- Bisa dibilang, tahun 2021 adalah tahun terbaik Viktor Axelsen.
- Pemain bulu tangkis Denmark tersebut berhasil meraih beberapa gelar penting, termasuk medali emas Olimpiade Tokyo 2020.
- Axelsen pun mengungkap kiat suksesnya, yakni tidak pernah mendengarkan opini negatif orang lain.
SKOR.id - Tak berlebihan jika menyebut Viktor Axelsen sebagai pebulu tangkis tersukses di tahun 2021.
Setidaknya, ada empat gelar BWF World Tour yang diraih Axelsen sepanjang tahun kemarin, termasuk titel World Tour Finals.
Axelsen juga berhasil merebut medali emas Olimpiade Tokyo 2020 usai mengalahkan Chen Long di partai final.
Sederet prestasi tersebut tak pelak membuat BWF memberi anugerah Player of The Year pada pemain berpostur 194cm tersebut.
Dengan pencapaian cemerlang yang diraih Axelsen, sulit dipercaya bahwa pemain kelahiran Odense tersebut pernah diremehkan di awal kariernya.
"Saya masih berusia 16 tahun saat banyak orang mulai mengikuti saya," ujar Axelsen, menceritakan pengalamannya usai menjadi pemain Eropa pertama yang memenangi Kejuaraan Dunia Junior pada 2010.
"Saya mendengar banyak opini soal permainan saya, baik itu yang baik maupun yang buruk. Kebanyakan mengomentari tinggi badan saya, yang dianggap kurang cocok untuk bermain di nomor tunggal."
"Waktu itu, saya masih sangat muda. Semua komentar itu saya telan mentah-mentah," tuturnya, dikutip dari The Star.
Axelsen lantas membandingkan dirinya dengan pemain-pemain tunggal putra saat itu, yang memang tidak memiliki postur setinggi dirinya.
"Waktu itu, tak banyak pemain kelas dunia yang setinggi saya. Seingat saya, cuma Bao Chunlai (Cina), Chen Long (Cina), Mohd Hafiz Hashim (Malaysia), dan Park Sung-hwan (Korea Selatan) yang cukup tinggi," ujarnya.
"Saya mencoba mengikuti gaya bermain mereka, namun sering tak berhasil. Saya pun mulai menyalahkan fisik saya."
"Pada satu titik, saya menjadi terlalu kurus, sampai energi saya habis seusai latihan. Ternyata, menjadi lebih ringan tidak membantu penampian saya," kata Axelsen.
Pemain yang kini tinggal di Dubai tersebut akhirnya memutuskan mengubah pola pikirnya. Ia memilih menerima kondisi fisiknya dan mengubahnya menjadi kekuatan.
"Saya selalu berkata kepada diri saya sendiri bahwa ada banyak keuntungan menjadi pemain yang tinggi," kata Axelsen.
"Saya tahu, saya bisa menyulitkan musuh saya jika saya berfokus pada kekuatan saya dan mengatasi kelemahan saya."
"Saya akhirnya berhenti memikirkan opini orang lain soal permainan saya. Saya cuma berfokus menjadi atlet yang sehat."
"Akhir kata, jangan biarkan opini orang lain mengganggumu. Juga, berhentilah membandingkan dirimu dengan orang lain," tuturnya memungkasi.
Lihat postingan ini di Instagram
Berita bulu tangkis lainnya:
India Open 2022: Loh Kean Yew Jadi ''Target Operasi'' Salah Satu Pebulu Tangkis Malaysia
Ada Peran Minions di Balik Kesuksesan Ganda Putra Juara India Open 2022
Daftar Skuad Pelatnas PBSI 2022 Bocor, Praveen/Melati dan Hafiz/Gloria Dicoret