SKOR.id – Jika semua berjalan lancar, Rafael Nadal diperkirakan bakal pulih dan mulai bisa kembali ke lapangan tenis. Awal Juni lalu, petenis veteran Spanyol itu mengalami cedera paha bagian atas.
Nadal lalu melakukan operasi artroskopi untuk cedera fleksor pinggul kiri. Butuh waktu sekira 5 bulan bagi Nadal untuk pulih. Alhasil, ia tak bisa turun di Grand Slam French Open, yang secara efektif membuatnya absen selama sisa musim turnamen ATP 2023.
Bila benar-benar bisa pulih tepat waktu, pemenang 22 gelar Grand Slam — dari total 95 trofi ATP — Nadal berpeluang kembali untuk memperkuat negaranya, Spanyol, pada pertandingan final Piala Davis pada 21-26 November di Malaga, Spanyol, yang berlangsung setelah musim turnamen ATP Tour berakhir.
Sebelumnya, pada 18 Mei, Nadal mengumumkan ia harus mengundurkan diri dari French Open — sebuah turnamen Grand Slam yang ia menangi 14 kali — karena cedera yang membuatnya absen sejak Australian Open pada bulan Januari.
Nadal juga mengatakan dia kemungkinan akan pensiun dari tenis profesional pada paruh kedua tahun 2024 setelah musim perpisahan yang dia harapkan termasuk bermain di Roland Garros dua kali – untuk French Open dan kemudian Olimpiade Paris.
Sebenarnya, seperti apa cedera yang dialami Rafael Nadal? Nadal mengalami cedera hip flexor atau fleksor panggul pada paha kiri.
Fleksor panggul adalah kelompok otot yang bekerja mengangkat paha ke atas. Otot-otot tersebut juga membantu mengangkat batang tubuh ketika berada di posisi berbaring. Dua otot utama dalam kelompok ini adalah iliopsoas dan rectus femoris.
Fleksor panggul bertanggung jawab untuk pergerakan lutut ke arah dada (menekuk panggul) ketika beraktivitas dan terutama aktif ketika berlari cepat atau menendang.
Ketika fleksor panggul berkontraksi atau diregangkan, tegangan dibebankan pada serat otot fleksor panggul. Ketika tegangan berlebihan karena terlalu banyak pengulangan atau tenaga yang besar, serat otot fleksor panggul dapat robek.
Strain adalah teregangnya atau robeknya otot atau tendon. Strain panggul terjadi ketika salah satu otot yang menyokong sendi panggul teregang melebihi batas atau mengalami robekan.
Strain dapat ringan, sedang atau berat, bergantung pada luasnya cedera. Strain yang berat dapat membatasi kemampuan untuk menggerakan panggul. Siapa pun dapat mengalami strain panggul akibat pekerjaan sehari-hari, tetapi strain paling sering diakibatkan oleh aktivitas olahraga.
Meskipun sebagian besar strain panggul membaik dengan penanganan di rumah yang sederhana, strain yang berat dapat memerlukan terapi fisik atau penanganan medis lainnya.
Robekan fleksor panggul dapat bervariasi dari robekan kecil dan kehilangan fungsi minimal, hingga robekan lengkap yang melibatkan nyeri berat yang muncul tiba-tiba dan disabilitas yang nyata.
Umumnya, strain fleksor panggul yang terjadi adalah grade 2, yakni kondisi sejumlah serat otot robek dengan kehilangan fungsi sedang.
Gejala Strain Fleksor Panggul
Nyeri di bagian depan panggul.
Nyeri muncul tiba-tiba.
Nyeri diperburuk dengan mengangkat paha melawan tahanan.
Daerah di depan panggul dapat terasa nyeri bila disentuh, meskipun iliopsoas terletak sangat dalam sehingga sulit dirasakan. Rasa nyeri lebih sering mengindikasikan cedera rectus femoris.
Pada cedera berat dapat ditemukan pembengkakan dan memar.
Penurunan kisaran gerak.
Kelemahan otot.
Penyebab Strain Fleksor Panggul
Strain panggul dapat akibat cedera akut yang terjadi tiba-tiba, misalnya akibat terjatuh atau pukulan langsung dalam olahraga kontak. Strain panggul juga dapat diakibatkan oleh penggunaan yang berlebihan – ketika otot atau tendon secara perlahan melemah seiring waktu akibat gerakan berulang.
Faktor-faktor yang menjadi risiko terjadinya strain panggul:
Cedera sebelumnya di area yang sama
Ketegangan otot
Tidak melakukan pemanasan dengan baik sebelum berolahraga
Berusaha lebih keras atau lebih cepat ketika berolahraga
Penanganan Strain Fleksor Panggul
Biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan menyeluruh, mulai dari penyebab (misal akibat benturan karena terjatuh maupun olahraga), lalu memeriksa tungkai dan panggul apakah terdapat nyeri atau pembengkakan.
Selama pemeriksaan fisik, dokter akan menekan sejumlah otot dan menggerakkan tungkai dan panggul ke berbagai arah untuk menilai kisaran gerak. Dokter juga akan meminta Anda untuk melakukan sejumlah peregangan dan gerakan untuk menentukan otot yang cedera.
Dokter mungkin akan meminta pemeriksaan rontgen untuk menyingkirkan kemungkinan fraktur stress panggul, yang memiliki gejala yang serupa. Pada sebagian besar kasus, tidak diperlukan pemeriksaan pencitraan tambahan untuk memastikan diagnosis.
Mayoritas strain panggul ditangani tanpa pembedahan. Penanganan medis untuk strain otot dirancang untuk meredakan nyeri dan mengembalikan kisaran gerak dan kekuatan.