SKOR.id - Ejekan berbau rasial dari sejumlah fans Juventus diduga menjadi penyebab di balik selebrasi gol Romelu Lukaku, yang berujung diusirnya penyerang Inter Milan tersebut di babak semifinal Coppa Italia.
Laga Derby d’Italia antara Juventus dan Inter Milan di Stadion Allianz, Rabu (5/4/2023) dini hari WIB, berujung kisruh antar pemain di lapangan sebelum dan setelah wasit meniup peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan.
Cekcok antarpemain terjadi dengan selebrasi gol Lukaku setelah penyerang Belgia itu mengonversi penalti di pengujung pertandingan. Pemain pinjaman Chelsea ini mendapat kartu kuning kedua sehingga harus meninggalkan lapangan lebih dulu.
Pemain 28 tahun ini baru masuk sebagai pengganti di babak kedua. Dia tampil agresif, namun mendapat kartu kuning atas tekel keras terhadap Federico Gatti.
Dari sanalah masalah dimulai. Lukaku menjadi target ejekan dari loyalis I Bianconeri di Curva Sud sesaat setelah menerima kartu kuning pertamanya dan beberapa di antaranya menirukan suara monyet.
Inilah alasan Romelu Lukaku merayakan golnya dengan menempatkan jari telunjuknya di depan mulut sebagai gesture ‘membungkam’ fans lawan di Curva Sud. Hal ini memicu perselisihan dengan para pemain I Bianconeri.
“Jelas kami merasakan itu [ejekan rasial], tapi saya lebih dari itu dan melihat seorang pemain yang mencetak gol, merayakannya dan itu semua terjadi dari sana,” kata sang pelatih.
“Sekarang saya harus berpikiran jernih dan berpikir bahwa selebrasi Lukaku, yang selalu dia lakukan seperti itu, merampas pemain penting kami. Pertandingan berjalan sangat tenang dan adil hingga menit ke-95.”
Sementara itu, Roc Nations Sports International, yang mewakili Romelu Lukaku, merilis sebuah pernyataan yang mengutuk penghinaan rasial dari gans Juventus terhadap sang pemain. Mereka menuntut supaya fans Juventus mengajukan permohonan maaf.
“Malam ini komentar rasis ditujukan kepada Romelu Lukaku oleh fans Juventus di Turin sangat tercela dan tidak dapat diterima,” demikian bunyi pernyataan Presiden Roc Nation Sports International, Michael Yormark.
“Romelu Lukaku mencetak penalti di akhir laga. Sebelum, selama, dan setelah penalti, dia menjadi target ejekan rasial yang menjijikan. Romelu merayakan gol sama seperti dia merayakan gol-gol sebelumnya. Respons wasit adalah memberi kartu kuning kepada Romelu.
“Romelu layak mendapat permintaan maaf dari Juventus, dan saya mengharapkan Liga mengutuk sikap kelompok suporter Juventus ini.”