- Gelandang muda Persija Figo Sapta memiliki kedua orang tua yang 100 persen mendukung kariernya sebagai pesepak bola profesional.
- Figo Sapta menceritakan bagaimana peran penting kedua orang tua dalam karier sepak bolanya.
- Mengawali karier di tim junior Persija, kini Figo dipercaya untuk promosi ke tim senior.
SKOR.id - Untuk berhasil menembus skuad senior sekelas Persija Jakarta tentu tidak mudah.
Butuh perjuangan keras berliku dan konsistensi dalam permainan. Itu pula yang harus dilakukan Figo Sapta sebelum akhirnya promosi ke tim utama Macan Kemayoran, julukan Persija.
Beruntung, Figo memiliki kedua orang tua yang 100 persen mendukung kariernya sebagai pesepak bola profesional.
Figo Sapta menceritakan bagaimana peran penting kedua orang tua dalam karier sepak bolanya.
Pemain yang kini sedang berlatih rutin bersama tim Elite Pro Academy (EPA) Persija tersebut menjelaskan bahwa sejak ia kecil, kedua orang tua selalu mendukungnya agar bisa jadi pesepak bola profesional.
Mengawali karier di tim junior Persija, kini Figo dipercaya untuk promosi ke tim senior.
Perjalanan karier yang masih harus banyak dibuktikannya lewat perjuangan keras ini tak lepas dari andil sosok ayah yang sangat ingin dirinya menjadi pesepak bola sejak kecil.
"Sosok yang mengenalkan sepak bola ke saya adalah orang tua. Sejak kelas 5 SD, saya sudah dimasukkan ke sekolah sepak bola, namanya SSB di Bina Taruna," ujar Figo dilansir dari laman Persija.
"Dari situlah ayah benar-benar ingin saya bisa jadi pemain sepak bola yang kemudian berlanjut terus sampai sekarang," Figo menambahkan.
Perjalanan Figo menuju tangga karier sebagai pesepak bola profesional memang masih panjang.
Pada usia yang baru menginjak 19 tahun ini, banyak perjuangan yang sudah dihadapinya.
Kerja keras memerah keringat yang tak jarang menemui kegagalan sudah jadi pelajaran bagi karier sepak bola Figo, baik di level klub maupun tim nasional.
Dirinya bahkan pernah beberapa kali terpental dari seleksi untuk masuk tim nasional usia muda.
"Di SSB saya sempat juga jadi pemain terbaik Liga Kompas yang kala itu bertanding di Senayan, saat itu umur saya masih 15 tahun. Lanjut dari SSB saya bergabung dengan SMA Ragunan, masuk Diklat Ragunan," Figo menambahkan.
"Banyak pengalaman juga di sana, salah satunya pernah bermain di salah satu kompetisi usia muda di Cina dan menjadi peringkat kedua di sana. Saya juga beberapa kali pernah gabung TC timnas, salah satu yang paling saya ingat ketika bisa bergabung TC timnas U-16 Indonesia di Thailand bersama coach Fakhri Husaini," Figo memungkasi.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
View this post on Instagram
Berita Persija Lainnya:
Pemain Muda Persija Gantikan Firza Andhika untuk TC Timnas Indonesia
Apresiasi Direktur Persija untuk PSSI dan PT LIB, walau Izin Kompetisi Belum Turun
Sergio Farias Beri Sinyal Kembali Melatih, tapi Bukan Persija