahnya di dekat gang Tidar," ucap John lagi pada Minggu (12/7/2020).
Ia menyadari betul bahwa saat itu ada "masalah" dengan bentuk tubuh Kurniawan yang tak ideal hingga akhirnya dijuluki Si Kurus.
Namun penglihatan terhadap bakat sang pemain membuat John Osok tetap yakin terhadap potensi yang dimiliki Kurniawan untuk bisa jadi pemain besar.
"Kala itu saat naik kelas, dik Kurniawan sempat dilirik oleh Eddy Santoso untuk ditarik ke Diklat Ragunan," kata John.
"Walaupun bertubuh kecil, dia punya bakat. Seperti halnya Bambang Pamungkas. Dua pemain itu adalah anak asuh saya," ia menambahkan.
Ya, Kurniawan dan Bambang adalah anak kebanggaan dari John Osok yang selalu diingatnya dan keduanya disebutnya dengan Anak Bringin Getas.
Komunikasi pun terus dijaga oleh sang mantan pelatih dengan dua lelaki yang sukses menjadi legenda bagi sepak bola Indonesia tersebut.
"Dik Kurniawan anaknya baik, rajin, disiplin, dan rajin salat, sehingga karier dan prestasinya bisa naik terus," ucap John.
"Selain itu, selain soal bermain, ada motivasi yang selalu saya tanamkan ke dalam diri anak-anak Diklat Salatiga," ia menambahkan.
"Saya selalu bilang bahwa mereka bisa menjadi pemain hebat dan membela tim nasional. Akhirnya terbukti," kata John.
Lebih lanjut, John Osok mengakui bahwa terus mengikuti perkembangan Kurniawan meski saat telah meninggalkan Diklat Salatiga untuk melebarkan karier.
"Saya tahu dia ikut program ke Italia, program Primavera dan Baretti, termasuk di sana ada juga kiper saya, Kunia Sandy dari Semarang," kata John Osok.
Bahkan, John Osok mengakui bahwa sesaat setelah diajak berdiskusi oleh Skor.id untuk bicara soal Kurniawan, ia langsung menghubungi yang bersangkutan.
Selamat diberikan terkait hari ulang tahunnya juga soal Kurniawan yang hendak diangkat kisahnya sebagai #KebanggaanIndonesia oleh Skor.id.
Timnas Indonesia Belum Punya Pengganti Kurniawan Dwi Yulianto, Kata Legenda Malaysiahttps://t.co/hch5jpy0n1— SKOR Indonesia (@skorindonesia) July 13, 2020
Kurniawan Dwi Yulianto adalah bagian penting sepak bola Tanah Air dan dia layak jadi #KebanggaanIndonesia
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Berita Kurniawan Dwi Yulianto Lainnya:
Timnas Indonesia Belum Punya Pengganti Kurniawan Dwi Yulianto, Kata Legenda Malaysia
Salah Analisa, Kurniawan Dwi Yulianto Dibuat Duduk Manis Legenda Jerman Andreas Brehme
Kurniawan Dwi Yulianto Bangkit di PSM Berkat Polesan Unik Syamsuddin Umar