Kebanggaan Indonesia: 10 Laga Sepak Bola Bersejarah di Stadion Utama Gelora Bung Karno

Taufan Bara Mukti

Editor:

  • Sebagai stadion termegah di Indonesia, Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) menyimpan banyak cerita manis dan pahit.
  • Pertandingan bersejarah level timnas Indonesia maupun klub pernah terselenggara di SUGBK.
  • Berikut Skor.id menyajikan 10 laga sepak bola paling bersejarah di SUGBK sebelum dan sesudah renovasi.

SKOR.id - Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) menjadi stadion termegah yang ada di Indonesia, kenangan dan sejarah juga banyak tercipta di sana.

Stadion Utama Gelora Bung Karno (dulu bernama Stadion Utama Senayan) dibangun pada 1960 dan resmi dibuka dua tahun kemudian.

Telah mengalami proses renovasi pada 2016-2018, Stadion Utama Gelora Bung Karno kini berkapasitas 77 ribu penonton.

Selama lebih dari setengah abad berdiri, SUGBK telah menyelenggarakan banyak pertandingan sepak bola, baik di level timnas Indonesia maupun klub.

Beragam sejarah maupun kenangan pun banyak terukir di stadion terbesar ketujuh sedunia itu.

Berikut Skor.id menyajikan 10 laga paling bersejarah di Stadion Utama Gelora Bung Karno:

1. Final Pra-Olimpiade 1976

Timnas Indonesia nyaris mencatatkan penampilan pertama di Olimpiade pada 1976.

Tampil gemilang di fase Pra-Olimpade, ti yang diarmadai Iswadi Idris dan kolega menantang Korea Utara di babak final.

Sayang, keberuntungan tak memihak Indonesia, tim Garuda takluk lewat drama adu penalti di SUGBK.

2. Final SEA Games 1979

Ini adalah kali pertama Indonesia menjadi tuan rumah SEA Games, turnamen multievent olahraga se-Asia Tenggara.

Timnas Indonesia menang atas Thailand pada perebutan tempat kedua. Dalam babak adu penalti, skuad Merah Putih menang 3-1 atas lawannya itu.

Namun ambisi Indonesia meraih medali emas di cabang sepak bola SEA Games 1979 harus pupus di tangan Malaysia. Bersua dengan tim Negeri Jiran di SUGBK, Indonesia menyerah 0-1 dari Malaysia akibat gol Mokhtar Dahari.

3. Final SEA Games 1987

Membalas kegagalan pada periode kesempatan terdahulu saat menjadi tuan rumah, kali ini timnas Indonesia sukses meraih medali emas cabor sepak bola SEA Games 1987.

Bermaterikan pemain-pemain berkualitas seperti Herry Kiswanto, Ricky Yacobi, Robby Darwis, Rully Nere, dan lain-lain, Indonesia lolos dari fase grup di bawah Thailand.

Di babak final, Indonesia kembali bersua dengan Malaysia. Namun kali ini gol Ribut Waidi sukses membawa timnas Indonesia berpesta merayakan gelar SEA Games pertama di rumah sendiri.

4. Final Perserikatan 1985

Salah satu catatan dalam buku sejarah sepak bola dunia ditorehkan di SUGBK kala final Perserikatan 1985.

Partai puncak yang mempertemukan Persib Bandung vs PSMS Medan dibanjiri penonton. Kala itu kapasitas SUGBK masih 110 ribu penonton.

Dengan kapasitas sebanyak itu pun jumlah penonton yang hadir jauh lebih banyak. Dari catatan sejarah, total 150 ribu suporter menggeruduk SUGBK. Itu menjadi laga dengan penonton terbanyak di seluruh dunia.

PSMS Medan yang akhirnya memenangi laga tersebut. Bermain imbang 2-2 pada waktu normal, tim Ayam Kinantan menang 2-1 lewat babak adu penalti.

5. Final Pertama Liga Indonesia 1994-1995

Pada 1994 kompetisi Perserikatan dan Galatama dilebur menjadi satu dengan nama Liga Indonesia.

Musim pertama kompetisi sepak bola profesional di Indonesia itu pun melibatkan SUGBK untuk menghelat partai final.

Persib menghadapi Petrokimia Putra pada partai final Liga Indonesia 1994-1995. Disaksikan sekitar 90 ribu pasang mata, tim Maung Bandung meraih gelar juara setelah Sutiono Lamso mencetak gol semata wayang.

6. Final Pertama Piala Indonesia 2005

Piala Indonesia atau Copa Indonesia pertama kali digelar pada 2005. Sebelum itu Indonesia tak memiliki turnamen pendamping kompetisi seperti negara-negara lainnya.

Pada edisi pertama Piala Indonesia ini, Persija Jakarta dan Arema Malang bertemu di partai final yang diselenggarakan di SUGBK.

Drama tujuh gol terjadi pada laga tersebut. Persija mencetak tiga gol melalui Adolfo Fatecha, Roger Batoum, dan Kurniawan Dwi Yulianto.

Sementara itu, Arema membawa trofi Piala Indonesia pulang ke Malang berkat hat-trick Firman Utina plus sebiji gol Franco Hitta.

