- Raja senam Jepang, Kohei Uchimura, memutuskan pensiun dari kompetisi profesional.
- Namun, atlet berusia 33 tahun itu mengaku akan terus belajar tentang olahraga yang ditekuninya sejak usia tiga.
- Dia bahkan mengisyaratkan dunia kepelatihan nantinya.
SKOR.id - Juara all-around Olimpiade dua kali Jepang, Kohei Uchimura, salah satu pesenam pria terbaik sepanjang masa, mengatakan pada hari Jumat bahwa saat dia pensiun dari kompetisi, dia berharap untuk terus melakukan senam selama tubuhnya mengizinkan.
Dijuluki "Raja Kohei" karena kesuksesannya yang luar biasa, Uchimura memenangkan total tujuh medali Olimpiade, termasuk tiga emas, di Beijing, London dan Rio de Janeiro.
Tetapi, sialnya dia pulang dengan tangan kosong dari Olimpiade Tokyo tahun lalu setelah memutuskan berkonsentrasi pada bar horizontal dan tersingkir di babak kualifikasi.
“Apa itu pensiun? Bagi saya, itu berarti tidak menjadi pesaing (prof) lagi. Tetapi saya masih bisa jadi pesenam,” kata Uchimura, 33, dalam konferensi pers di sebuah hotel di Tokyo.
“Masih banyak yang bisa saya lakukan,” katanya, seraya menambahkan bahwa dia berharap untuk terus belajar tentang olahraga yang dia mulai sejak usia tiga tahun di tangan orangtuanya, keduanya mantan pesenam kompetitif.
“Selama saya masih bisa menggerakkan tubuh, saya akan terus melakukan senam. Tetapi persaingan sekarang terlalu sulit.”
Uchimura memenangkan setiap gelar juara dunia dan olimpiade dari 2009-2016 dan menjadi orang pertama dalam 44 tahun yang menduduki puncak podium all-around individu di Olimpiade berturut-turut, termasuk final yang menegangkan di Olimpiade 2016.
Penampilan itu, dengan Oleg Verniaiev dari Ukraina memimpin klasemen dari putaran ketiga, adalah salah satu dari dua momen bersinar bagi Uchimura dalam karir 30 tahun yang ditandai dengan yang dia sebut "jaranb sekali saya merasa puas" dengan tampilan sendiri.
“Rio – itu tidak hanya datang dari belakang dan sesuatu yang akan tetap ada dalam sejarah Olimpiade, tetapi cara Oleg dan saya mampu mendominasi malam itu,” katanya. “Itu unik.”
Champion gymnast Kohei Uchimura of Japan falls on high bar, will not reach event finals at #Tokyo2020 https://t.co/p6WEb4YE18 pic.twitter.com/mjV8HxJ9Ts— AP Sports (@AP_Sports) July 24, 2021
Toh, seiring bertambahnya usia dan cedera, Uchimura memutuskan pada akhir 2019 untuk berkonsentrasi pada mistar horizontal untuk Olimpiade Tokyo.
Apa daya, karier Olimpiadenya berakhir dengan tiba-tiba ketika dia secara tidak terduga kehilangan pegangan dan jatuh ke lantai.
Bahkan kemudian, katanya pada hari Jumat, dia masih "lima puluh lima puluh" tentang pensiun. Itu adalah persiapan untuk kejuaraan dunia yang diadakan di Kitakyushu, kota tempat ia dilahirkan, pada bulan Oktober, yang akhirnya memutuskannya.
Farewell to the King! ????
Uchimura Kohei has announced the end of a glittering career in artistic gymnastics.
????????????
????????????????
What's your favourite Olympic memory of the Japanese gymnast?@GymnasticsJapan | @Japan_Olympic | @Gymnastics pic.twitter.com/VBCnKNFsE7— Olympics (@Olympics) January 11, 2022
“Rasa sakit di tubuh saya adalah bagian dari mengapa saya tidak sanggup lagi melakukan pelatihan tingkat dunia, tetapi lebih juga karena saya tidak memiliki motivasi,” kata Uchimura. “Bahwa saya tidak bisa lagi membawa tubuh saya ke tingkat itu dengan kekuatan keinginan saya.”
Meskipun Uchimura tak mengatakan apa-apa soal rencana masa depan, dia mengisyaratkan dunia kepelatihan. Namun, sebelum itu, dia menatap satu hurrah terakhir - ekhibisi pada bulan Maret di mana ia akan mengambil semua enam nomor.
"Saya akan mencambuk tubuh yang terluka ini untuk tampil di semuanya."
“Ini akan lebih sulit daripada kualifikasi ke Tokyo, dan itu membuat saya sedikit tertekan, tetapi saya ingin keluar (mundur) dengan cara ini.”***
View this post on Instagram
Berita Senam Lainnya:
Legenda Senam Jepang, Kohei Uchimura, Umumkan Pensiun
Pesenam AS Suni Lee dan PrettyLittleThing Meluncurkan Koleksi Activewear yang Serbaguna
Berdarah Asia, Pesenam Nasional Amerika Serikat Jadi Korban Rasialisme di Jalanan
Olimpiade Tokyo 2020: Alasan Pesenam AS Menilai Perunggunya lebih Berarti daripada Emas