- Verona van de Leur adalah mantan pesenam top Belanda pada awal tahun 2000-an.
- Berbagai masalah hidup membuat karier Van de Leur sebagai pesenam harus berakhir prematur.
- Van de Leur sempat menggelandang, masuk penjara sebelum jadi aktris film dewasa demi bertahan hidup.
SKOR.id – Pada awal tahun 2000-an, dunia pernah mengenal sosok Verona van de Leur sebagai aset nasional Belanda karena kecakapannya sebagai atlet senam.
Tetapi berbagai persoalan muncul untuk kemudian merenggut karier cemerlang dan kehidupan sang atlet menjadi tidak terkendali.
Tidak lagi diakui anak oleh orangtua, menjadi tunawisma, hingga akhirnya terjun ke industri film dewasa mengiringi perjalanan hidup Verona van de Leur.
Dia mengatakan penebusannya datang saat bekerja sebagai aktris porno dan, kini di usia 34 tahun, Van de Leur merinci kehidupannya dalam sebuah buku otobiografi, Simply Verona.
“Satu hal yang pasti, saya tidak pernah menyesal,” Verona van de Leur, yang memutuskan pensiun sebagai atlet senam pada 19 Juni 2008 silam, menegaskan.
Mimpi Olimpiade
Terpikat oleh tontonan cabang senam di Olimpiade Atlanta 1996, Van de Leur memendam cita-cita untuk bisa bersaing di ajang olahraga terbesar dunia empat tahunan tersebut.
Medali demi medali mulai diraihnya hingga akhirnya sukses menyabet perak di Kejuaraan Dunia dan Eropa. Popularitas dan uang berlimpah pun menyertai Van de Leur.
Berita Entertainment Lainnya: Lin Dan Nikmati Libur Hari Buruh dengan Bermain Sepak Bola
Hingga puncaknya dia dinobatkan sebagai Atlet Wanita Terbaik Belanda pada 2002, tepat sebelum menginjak usia 17 tahun.
Lisa Deen, jurnalis olahraga lepas yang spesialis dalam senam, menggambarkan Van de Leur sebagai "salah satu pesenam terhebat dalam sejarah Belanda."
Verona van de Leur pun menyukai kehidupannya sebagai pesenam.
"Ini aneh tapi juga menyenangkan. Anda seorang remaja dan semua orang memperhatikan Anda dengan baik, meminta tanda tangan, jadi itu terasa istimewa," katanya.
"Orangtua bangga, keluarga bangga, semua orang bicara positif soal Anda. Walau tekanan terus menghantui, memaksa Anda harus berhasil di kompetisi berikutnya, lagi dan lagi."
Namun hanya beberapa bulan setelah penghargaan atlet terbaik itu, Van der Leur mengalami cedera. Dan tiba-tiba saja, kata Van de Leur, dia tidak punya apa-apa.
Baru pada saat itulah Van der Leur menyadari dia tak memiliki kehidupan lain di luar senam. Bahkan tidak ada teman yang bisa menjadi tempat berkeluh kesah.
“Bagi orang-orang di sekitar saya, mungkin saya hanya robot. Senam satu-satunya yang saya punya. Maka, ketika itu hancur, tidak ada yang tersisa. Hanya ada lubang hitam,"
Lubang hitam itu kian menganga ketika Van de Leur mengumumkan bahwa dirinya akan meninggalkan senam. Dia baru 22 tahun dan ingin mengendalikan hidupnya sendiri.
Sial, bagi orangtuanya, sikap Van de Leur itu berarti hilangnya penghasilan yang potensial. Dan ketika sang putri pulang ke rumah, dia tak lagi diakui anak oleh keluarganya.
Dikhianati Sang Ayah
CNN mencoba menghubungi ayah Van de Leur untuk memberikan komentar via email, telepon, dan media sosial, tapi tak berhasil. Demikian juga saudara perempuannya.
"Ketika saya hendak membuka pintu rumah, kunci saya tidak bisa masuk ke dalam lubangnya. Saya pikir pasti ini cuma salah kunci,” Verona van de Leur mengenang.
