- Pemain bulu tangkis Inggris, Toby Penty, didiagnosis mengidap alopecia pada November 2018.
- Sang ibu yang pertama kali menemukan keanehan di belakang kepalanya.
- Kini, berkat bimbingan psikiater, tunggal putra nomor satu Inggris ini telah menerima kondisinya dengan lebih percaya diri.
SKOR.id – Baru-baru ini, Toby Penty bercerita soal momen saat dirinya divonis mengidap alopecia yang kemudian mengubah perjalanan hidupnya.
Cerita bermula kala Toby Penty baru saja potong rambut. Lalu, sang ibu melihat ada lingkaran botak kecil di bagian belakang kepala putranya tersebut.
Sedikit menunduk, Toby Penty kemudian hanya mengangkat bahu dan berkata “Bisnis tetap berjalan seperti biasa.”
Baca Juga: BAM Menjamin Hadiah Uang Malaysia Open 2020 Tak Berkurang
Peristiwa itu terjadi sekitar delapan belas bulan lalu, atau pada November 2018. Sejak saat itu, Toby Penty telah kehilangan setiap bulir rambut yang ada di sekujur tubuhnya.
Toby Penty divonis mengidap alopecia, kerontokan rambut yang berlebihan pada kulit kepala hingga menyebabkan kebotakan. Hal ini lebih sering terjadi pada pria dibandingkan wanita.
Tiada daya, pria 27 tahun ini dipaksa menerima kenyataan bahwa rambutnya tidak akan mungkin pernah tumbuh kembali. Ia pun mencoba berdamai dengan penampilan barunya.
"Ada perasaan marah bercampur sedih dalam diri. Saya sempat merasa identitas saya tercabut, terutama ketika alis saya rontok,” katanya pada BBC Sport
“Saat itulah saya baru benar-benar berjuang karena saya terlihat seperti orang asing ketika saya melihat ke cermin."
Pada akhirnya, Toby Penty mau berbagi cerita soal alopecia yang diderita. Masa pandemi Covid-19, yang digunakannya untuk merenung, memantapkan niatnya untuk buka suara.
"Selama setahun hingga 18 bulan terakhir, saya sering berharap bisa meletakkan raket lebih lama dan fokus pada diri sendiri," tunggal putra peringkat 52 dunia ini menjelaskan.
Sebulan sejak menemukan kebotakan pertamanya, seiring waktu lebih banyak lagi yang muncul, Penty mulai mencari saran medis.
Baca Juga: Belum Kondusif, Susy Susanti Ragu Jadwal Baru BWF Bergulir Sesuai Rencana
https://t.co/uTXZ4Dkwbx
Thank you @KatieFalkingham for putting this together. A full reflection that covers my period back from Nov'18 dealing with alopecia. What I've learnt most so far: Take your time when you really need to— Toby Penty (@TobyPenty) May 19, 2020
Penty berbicara dengan dokter tim sebelum menemui dokter pribadi yang kemudian mencurigai kemungkinan alopecia areata, yang biasanya hanya menyerang kulit kepala.
"Tak banyak yang bisa mereka rekomendasikan. Saya hanya bisa menunggu dan itu benar-benar bikin frustrasi," kata Penty.
Selama menunggu, tunggal putra nomor satu Inggris ini makin ketakutan karena proses kebotakannya makin meluas.
"Suatu hari saya selesai latihan, mandi, lalu mengeringkan rambut dan handuk saya penuh oleh rambut rontok."
Baca Juga: Jadwal Padat, PBSI Susun Skala Prioritas
Seiring waktu, terungkap bahwa Penty mengidap jenis alopecia baru, yakni alopecia universalis - yang memengaruhi seluruh tubuh.
Gejala rambut rontok terus berlanjut hingga Agustus tahun lalu dan kenyataan pahit menerpa atlet kelahiran Milton Keynes, Inggris, ini.
"Kejadian itu menghantam saya dengan keras karena setelah rambut di kepala (rontok), berikutnya alis, bulu mata, rambut di dada saya (yang rontok)," kata Penty.
