- Meski memiliki peranan penting bagi tubuh, mengonsumsi protein tidak boleh berlebihan.
- Konsumsi protein berlebih dapat mengamcam kesehatan.
- Salah satu dampak buruk kelebihan protein adalah meningkatkan kadar asam urat hingga dehidrasi.
SKOR.id - Protein merupakan salah satu nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Namun kelebihan protein justru berbalik bisa mengancam kesehatan.
Protein memenuhi banyak fungsi yang berbeda, karena mereka membantu melawan penyakit, mengatur fungsi tubuh, meningkatkan perkembangan otot, dan mengangkut obat-obatan dan zat lain ke seluruh tubuh.
Menurut para ahli, selain lemak dan karbohidrat, protein termasuk satu dari tiga nutrisi makro yang sangat penting bagi tubuh.
Karena melui ketiganya, tubuh dapat melakukan berbagai fungsi dan memperoleh energi yang dibutuhkan.
Namun, protein tidak disimpan sebagai cadangan energi, sehingga harus diganti setiap hari melalui makanan.
Jadi, untuk menjaga keseimbangan yang tepat, prorein yang disintesis harus mengembalikan protein yang telah didegradasi oleh tubuh.
Di sisi lain, jika proses pergantian ini tidak berjalan dengan baik, maka akan berisiko kehilangan massa otot dan menurunkan penampilan olahraga.
Protein sendiri bisa didapatkan dari makanan yang berasal dari hewan maupun tumbuhan, karena keduanya bermanfaat bagi tubuh.
Meski demikian, protein yang berasal dari hewan memiliki nilai biologis yang lebih tinggi dibandingkan protein nabati.
Hal ini karena protein hewani memiliki kandungan dan proporsi asam amino esensial yang lebih besar, yang tidak dapat diproduksi sendiri oleh tubuh.
Berapa Kebutan Protein Sehari?
Setiap orang memiliki kebutuhan protein berbeda setiap harinya. Ini ditentukan oleh beberapa faktor, seperti usia, berat badan, atau olahraga fisik yang dilakukan setiap harinya.
Secara umum, para ahli menjelaskan orang dewasa dalam situasi normal membutuhkan 50 dan 62 gram protein per hari. Orang dewasa butuh antara 0,8 dan 1 gram protein untuk setiap 1kg berat badan, atau sekitar 15 persen dari total asupan kalori setiap hari.
Namun, orang yang secara rutin melakukan olahraga butuh protein lebih besar, jadi peningkatan ini harus ditutupi melalui pola makan sehat dan seimbang.
Karena itulah, seseorang yang makan makanan seimbang dan lengkap seharusnya tidak memiliki masalah untuk mendapatkan kadar protein yang cukup. Mereka juga tidak akan memiliki kelebihan nutrisi ini dalam tubuh.
Bahaya Kelebihan Protein
Namun, ada juga pola makan dengan label ‘ekstra’ protein yang bermanfaat untuk meningkat penampilan atlet, menghasilkan energi lebih besar, atau menurunkan berat badan.
Meski demikian, para ahli dalam Madrid Diabetes Association sepakat bahwa ekstra protein tidak hanya akan meningkatkan penampilan olahraga, tapi juga dapat menimbulkan dampak negatif pada kesehatan karena bagian dari kelebihan protein ini dapat berubah menjadi lemak.
Mereka juga memastikan bahwa kelebihan protein dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah atau bahkan menyebabkan demineralisasi dan menyebabkan dehidrasi.
Kelebihan protein dalam tubuh memang jarang terjadi, meski dapat menjangkiti mereka yang mengikuti diet protein tinggi dan minum protein shake.
Sebagaimana diungkapkan Madrid Diabetes Association, “kebanyakan diet protein hampir sepenuhnya membatasi konsumsi karbohidrat, buah, dan sayuran, bahkan memungkinkan konsumsi protein tanpa batas.”
Diet dengan pola ini dapat menyebabkan rendahnya kandungan serat dalam tubuh dan kepadatan nutrisi yang rendah.
Selain itu, pada penderita ginjal dan diabetes, terlalu banyak protein bisa sangat berbahaya bagi kesehatan.
Intinya, agar diet benar-benar sehat, maka diet harus mencakup makanan dari semua kelompok dan jumlah nutrisi yang dikonsumsi selalu disesuaikan untuk setiap individu.
Breaking News: Sergio Aguero Resmi Gantung Sepatu https://t.co/D78RpCQmwY— SKOR.id (@skorindonesia) December 15, 2022
Berita Kebugaran Lainnya
5 Manfaat Alpukat untuk Atlet, Bisa Melawan Radang Sendi
Sehatkah Tidak Mengeluarkan Sperma dalam Waktu yang Lama, Inilah Fakta Sebenarnya