- Bruxism adalah kondisi seseorang saat sedang tertidur tapi giginya berdecit atau menggemeratakkan.
- Menurut Asosiasi Bruxism Inggris, sekitar 8-10% populasi dunia mengalaminya.
- Beberapa diantaranya adalah rasa emosi seperti stres, depresi, hingga frustasi bisa menjadi penyebabnya.
SKOR.id - Seseorang pasti pernah mendengar kondisi seseorang saat sedang tertidur tapi giginya berdecit atau menggemeratakkan.
Kondisi ini ternyata merupakan sebuah gangguan tidur yang bernama Bruxism.
Seringkali, seseorang tidak secara sadar menyadari bahwa mereka melakukannya.
Menurut Asosiasi Bruxism Inggris, sekitar 8-10% populasi dunia mengalaminya.
Bruxism ini bisa menyebabkan sakit pada wajah, pegal di sekitar rahang saat terbangun, gigi sensitif, hingga gigi menjadi aus.
Sampai saat ini, di dunia medis belum diketahui pasti apa penyebab pasti dari bruxism, akan tetapi diperkirakan bruxism dapat disebabkan hal fisik dan psikis.
Beberapa diantaranya adalah rasa emosi seperti stres, depresi, hingga frustasi bisa menjadi penyebabnya.
Selain itu posisi rahang atas dan rahang bawah yang tidak simetris yang disebut dengan Maloklusi juga disebut sebagai penyebab Bruxism.
Dan juga Bruxism bisa disebabkan oleh refluks asam lambung ke esofagus.
Cara mengobati bruxism bisa dengan beberapa cara, baik secara medis, terapi, atau dengan pengobatan diri sendiri.
Namun banyak dokter sangat menyarankan untuk mampu mengontrol emosi agar kondisi kesehatan bisa stabil karena memang hal tersebut penyebab tersering dari bruxism.
Di sisi lain pengobatan seperti koreksi dental juga bisa dilakukan apabila terjadi kondisi gigi yang tidak simetris.
Ragam Kesalahan yang Sering Dilakukan Pengguna Shotgun di Free Fire https://t.co/aZJhBaIhDo— SKOR.id (@skorindonesia) November 16, 2021
Berita Bugar lainnya: