- Christian Gabbarini mengungkapkan perbedaan antara Francesco Bagnaia dan Casey Stoner.
- Gabbarini pernah bekerja sama dengan Stoner pada 2007 dan saat ini menjadi kepala kru Bagnaia di Ducati.
- Meski berbeda, menurut Gabbarini, dua rider juara dunia MotoGP itu memiliki kesamaan.
SKOR.id – Christian Gabbarini, kepala kru Francesco Bagnaia yang juga sudah bekerja di tim pabrikan Ducati pada masa Casey Stoner, menjelaskan perbedaan dan kesamaan antara dua juara dunia MotoGP itu.
Ducati dan Italia harus menanti selama 15 tahun untuk kembali memiliki seorang juara dunia MotoGP setelah Stoner menjadi kampiun pada musim 2007 silam.
Pasalnya, baru pada balapan final 2022 di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, awal November lalu, Bagnaia dinobatkan sebagai juara dunia kelas premier kedua yang dimiliki Ducati dalam sejarah MotoGP.
Gabbarini merupakan salah satu yang merasakan dua momen istimewa Ducati pada 2007 dan 2022. Saat ini ia bertindak sebagai kepala kru Pecco, sapaan Bagnaia.
Kepada surat kabar olahraga Italia, Tuttosport, ia menjelaskan perbedaan dan kemiripan dua rider hebat yang mampu membawa Desmosedici mendominasi Kejuaraan Dunia Balap Motor Grand Prix itu.
“Pecco (Bagnaia) dan Casey (Stoner) berjarak beberapa tahun cahaya, baik sebagai pembalap maupun pribadi,” tutur Gabbarini memberikan analogi sebelum melanjutkan penjelasannya.
“Mereka pembalap yang sangat berbakat dan benar-benar kuat. Tetapi Casey sangat riuh dan naluriah. Kadang-kadang reaksinya keras.
“Pecco, sebaliknya, lebih tenang. Dia telah sampai pada hasil yang sama, jadi dewasa dengan apa yang dia lakukan. Dia tidak pernah marah. Jika iya, Anda tak menyadarinya. Dia sangat peka dan cerdas.”
Pecco Bagnaia sukses meraih gelar MotoGP pertamanya bersama Ducati pada usia 25 tahun. Sedangkan Stoner melakukannya ketika berumur 22 tahun, jadi bisa dimaklumi jika ia lebih meledak-ledak.
Namun, kesuksesan Bagnaia tahun ini tidak terlepas dari andil Stoner. Pembalap legendaris Australia itu sempat beberapa kali hadir di paddock Ducati, memberikan tips dan trik untuk junior tersebut.
Berita MotoGP Lainnya:
Marc Marquez Merasa Belum Layak Jadi Favorit untuk MotoGP 2023