SKOR.id - Kepastian timnas Argentina bakal ke Indonesia mencuri perhatian pencinta sepak bola di Tanah Air.
La Albiceleste bakal menghadapi timnas Indonesia di Jakarta dalam agenda FIFA Matchday pada 19 Juni 2023.
Terkait hal itu, Indonesia sejatinya bukan negara yang asing bagi para pesepak bola yang berasal dari Argentina.
Sebab di kompetisi sepak bola Tanah Air, tak jarang klub Liga Indonesia yang memakai jasa pemain Argentina.
Bahkan, ada pula yang berstatus pemain timnas dan turut menjuarai Piala Dunia. Sosok itu adalah Pedro Pasculli.
Publik mungkin lebih mengenal Mario Kempes, mantan juara dunia yang kemudian melanjutkan kariernya di Indonesia.
Padahal, dia bukan satu-satunya. Sebab ada Pedro Pasculli yang juga merumput di Indonesia bersama klub Pelita Jaya.
Pedro Pasculli merupakan bagian dari timnas Argentina di Piala Dunia 1986, yang juga diperkuat Diego Maradona.
Posisinya adalah striker, meski kala itu statusnya merupakan penyerang pelapis dari Maradona dan Jorge Valdano.

Kendati begitu, ia tetap punya peran penting pada keberhasilan tim menjadi juara, utamanya pada babak 16 besar.
Saat itu La Albiceleste mendapat hadangan sulit dari Uruguay. Pedro Pasculli pun muncul menjadi pencetak gol tunggal.
Beberapa tahun setelah keberhasilan di Meksiko tersebut, sang pemain kemudian menapakkan kakinya di Indonesia.
Pada Liga Indonesia 1995-1996, Pelita Jaya yang dilatih Selimir Milosevic hendak mendongkrak performa tim yang lesu.
Kisahnya semula berjalan manis. Penampilan apik yang ditunjukkan turut membawa tim mampu lolos ke babak 12 besar.
Namun terdapat sebuah kejadian dalam pertandingan Pelita Jaya yang akhirnya jadi kenangan buruk untuk kiprahnya.
Yakni sebelum ada kepastian tim-tim yang lolos ke babak 12, saat Pelita Jaya bersua Mataram Indocement di Grup Barat.
Kala itu statusnya Mataram Indocement ada di papan tengah dan berjuang lolos, sementara Pelita Jaya tim tangguh.
Tetapi yang terjadi di lapangan malah mengherankan. Pelita Jaya tampil tak sekuat biasanya dan muncul isu adanya suap.

Para pemain asing di tim pun bereaksi. Pasculli keluar lapangan dengan alasan cedera, tapi disebut-sebut karena kesal.
Padahal, saat itu jatah pergantian pemain sudah habis dan akhirnya Pelita Jaya harus melanjutkan laga dengan 10 pemain.
Sedangkan pemain asal Italia, Beppe Accardi menyebut duel lawan Mataram Indocement itu adalah sesuatu yang memalukan.
Accardi dan Pasculli kemudian dimintai keterangan oleh Komisi Disiplin PSSI terkait pertandingan tersebut.
Keduanya membuat pernyataan tidak ada masalah, tapi setelahnya hengkang bersamaan pada putaran kedua.
Tanpa Accardi dan Pasculli, Pelita Jaya akhirnya gagal lolos ke semifinal usai finis di posisi tiga Grup B babak 12 besar.
Pasculli kembali ke Argentina dan Pelita Jaya menjadi klub terakhir lelaki kelahiran 17 Mei 1960 itu sebagai pemain.
Ia melatih di negara asalnya dan diketahui akhirnya kembali ke luar Argentina untuk menangani timas Uganda di 2003.