SKOR.id - Liga 2 2023-2024 menjadi musim paling berkesan bagi Raka Cahyana. Betapa tidak, dia berhasil terpilih sebagai Pemain Muda Terbaik.
Datang sebagai pinjaman dari Persija Jakarta, Raka tumbuh menjadi pilar andalan di sisi kanan pertahanan Deltras FC
Secara keseluruhan, pemuda 20 tahun itu tampil 18 kali bersama The Lobster, semua sebagai starter. Dan, dia juga ikut menyumbang dua assist.
Satu-satunya penyesalan bagi Raka, yang juga dinominasikan sebagai Bek Kanan Terbaik, adalah gagal membawa Deltras FC lolos ke semifinal Liga 2 2023-2024.
"Awalnya sedikit pasrah tidak ikut Liga 1 2023-2024 (bersama Persija), lalu tidak lama ada tawaran dari Deltras FC. Sesampainya di sana, saya sempat ikut seleksi dan alhamdulillah pelatih cocok dengan saya," kata Raka Cahyana.
"Saya cukup senang di Deltras karena selalu dipercaya untuk terus bermain. Menit bermain sangat penting buat saya. Tapi sayangnya, Deltras tidak lolos ke semifinal," dia menambahkan.
Meski tak bisa melaju lebih jauh, Raka Cahyana mengaku banyak memetik pelajaran selama memperkuat Deltras FC.
Mulai dari karakter permainan yang berbeda antara Liga 1 dan Liga 2, lawan-lawan dengan tipe bervariasi, hingga ilmu baru dari para senior.
"Saya bisa bilang Liga 2 itu lebih mengandalkan fisik daripada teknik," ujar pemain kelahiran Banyumas, Jawa Tengah, itu.
"Kami selalu bermain secara berbeda-beda, tergantung kami mau melawan siapa. Jadi, pada intinya kami selalu ikut saja instruksi dari pelatih," lanjutnya.
Dalam diri Ferry Bagus Kurniawan dan Patrich Wanggai, Raka pun menemukan sosok mentor di Deltras FC.
"Dua senior saya itu selalu memberi tahu saya mana yang baik, mana yang tidak baik. Selama di sana, saya selalu diarahkan. Mereka sangat peduli terkait dengan kedisiplinan.," katanya.
Ketika ditanya soal lawan paling sulit dihadapi, Raka Cahyana tak ragu menyebut Malut United, tim yang finis sebagai peringkat ketiga Liga 2 2023-2024.
Tak heran jika pemain yang menurutnya paling merepotkan juga berasal dari Laskar Kie Raha.
"Entah kenapa suasana pertandingan langsung berubah jika bertemu mereka (Malut United)," kata Raka.
"Kalau pemain, Frets Butuan dan Wawan Febrianto. Mereka itu tipikal sayap yang suka olah bola, jadi mereka sangat sulit untuk dihadapi," tambahnya.
Kini, Raka Cahyana sudah kembali ke klub induknya, Persija Jakarta. Dia berharap, segala pengalaman yang didapat selama di Deltras FC bisa menjadi modal bersaing untuk menembus tim utama Macan Kemayoran.
Takkan mudah, karena di posisinya ada Rio Fahmi yang berlabel Timnas Indonesia, serta Oliver Bias yang menjadi salah satu pilar asing.
Terdekat, kesempatan untuk memberi impresi positif kepada pelatih Thomas Doll ada di turnamen eksebisi RCTI Premium Sports, 30 Mei-2 Juni mendatang.
Persija Jakarta akan bergabung dengan PSIS Semarang, Sabah FC (Malaysia), dan Selangor FC (Malaysia).
"Saya ingin main reguler, entah itu di tim utama Persija atau di mana pun," ujarnya.
"Karena yang ikut adalah gabungan antara tim senior dan akademi, pastinya semua, terutama yang muda, ingin memberikan yang terbaik selama latihan dan pertandingan. Bisa jadi ini momentum untuk naik ke tim senior," dia memungkasi.