Pebulu tangkis kelahiran 12 Agustus 1992 itu lebih mudah menerima kenyataan ketika proses kerontokan rambutnya masih berlangsung.
Namun, begitu semua rambut di badannya telah hilang dan ketika ia mulai bertanya-tanya apakah itu permanen atau tidak, saat itulah Penty baru benar-benar syok.
????️ "As a collective, we have to be there to help each other."
In an honest & open conversation pre-lockdown, @TobyPenty & @JoRowsellMBE sat down to discuss their sports and their experiences with alopecia.
Watch in full https://t.co/4X5zP41mBJ #MentalHealthAwarenessWeek pic.twitter.com/s3oNfmyuuN— Badminton England (@BadmintonEnglnd) May 19, 2020
Lantas, Toby Penty pun memutuskan sudah waktunya untuk mengambil risiko. Ia mencukur semua rambut yang ada di kepalanya.
Dalam sebuah postingan di Instagram, ia menggambarkan momen saat berdiri di luar tempat cukur dan merasa lebih gugup ketimbang sebelum pertandingan bulu tangkis.
Saat berjalan pulang ke rumah, ia merasakan keyakinan dirinya terjatuh di level terendah yang pernah ia rasakan.
“Pada saat itu saya pikir jalan terbaik adalah mencoba menghadapinya secara langsung," Penty mengakuinya.
Lucunya, Penty teringat sempat meminta si tukang cukur untuk menyisakan sedikit rambut di kepalanya. Karena ia ingin melihat berapa buruk kondisinya.
"Ketika dia selesai, saya benar-benar tersadar karena ada begitu banyak bintik-bintik botak di kepala saya."
Baca Juga: Curhat Praveen Jordan yang Mulai Rindu Sosok Tontowi Ahmad
Pada Desember lalu, Toby Penty menjalani mikropigmentasi di kepalanya dengan menato pigmen alami di kulit kepala untuk memberikan ilusi folikel rambut.
Cukup puas dengan hasilnya, Penty berharap bisa melakukan hal yang sama untuk alisnya pada suatu saat nanti.
"Ini langkah kecil untuk membuat saya, setidaknya saat melihat ke cermin, merasa sosok itu adalah saya."
Pada sisi lain, bulu tangkis mungkin memberikan "pelindung" bagi Penty untuk melupakan penampilan barunya dan juga semua emosi yang ditimbulkannya
Akan tetapi, menjelang akhir tahun lalu, dia mendapati dirinya lebih frustrasi di lapangan meskipun level performanya tidak turun.
Dengan sedikit dorongan, Penty mencari bantuan profesional yang membantunya melihat sedikit cahaya di ujung terowongan.
"Awalnya, saya tak ingin berbicara tentang alopecia atau bahkan menyebut kata itu. Saya memisahkan diri dari istilah itu. Bertemu seorang psikiater sangat membantu saya,” katanya.
Rupanya, staf fisio dan dokter tim bulu tangkis Inggris turut memperhatikan betapa situasi itu sangat mengganggu mental Toby Penty.
“Mereka membuka jalan untuk saya agar bisa terkontak dengan psikiater yang bisa membantu saya untuk memahami banyak hal dengan lebih baik dan jelas.”
Baca Juga: Ekspektasi Publik Membuat Kevin Sanjaya Tertekan
Tidak diragukan lagi akan ada rintangan lebih lanjut bagi Toby Penty untuk diatasi, tetapi ia telah belajar banyak tentang dirinya selama 18 bulan terakhir.
Terutama ketika Toby Penty harus melangkah ke luar zona nyaman yang melingkupi sepanjang hidupnya.
"Saya merasa seperti terburu-buru untuk mencoba kembali merasa baik tentang diri saya ketimbang membiarkan proses ini berjalan sesuai waktunya,” kata Toby Penty.
"Mayoritas dari kita sering bertindak terburu-buru. Mungkin ini saatnya memberi diri sendiri waktu. Itu sesuatu yang saya pelajari. Waktu adalah tabib yang baik,” ia memungkasi.