- Kiper Persija, Shahar Ginanjar, menganggap sepak bola sebagai olahraga ekstrem.
- Sebab itu, Shahar Ginanjar menekankan pentingnya sesi latihan di tempat kebugaran atau gym.
- Aktivitas nge-gym yang dilakukan Shahar Ginanjar memiliki porsi tersendiri, berbeda dengan binaragawan.
SKOR.id - Penjaga gawang Persija Jakarta, Shahar Ginanjar, menganggap sepak bola sebagai olahraga ekstrem.
Itu karena menurut Shahar Ginanjar, dalam laga sepak bola terdapat banyak kontak fisik yang bisa dialami pemain.
Sebab itu, Shahar Ginanjar menekankan pentingnya sesi latihan di tempat kebugaran atau rajin nge-gym.
"Alasan gym itu penting dalam olahraga, bagi saya, dan dari literatur sport science yang saya baca, karena sepak bola itu adalah olahraga yang ekstrem," kata Shahar Ginanjar.
"Maksudnya banyak kontak fisik di dalamnya, lalu ada medan yang keras di situ (lapangan), sehingga dibutuhkan kekuatan otot untuk bisa menghadapinya," ia menambahkan.
Dari laman resmi Persija, kiper bernomor punggung 88 ini juga mengungkapkan dibutuhkannya kekuatan yang prima dalam setiap aksi pesepak bola.
Seperti menendang, mengumpan, maupun upaya penyelamatan yang dilakukan seorang penjaga gawang seperti dirinya.
Menurut kiper berusia 30 tahun ini, kualitas teknik akan menjadi tidak maksimal kalau tubuh tidak memiliki kekuatan.
"Karena walaupun kita memiliki teknik yang bagus, kalau tidak memiliki power, akan ada yang kurang, kurang maksimal tepatnya," ucap Shahar.
"Contohnya saat melakukan sprint, tackle bola, hingga melakukan adu bodi, itu semua membutuhkan kuda-kuda saat menghadapi situasi seperti itu," ia menjelaskan.
Meski begitu, Shahar juga meminta kepada para pemain maupun penggemar sepak bola agar tidak salah mengartikan fungsi dan tujuan menjaga kebugaran di gym.
Kesalahan persepsi sangat mungkin terjadi karena banyak anggapan yang mengatakan kalau latihan di gym hanya bertujuan untuk membesarkan badan.
Shahar memang giat berlatih di gym, tapi tidak setiap hari berlatih di sana. Sebagai pesepak bola, ia menerapkan porsi dan metode nge-gym yang berbeda dengan binaragawan.
"Itu semua tergantung metode apa yang kita terapkan. Jangan berpikiran kalau saya tiap hari fitness, badan saya akan seperti Ade Rai," kata Shahar.
"Karena pada dasarnya, metode yang kita pakai dengan yang dipakai binaragawan itu berbeda," mantan pemain Persib Bandung itu menambahkan..
Baginya, nge-gym hanya untuk mempersiapkan kondisi tubuh yang selalu bugar dan fit agar pesepak bola dapat tampil maksimal selama 90 menit.
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
View this post on Instagram
Berita Persija Lainnya:
Liga 1 Mandek, Penyerang Persija Pilih Cari Keringat di Magelang
Rumah Tangga Bek Persija di Ujung Tanduk, Dituduh Tak Menafkahi dan Selingkuh
Naik Kelas dari U-19 ke Timnas Indonesia, Begini Respons Gelandang Persija