- Pada 4 Agustus 1992 di Barcelona, Indonesia untuk kali pertama mampu meraih medali emas Olimpiade.
- Susy Susanti dan Alan Budikusuma sukses mengawinkan medali emas dari cabor bulu tangkis pada Olimpiade 1992.
- Alan Budikusuma mengaku medali emas Olimpiade 1992 yang diraihnya tak lepas dari peran Susy Susanti.
SKOR.id - Pada 4 Agustus 1992, Indonesia menorehkan sejarah dengan meraih medali emas pertama Olimpiade yang saat itu berlangsung di Barcelona, Spanyol.
Momen yang tepat terjadi 28 tahun silam tersebut menandai pencapaian terbaik Indonesia sejak mengikuti gelaran pesta olahraga terbesar di dunia itu sejak 1952.
Tidak hanya satu, Indonesia langsung mengawinkan dua medali emas yang sama-sama datang dari cabang olahraga (cabor) bulu tangkis.
Susy Susanti menjadi atlet Indonesia pertama yang meraih medali emas, baik di ajang Olimpiade secara umum atau untuk cabor bulu tangkis secara khusus.
Medali emas dari Susy Susanti diperoleh setelah tunggal putri andalan Indonesia itu menang atas wakil Korea Selatan, Bang Soo-hyun pada laga final.
Susy Susanti butuh tiga gim untuk menyelesaikan pertandingan lawan musuh bebuyutannya itu dengan skor 5-11, 11-5, 11-3 di Pavello de la Mar Bella, Barcelona.
Berselang sekitar satu jam, emas kedua Indonesia datang dari sektor tunggal putra yang dipersembahkan Alan Budikusuma, yang tak lain adalah kekasih Susy.
Bertemu sang kompatriot, Ardy B. Wiranata, Alan Budikusuma menang 15-12, 18-13 dan memastikan Indonesia membawa pulang sepasang emas Olimpiade Barcelona 1992.
Dalam sebuah wawancara dengan Badminton Indonesia, Alan mengungkapkan bahwa Susy berperan penting dalam kesuksesannya meraih medali emas Olimpiade 1992.
Pengelola Hotel Fairmont Dibungkam PSSI terkait Kondisi Timnas Indonesiahttps://t.co/VYwPCB9IXP— SKOR Indonesia (@skorindonesia) August 4, 2020
Apalagi pada final di Barcelona, Ardy B. Wiranata lebih diunggulkan dibandingkan Alan Budikusuma karena tengah menjadi primadona tunggal putra kala itu.
"Prioritas lebih ke Ardy karena memang posisi Ardy saat itu lebih diunggulkan, jadi saya paham," ujar pria yang juga memiliki apparel ASTEC tersebut.
"Tapi dengan adanya Susy, jadi semacam pegangan buat saya. Susy pun sama, dia juga ada pegangan dari saya, karena dia punya tekanan yang sangat luar biasa."
"Jadi, saya merasa dengan adanya saling mendukung ini merupakan hal yang luar biasa," Alan Budikusuma menambahkan.
Berkat kesuksesan meraih medali emas Olimpiade itu pula, Alan menemukan kembali kepercayaan diri ketika bertanding.
"Setelah juara (Olimpiade 1992), saya jadi tahu cara mencari solusi di lapangan saat dapat masalah tertentu," tutur ayah tiga anak tersebut.
Kini Susy Susanti dan Alan Budikusuma, dua legenda hidup bulu tangkis Indonesia, tengah mempersiapkan skuad penerus di ajang Olimpiade Tokyo, tahun depan.
Gelaran di Tokyo akan berlangsung pada 23 Juli-8 Agustus 2021. Tentu Susy dan Alan ingin cabor bulu tangkis bisa kembali mempersembahkan medali emas untuk Indonesia.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Siap Hadapi Thomas dan Uber Cup 2020, Malaysia Pasang Target Tinggihttps://t.co/lRGKsZHBtI— SKOR Indonesia (@skorindonesia) August 3, 2020
Berita Bulu Tangkis Lainnya:
Alan Budikusuma, Seleksi Olimpiade 1992, dan Perbedaan dengan Olimpiade Tokyo 2020
Hasil Drawing Thomas dan Uber Cup 2020: Indonesia Langsung Jumpa Malaysia