- Peruntungan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto berbalik 180 derajat di Thomas Cup 2020.
- Dari pemain yang gagal tampil di Olimpiade Tokyo 2020 karena regulasi, kini mereka jadi pahlawan Indonesia menjuarai Thomas Cup 2020.
- Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto jadi tulang punggung ganda putra Indonesia selama tampil di Aarhus, Denmark.
SKOR.id - Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto "hanya" tercatat sebagai ganda putra nomor tiga Indonesia pada Thomas Cup 2020.
Pasangan nomor tujuh dunia itu masih kalah mentereng dibanding Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo (#1) dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan (#2).
Dua ganda putra terbaik di dunia itu pula yang mengubur impian Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto tampil di Olimpiade Tokyo 2020.
Berada di peringkat delapan besar dunia, Fajar/Rian sebenarnya bisa lolos ke pesta olahraga empat tahunan.
Namun, regulasi Olimpiade Tokyo 2020 menyebutkan bahwa satu negara maksimal diwakili dua pemain/pasangan per nomor dalam cabang olahraga bulu tangkis.
Mengingat Indonesia sudah punya sosok Marcus/Kevin dan Ahsan/Hendra di top 8, maka Fajar/Rian harus merelakan impian debut di Olimpiade karena terbentur regulasi.
Namun, peruntungan Fajar/Rian seolah berbalik 180 derajat pada Thomas Cup 2020. Mereka malah keluar sebagai pahlawan utama Indonesia di nomor ganda putra.
Duo FajRi bahkan lebih sering diturunkan ketimbang Marcus/Kevin maupun Ahsan/Hendra sepanjang gelaran Thomas Cup 2020.
Dari enam laga yang dimainkan Indonesia sepanjang turnamen, Minions tercatat tiga kali bertanding. Menariknya, mereka tak dipasangkan pada partai final.
Sedangkan The Daddies hanya sekali bermain saat menghadapi Aljazair di penyisihan grup. Namun, Mohammad Ahsan sempat berduet dengan Daniel Marthin kala bersua Taiwan.
Sementara itu, Fajar Alfian/Muhammad Ardianto tercatat lima kali masuk line up tetapi hanya empat kali turun ke gelanggang pertandingan.
Duo Fajri tak bertanding dalam laga kontra Aljazair karena tak dipilih. Lalu, mereka tak bermain di perempat final karena Indonesia sudah unggul 3-0 atas Malaysia.
Selama empat kali diturunkan, Fajar/Rian mampu menang tiga kali termasuk saat menang 21-12, 21-19 atas He Ji Ting/Zhou Han Dong pada partai final.
Satu-satunya kekalahan Duo FajRi di Thomas Cup 2020 terjadi saat mereka takluk dari ganda putra peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 asal Taiwan, Lee Yang/Wang Chi-Lin.
Bugarnya fisik Fajar/Rian di Thomas Cup 2020 menjadi salah satu penyebab mengapa pelatih ganda putra Indonesia, Herry Iman Pierngadi, kerap memasangnya.
Selain itu, Fajar/Rian yang memiliki power besar cocok dengan karakter shuttlecock yang dipakai dalam kejuaraan yang berlangsung di Ceres Arena, Aarhus, Denmark itu.
Shuttlecock yang dipakai di Thomas Cup 2020 memang punya karakter lambat. Setelah berkali-kali dipukul, shuttlecock bakal mekar dan tambah pelan.
Sifat kok itu sangat "dibenci" Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo serta Hendra Setiawan tetapi sangat cocok untuk Fajar/Rian maupun Mohammad Ahsan.
"Syukur Alhamdulillah, bisa menyumbangkan angka kemenangan bagi Indonesia," ujar Fajar Alfian seusai tampil di partai final Thomas Cup 2020, Minggu (17/10/2021).
"Kami bisa bermain tanpa cedera dan jujur kami tak menyangka bisa jadi ganda pertama di partai final."
Setelah tampil moncer pada Thomas Cup 2020, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto tentu berharap bisa melanjutkan tren positif kala tampil di Denmark Open 2021 pekan ini.
View this post on Instagram
Berita Bulu Tangkis Lainnya:
Leo Carnando/Daniel Marthin, Saksi Kembalinya 2 Trofi Beregu ke Pangkuan Indonesia
Menpora Minta Maaf karena Bendera Merah Putih Gagal Berkibar di Thomas Cup 2020