- Klub Liga Malaysia Sri Pahang FC mengontrak dua bek bertubuh raksasa asal Prancis.
- Dua bek klub Liga Malaysia ini sama-sama pernah membela tim junior Prancis level U-19 dan U21.
- Bek klub Liga Malaysia yang sama-sama asal Prancis ini sama-sama memiliki tinggi badan lebih dari 190 cm.
SKOR.id - Klub Liga Malaysia Sri Pahang FC telah mengonfirmasi bek impor anyar kelahiran Prancis, Mamadou Wague.
Mamadou Wague mengenakan akan jersey klub dengan nama lama Pahang FA untuk Liga Malaysia (M League) musim ini.
Ini bakal menjadi debut bek tengah dengan tinggi badan 191 cm di Malaysia serta Asia Tenggara.
Chief Executive Officer (CEO) Sri Pahang FC, Datuk Mohammed Suffian Awang mengatakan, Wague yang memiliki kewarganegaraan Lebanon.
Jadi, pemain yang sebelumnya berkarier di Liga Siprus ini terdaftar sebagai pemain impor Asia.
Ia menuturkan, pengalaman pemain berusia 31 tahun tersebut diyakini mampu memperkuat benteng pertahanan Sri Pahang FC.
"Di saat yang sama, Wague yang memiliki tinggi 1,91 meter akan dipasangkan dengan Herold Goulon," ujar Awang.
"Wague yang juga merupakan mantan rekan setimnya Goulon (pemain Prancis lain yang bertinggi 195 cm) saat bermain di Liga Prancis."
"Saya yakin kombinasi dua pemain berpengalaman di lini pertahanan ini akan membantu meredam tekanan lawan," ucapnya.
Berdasarkan catatan, Wague pernah bermain bersama klub kasta kedua Liga Prancis atau Ligue 2, Le Mans.
Wague juga pernah bermain untuk tim Liga Irak Al Shorta dan membantu klub tersebut memenangi kasta atas Liga Irak.
Kehadiran Wague, Sri Pahang FC yang dilatih pelatih impor, Thomas Dooley memiliki empat pemain impor, tiga di antaranya adalah Goulon, Sergio Aguero, dan Lee Tuck.
Maklum, Sri Pahang FC saat ini tengah berupaya menyelesaikan lima kuota impor dengan memfokuskan pemain di posisi menyerang dari Asia Tenggara.
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Lihat postingan ini di Instagram
Baca juga Berita Liga Malaysia lainnya:
Efek Mundurnya Kick-off Liga Malaysia 2021, Uang 66 Miliar Rupiah Lenyap
Liga Malaysia Dibanjiri Arsitek Asing, Pelatih Lokalnya Ungkap Ketidakadilan