- Permasalahan kesuburan yang sering dihadapi para pria adalah jumlah sperma yang rendah atau disebut juga sebagai oligospermia.
- Jumlah sperma yang rendah berarti bahwa cairan (air mani) yang keluar saat ejakulasi selama orgasme mengandung lebih sedikit sperma dari biasanya.
- Jumlah sperma dianggap lebih rendah dari biasanya jika memiliki kurang dari 15 juta sperma per mililiter air mani.
SKOR.id - Salah satu problem yang sering dihadapi pria, namun enggan mengakui atau mengungkapkannya adalah persoalan kesuburan.
Dimana stigma maskulinitas membuat para pria enggan untuk lebih terbuka mengenai masalah kesuburan yang dialaminya.
Permasalahan kesuburan yang sering dihadapi para pria adalah jumlah sperma yang rendah atau disebut juga sebagai oligospermia.
Jumlah sperma yang rendah berarti bahwa cairan (air mani) yang keluar saat ejakulasi selama orgasme mengandung lebih sedikit sperma dari biasanya.
Jumlah sperma dianggap lebih rendah dari biasanya jika memiliki kurang dari 15 juta sperma per mililiter air mani.
Memiliki jumlah sperma yang rendah mengurangi kemungkinan salah satu sperma pria yang akan membuahi sel telur pasangan, sehingga program hamil akan sedikit sulit.
Tanda seseorang memiliki oligospermia adalah ketidakmampuan untuk memiliki anak, sehingga butuh pemeriksaan lebih lanjut melalui tes sperma.
Pada beberapa pria, masalah mendasar seperti kelainan kromosom bawaan, ketidakseimbangan hormon, pelebaran pembuluh darah testis atau kondisi yang menghalangi jalannya sperma dapat menjadi tanda dan gejala.
Tanda-tanda yang lain bisa bermacam-macam seperti ketidakmampuan untuk mempertahankan ereksi, nyeri/bengkak/benjolan di area testis, hingga kerontokan rambut karena kelainan kromosom atau hormon.
Penyebabnya juga beragam mulai dari ada masalah pada hormon yang memicu produksi sperma hingga varikokel atau pembengkakan pembuluh darah vena yang mengalirkan testis.
Selain itu, faktor-faktor eksternal lingkungan juga bisa membuat seorang pria mengalami oligospermia.
Contohnya adalah bekerja di industri kimia, area testis terlalu panas karena celana ketat, hingga memangku laptop bisa menjadi penyebab.
Sebaiknya memang untuk menghindari hal-hal yang bisa menyebabkan penurunan kualitas sperma seperti kurangi merokok, hindari alkohol, dan jaga berat badan.
Inilah Alasan JerAx Gabung dengan Evil Geniuses
Klik link untuk baca https://t.co/r6YnUwBeT8— SKOR.id (@skorindonesia) December 7, 2021
Berita Bugar lainnya:
Bahaya Menahan Kantuk untuk Tubuh
7 Kebiasaan di Malam Hari yang Justru Dapat Menambah Berat Badan