Lalu, ketika Van de Leur menelepon ke rumah, tak ada yang menjawab, tidak ada pula yang membukakan pintu. “Saya pun menyadari saya tidak lagi diterima," ungkapnya lirih.
Jadi, dia pun terpaksa tidur di dalam mobil dengan pacarnya malam itu, pertama-tama kesal dan kemudian patah hati karena keluarganya menolaknya.
Hati Van de Leur terkoyak ketika terpaksa harus membawa ayahnya ke pengadilan karena menguras rekeningnya tanpa sepengetahuannya.
Selama ini Verona van de Leur memang mempercayakan segala urusan kepada sang ayah yang bertindak sebagai agennya, termasuk masalah finansial.
Berita Entertainment Lainnya: Bintang Game of Thrones Ungkap Persiapan di Balik Rekor Dunia Deadlift
Dia mengungkapkan, "Uang sponsor dan semua uang yang saya dapatkan dari senam ketika saya menang, semuanya hilang.”
Seorang pengacara yang disewa oleh ayah Van de Leur pada saat itu menolak berkomentar kepada CNN.
Ringkasan pengadilan menyatakan bahwa ayah Van de Leur berpendapat bahwa ia telah "mengeluarkan biaya besar kala membesarkan karier anak perempuannya“.
Pria setengah baya itu juga mengakui sengaja mengganti kunci rumah karena takut Van de Leur akan mengganggu ketenteraman seluruh anggota keluarga.
Tapi, pada Februari 2009, pengadilan Den Haag memerintahkan ayahnya membayar 1.471 dolar AS (sekitar Rp23 juta) serta mengizinkan Van de Leur kembali ke rumahnya untuk mengambil sejumlah item.
Merenungi kala menghadapi orangtuanya di ruang sidang, Van de Leur mengatakan, "Sejak awal, saya tahu telah kehilangan segalanya dan uang tak akan membuat mereka kembali."
Aktris Film Porno
Selama dua tahun kemudian, Van de Leur hidup menggelandang. Ia pernah ditangkap akibat coba memeras pasangan yang punya hubungan perkawinan ganda. Dia dipenjara 72 hari.
"Menjadi tunawisma, saya tak peduli lagi bagaimana saya mendapatkan uang untuk makan," katanya. “Tapi ada baiknya pula saya dipenjara.”
Keluar dari penjara, Van de Leur mulai mengenal industri film dewasa. Pertama sebagai model webcam, lalu membuat video dengan pacar. Ia melihat itu jalan keluar terbaik.
"Saya melihatnya sebagai peluang," kata Van de Leur. "Uang besar membantu saya memulai bisnis saya. Meskipun saya tidak pernah terbiasa tampil telanjang.”
Reaksi publik Belanda atas perubahan karier dramatisnya tersebut, kata Verona van de Leur, sangat beragam.
Berita Entertainment Lain: Pacaran dengan Aktris Bollywood, Mathias Boe Sempat Dianggap Bodyguard
Namun setelah menjadi tunawisma dan masuk penjara, Van de Leur melihat pekerjaan sebagai aktris film dewasa menawarkan awal yang baru baginya.
"Ini hidup saya, itu yang ingin saya lakukan, saya melihatnya sebagai sebuah pekerjaan, dan langkah untuk maju," ujarnya.
Van de Leur juga kembali ke dunia senam di Kejuaraan Dunia di Stuttgart tahun lalu, namun sebagai analis untuk media Belanda dan pulang sebelum acara selesai.
Ketika merenungkan kembali kehidupannya, Van de Leur berharap dia lebih pintar pada usia yang lebih muda ketika karier senamnya mulai berjalan.
Diam-diam, saat berselisih dengan keluarganya, dia mengaku sempat berjalan ke jalur kereta api untuk bunuh diri.
"Saya memikirkan keluarga saya, saya tinggal di jalan, tidak ada makanan, tidak ada uang di tangan, jadi apa gunanya hidup. Tapi saat kereta lewat, saya tidak melompat.”
Kepada Don Riddell dari CNN Sport, Verona van de Leur mengatakan setiap momen pahit itu memberinya kekuatan. Dia belajar untuk selalu menikmati setiap detik dalam hidupnya.