- Klub-klub Liga 2 turut bersuara menanggapi Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT LIB.
- Mundurnya Cucu Somantri dinilai sebagai momentum untuk mencari pengurus yang baru.
- Besar harapan dari tim-tim tersebut agar Dirut PT LIB yang baru tak membawa kepentingan pribadi.
SKOR.id - Beragam tanggapan diberikan oleh tim-tim Liga 2 terkait mundurnya Cucu Somantri dari jabatan Direktur Utama PT LIB.
PT Liga Indonesia Baru (LIB) baru saja menuntaskan rapat virtual dengan klub-klub Liga 1 dan 2 beberapa hari lalu, salah satu agendanya mengumumkan pengunduran diri Dirut PT LIB Cucu Somantri.
Beberapa perwakilan klub Liga 2 berharap dirut pengganti tidak membawa kepentingan pribadi atau kelompok.
Berita PT LIB Lainnya: Asa Tira Persikabo, Petinggi PT LIB yang Baru Bukan dari PSSI
Sekretaris Umum PSMS Medan, Julius Raja, mengatakan inti hasil rapat RUPS PT LIB mengumumkan pengunduran Dirut PT LIB Cucu Sumatri.
"Dan semua sudah tahu tentang mundurnya Pak Cucu ini," kata Julius, Selasa (19/5/2020).
Selanjutnya Julius lebih tertarik menyampaikan opininya terhadap PT LIB.
Ia mengatakan, jika ingin ada perbaikan di PT LIB maka yang ikut berkompetisi baik di Liga 1 dan Liga 2 wajib memiliki saham di PT LIB.
Karena selama ini hanya ada 18 klub saja di Liga 1 yang memiliki saham 99 persen, PSSI hanya satu persen dan saham dari tim Liga 2 kosong.
"Klub Liga 2 ini terkesan tidak diperhitungkan karena tidak mempunyai saham, ini pola lama masih terus diikutkan zamannya Joko Driyono, agar pihak-pihak lain tidak terlalu ribut jika ada masalah. Bagi-bagi kuenya pun enak," Julius menegaskan.
Julius curiga ada kelompok lain di luar PT LIB yang mengatur tentang beberapa hal menyangkut sponsor.
"Kan ada banyak peluang di LIB untuk mendapatkan dana, baik dari hak siar televisi, E-board, sponsor apparel, dan lainnya," ucapnya.
Untuk itulah, terkait kriteria calon Dirut PT LIB dan komisaris, ia berpesan agar dipilih dari orang luar yang profesional. PSSI tidak boleh mengintervensi.
"Masing-masing harus independen. Orang seperti Maruarar Sirait itu yang pantas duduk di PT LIB," Julius menyarankan.
Karena ia melihat tatanan PT LIB harus dirombak dan melakukan penghematan melalui banyak cara.
Ia mencontohkan, masalah kantor LIB yang menyewa, padahal bisa menumpang memanfaatkan atau membayar lebih murah di Senayan, atau juga di Koni atau gedung Menpora yang tidak dipakai.
Sementara itu, Manajer AA Tiga Naga Hidayat menambahkan, salah satu hasil rapat PT LIB terkait pergantian dirut PT LIB, akan diproses pascahari raya Idulfitri.
Hidayat juga mengungkapkan kriteria ideal calon dirut PT LIB dan komisaris ke depan menurutnya.
"Alangkah baiknya dari orang-orang baru yang tidak memikirkan kepentingan pribadi dan kelompok, agar dapat membangun sepak bola Indonesia ke depannya lebih fair dan berprestasi," kata Hidayat.
Ia juga mengungkapkan jika ketum PSSI telah menginstruksikan kepada PT LIB agar direksi PT LIB yang tersisa segera membayar subsidi kepada seluruh klub Liga 2.
Ketum PSSI menyebut saat ini dewan direksi yang tersisa di LIB sedang bekerja untuk menginventarisir keuangan yang ada guna pembayaran subsidi tersebut.
Ia juga berharap subsidi dapat cair dalam 3-4 hari setelah instruksi tersebut dikeluarkan.
Sedangkan Manajemen Muba Babel United, Achmad Haris, tidak banyak berkomentar soal RUPS PT LIB.
Berita PT LIB Lainnya: Dua Klub Liga 2 Jawa Tengah Bersuara Soal Pengganti Petinggi PT LIB yang Mundur
Pihaknya tetap menunggu kepastian soal kompetisi dengan harus mempertimbangkan secara matang kondisi di Tanah Air saat ini.
"Kami akan ikut keputusan yang terbaik," kata mantan sekretaris tim Sriwijaya FC ini.
Terkait kriteria calon dirut PT LIB dan Komisaris, Haris berharap banyak agar PT LIB mendapatkan dirut dan komisaris pengganti yang lebih baik dari sebelumnya.