SKOR.id - Pertahanan yang kuat menjadi salah satu kunci sukses Lazio bersaing di papan atas Liga Italia.
Nama Lazio mungkin tidak masuk prediksi banyak orang bakal bersaing di papan atas Serie A musim ini, apalagi ada di dua besar.
Pada awal musim mereka tampil impresif di mana hanya menelan satu kekalahan dalam sepuluh pertandingan.
Setelah itu mereka sempat naik turun sebelum akhirnya konsisten lagi dan kini berada di posisi dua klasemen sementara.
Pasukan Maurizio Sarri berada di takhta runner up setelah mengumpulkan 58 poin dari 29 pertandingan.
Mereka terpaut 16 angka dari sang pemuncak klasemen, Napoli, dan unggul lima angka dari pesaing terdekat di urutan ketiga, AC Milan.
Berikut ini adalah dua faktor terbesar mengapa I Biancocelesti mampu bersaing di papan atas Liga Italia 2022-2023:
1. Memenangi Laga Besar
Meraih kemenangan melawan tim-tim besar Serie A (Liga Italia) menjadi salah satu yang membuat Lazio ada di posisi kedua saat ini.
Setidaknya mereka sukses mengamankan satu pertemuan dari dua kali bentrokan melawan tim-tim seperti Napoli, AC Milan, Juventus, Inter Milan, AS Roma, hingga Atalanta.
Pada paruh pertama musim ini Ciro Immobile dan kolega sukses menundukkan Inter Milan, Atalanta, AS Roma, dan AC Milan meski kalah dari Napoli dan Juventus.
Sedangkan pada putaran kedua, mereka sukses membalas kekalahan dari Napoli dan Juventus serta menang lagi di Derbi della Capitalle, namun tumbang di tangan Atalanta.
Duo Milan adalah tim yang belum bertemu lagi dengan Lazio, mereka akan bersua Inter pada 30 April mendatang sementara lawan Milan bakal dimainkan sepekan kemudian.
2. Pertahanan yang Kuat
Selain memenangi laga-laga krusial, Maurizio Sarri berhasil membuat timnya menjadi yang terkuat dari segi pertahanan di Liga Italia 2022-2023.
Lazio adalah tim dengan kebobolan paling sedikit, yakni 20 kali setelah 29 pertandingan berlangsung.
Napoli yang kini ada di puncak klasemen sudah kebobolan 21 kali, kemudian diikuti Juventus (24) serta AS Roma (26).
Musim lalu Lazio kebobolan sebanyak 58 gol dan menempati urutan kesepuluh dari 20 peserta Serie A.
Jika dirata-rata, mereka kebobolan 1,53 gol setiap pertandingan dan sekarang turun ke angka 0,69. Perbedaan ini jelas memperlihatkan kemajuan positif di sisi pertahanan.
Mereka sempat mencatatkan enam pertandingan tanpa kebobolan antara pekan 23-28 sebelum akhirnya dihentikan Juventus Sabtu lalu meski mereka menang 2-1.