- Tubuh berkeringat merupakan kondisi yang umum terjadi.
- Namun, bila berlebihan, disebut sebagai hiperhidrosis.
- Seseorang dengan kondisi hiperhidrosis cenderung mengalami cemas dan tidak percaya diri.
SKOR.id – Berkeringat sejatinya adalah hal yang umum. Namun, apa jadinya bila keringat yang diproduksi oleh tubuh menjadi berlebih.
Seperti dikutip dari Hello Sehat, hiperhidrosis adalah kondisi di mana tubuh menghasilkan keringat yang berlebih.
Bahkan, saat tubuh tidak seharusnya berkeringat seperti dalam cuaca sejuk atau dingin dan tanpa aktivitas fisik.
Meski pada dasarnya tak membahayakan, ada baiknya Skorer memahami mengapa tubuh mengalami hiperhidrosis.
Berdasarkan penyebabnya, ada dua jenis hiperhidrosis. Pertama, hiperhidrosis primer dan hiperhidrosis sekunder.
Hiperhidrosis primer
Pada kondisi ini, penyebabnya seringkali tidak diketahui. Tapi, kemungkinan besar karena peningkatan aktivitas saraf simpatis.
Hiperdrosis primer juga bisa disebabkan karena penyebaran kelenjar ekrin dalam tubuh yang tidak normal.
Jenis ini terjadi pada area tubuh yang sangat spesifik dan biasanya lebih merata, baik sebelah kiri maupun kanan.
Biasanya, area yang mengalami keringat berlebih pada kondisi ini adalah tangan, kaki, ketiak, serta wajah atau kepala.
Orang dengan kondisi ini biasanya mengalami keringat berlebih satu kali dalam seminggu. Namun, tak jarang ketika tidur di malam hari.
Hiperhidrosis Sekunder
Pada hiperhidrosis jenis sekunder, keringat yang keluar berlebihan biasanya disebabkan kondisi lain penderitanya.
Dan, untuk yang satu ini, terbagi lagi menjadi tiga jenis, yakni hipohidrosis emosional, local, dan general.
Hiperhidrosis emosional dipicu perasaan takut dan cemas. Umumnya menyerang ketiak, telapak tangan dan kaki.
Hipohidrosis lokal disebabkan kerusakan saraf simpatis yang terjadi karena cedera dari kecelakaan atau bawaan.
Hiperhidrosis general karena gangguan saraf otonom (saraf tepi) atau penyakit lain seperti diabetes insipidus, jantung, hingga efek menopause dan obat-obatan.
Selain penyebab, yang membedakan jenis sekunder dan primer adalah waktu kemunculan keringat yang berlebih.
Mereka yang mengalami jenis sekunder sering berkeringat saat tidur dan kejadiannya dimulai saat seseorang dewasa.
Pada dasarnya hiperhidrosis tidak mengancam jiwa seseorang dan tidak menyebabkan komplikasi lainnya.
Akan tetapi, individu yang mengalami hiperhidrosis sering kali merasa cemas dan tidak nyaman akan kondisinya.
Mereka memiliki kecenderungan menghindari kontak dengan orang lain dan berujung menarik diri dari lingkungan sosial.
Jika memiliki kondisi yang memicu hiperhidrosis, harap diperhatikan perkembangan penyakit yang mungkin muncul.
Segera berobat jika produksi keringat tambah parah dan menyebabkan di antaranya penurunan berat badan drastis, demam, hingga nyeri dada.
Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Memilih Agen di Valorant https://t.co/HZ75NKNdzp
— SKOR.id (@skorindonesia) August 29, 2021
Artikel Bugar Lainnya: