- Erwin Abdullah sempat memendam kecewa mendalam ketika batal tampil di Athena 2004.
- Pelatih angkat besi nasional tersebut memilih mundur dari turnamen karena cedera yang berpotensi kelumpuhan.
- Erwin Abdullah terharu impiannya yang terkubur di Athena diwujudkan sang anak di Tokyo 2020.
SKOR.id - Erwin Abdullah menceritakan kembali momen sedih yang dialaminya saat Athena 2004 setelah sang putra, Rahmat Erwin Abdullah, meraih medali perunggu angkat besi kelas 73kg Olimpiade Tokyo.
Pria yang kini berstatus pelatih timnas angkat besi tersebut kehabisan kata-kata meyaksikan putra semata wayangnya mengalungi diri dengan medali perunggu di Tokyo International Forum, Rabu (28/07) malam.
Hi Skorer, jangan lupa download apps Skor.id biar enggak ketinggalan update dan bisa mendapatkan banyak hadiah menarik.
Erwin mengaku bangga dengan kiprah sang putra karena seakan 'membalas' momen pahit ketika dirinya batal tampil di Athena 2004.
17 tahun lalu, Erwin yang sudah berada di Athena, Yunani, batal tampil karena cedera tulang pinggang bagian belakang.
Kala itu Erwin dihadapkan pada dua pilihan, yakni nekad main dengan konsekuensi kelumpuhan atau mundur dari turnamen impiannya seumur hidup.
"Tampil di Olimpiade itu kan impian seluruh atlet karena multievent itu merupakan tujuan akhir yang paling membanggakan bagi semua atlet," kenang Erwin seperti dalam rilis yang diterima Skor.id.
"Sungguh menyedihkan. Saya tidak bisa tampil padahal saya sudah berada di Athena. Makanya, saya menangis dan meneteskan air mata menyesali apa yang terjadi.
"Saya terpaksa mengikuti anjuran dokter untuk tidak tampil karena saya memang tidak ingin mengalami kelumpuhan."
Keluarga menjadi alasan utama Erwin mengikhlaskan impiannya tampil di Olimpiade. Apalagi saat itu, Rahmat kecil saat itu masih berusia empat tahun.
"Saya juga mendengar nasehat pers atase Kontingen Indonesia (Olimpiade 2004, Linda Wahyudi) tentang perlunya memikirkan masa depan anak dan istri," jelasnya.
"Di situ, saya terbayang wajah istri dan Rahmat yang masih kecil. Saya tidak bisa membayangkan bagaimana nasib keluarga jika saya tetap memaksakan diri tampil."
Suami dari eks lifter Ami Asun Budiono tersebut tak bisa menutupi rasa haru melihat sang anak menggantikannya berdiri di ajang Olimpiade.
Apalagi Rahmat awalnya hanya ditargetkan peringkat ke-8 tetapi justru pulang dengan medali perunggu Olimpiade Tokyo.
"Di Olimpiade 2004 Athena, saya tidak bisa naik panggung. Tapi, di Olimpiade 2020 Tokyo, Rahmat menggantikan saya naik panggung dan menyumbangkan medali perunggu."
"Di Athena, saya menangis, Tetapi, di Tokyo, saya terharu melihat anak saya mewujudkan mimpi saya."
"Kebahagian saya dan istri semakin lengkap karena Rahmat meraih perunggu, di luar ekspetasi saya karena yang sekadar menargetkan delapan besar," kata Erwin.
Jangan lupa untuk follow dan subscribe akun media sosial kami di:
Jadwal Siaran Langsung Olahraga di TV Hari Minggu (1/8/2021) https://t.co/DG9nniM0ig— SKOR.id (@skorindonesia) July 31, 2021
Berita Rahmat Erwin Abdullah Lainnya:
Olimpiade Tokyo 2020: Rahmat Erwin Abdullah dan Ambisi Mewujudkan Mimpi Sang Ayah
Rahmat Erwin Abdullah, Sosok Berbakat yang Lahir dari Keluarga Lifter