7. Final Piala Asia 2007

Partai ini tak melibatkan timnas Indonesia karena telah gugur di fase grup. Akan tetapi Piala Asia 2007 adalah kali pertama Indonesia menjadi tuan rumah gelaran paling akbar se-Benua Kuning itu.

Pada babak final, Irak berjumpa dengan Arab Saudi di SUGBK. Gol tunggal Younis Mahmoud mengantarkan Irak menjadi kampiun Piala Asia 2007.

Tak ada yang menjagokan Irak bakal memenangi turnamen ini. Terlebih, ini adalah kali pertama Irak menjadi juara Piala Asia sepanjang sejarah.

8. Final Piala AFF 2010

Tak bisa dimungkiri, gelaran Piala AFF 2010 menghadirkan gairah besar bagi pecinta timnas Indonesia.

Dimotori pelatih asal Austria, Alfred Riedl, penampilan timnas Indonesia sangat menghibur dan mampu melaju hingga babak final.

Pada partai final yang digelar dua leg, timnas Indonesia lebih dulu kalah 0-3 dari Malaysia di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur.

Harapan tetap menyala pada leg kedua yang digelar di SUGBK. Indonesia menang 2-1 atas Malaysia, namun itu tak cukup membawa Garuda meraih juara di depan publiknya sendiri.

Walhasil, Indonesia kalah agregat 2-4 dari Malaysia sekaligus mengubur impian mengakhiri dahaga juara Piala AFF yang belum bisa direngkuh hingga kini.

9. Timnas Indonesia vs Belanda

Meski hanya bertajuk laga eksibisi, namun partai timnas Indonesia vs Belanda di SUGBK pada 7 2013.

Dalam skuad timnas Belanda bertabur pemain bintang level dunia seperti Arjen Robben, Robin van Persie, dan Wesley Sneijder.

Laga yang berakhir 3-0 untuk kemenangan Belanda itu juga menjadi salah satu pertandingan uji coba internasional timnas Indonesia dengan penonton terbanyak dengan hampir 80 ribu orang masuk ke stadion.

10. Timnas Indonesia vs Islandia

Islandia memang tak sebesar Belanda dalam hal popularitas dan sejarah sepak bola. Namun negara di sebelah Utara Samudera Atlantik itu mempunyai tempat tersendiri di buku sejarah SUGBK.

Partai persahabatan timnas Indonesia vs Islandia--yang kala itu membuat kejutan dengan tampil di Piala Dunia 2018--menjadi pembukaan SUGBK setelah direnovasi.

Islandia menjadi negara pertama yang berkesempatan menjajal SUGBK pascarenovasi. Laga tersebut pun berkesudahan 1-4 untuk kekalahan Indonesia.

Follow dan subscribe akun media sosial Skor.id di Instagram, Facebook, Twitter, YouTube, LinkedIn, TikTok, dan Helo.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Skor.id (@skorindonesia)

Berita Kebanggaan Indonesia Lainnya:

Kebanggaan Indonesia - Wawancara Eksklusif Dirut PPK-GBK Rakhmadi Afif Widodo: Ingin GBK Jadi Kompleks Olahraga Terbaik Dunia

Kebanggaan Indonesia: 7 Event Olahraga Bersejarah Indonesia di Gelora Bung Karno Jakarta

RELATED STORIES

Kisah 28 Oktober 1962: Balas Dendam Timnas Indonesia ke Malaysia Tercapai

Kisah 28 Oktober 1962: Balas Dendam Timnas Indonesia ke Malaysia Tercapai

Timnas Indonesia yang dipermalukan Malaysia saat Asian Games 1962 di Jakarta akhirnya bisa membalasnya di Vietnam.

Kebanggaan Indonesia: 5 Pemain yang Bawa Spirit Sumpah Pemuda di Luar Negeri

Ada sejumlah pesepak bola negara ini yang punya karier di luar negeri yang jadi #KebanggaanIndonesia dan spirit mereka sama dengan semangat Sumpah Pemuda yang diperingati hari ini.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Christopher Nkunku, bintang Chelsea. (Hendy Andika/Skor.id).

World

Piala Dunia Antarklub 2025: Chelsea dan Palmeiras ke 8 Besar

Chelsea dan Palmeiras mampu mengalahkan lawan-lawan mereka dan melaju ke babak perempat final Piala Dunia Antarklub 2025.

Thoriq Az Zuhri | 29 Jun, 00:51

Satria Muda Pertamina Jakarta (Hendy AS/Skor.id)

Basketball

Satria Muda Pertamina Bakal Terapkan Strategi Khusus untuk Redam Brandis Raley-Ross

Satria Muda Pertamina siap bangkit pada Game 3 putaran pertama Playoff IBL 2025 versus Prawira Bandung.

Teguh Kurniawan | 28 Jun, 23:59

League of Legends. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)

Esports

League of Legends MSI 2025: Hasil, Jadwal, Klasemen Lengkap

Berikut ini adalah hasil, jadwal, dan klasemen lengkap turnamen League of Legends MSI 2025.

Thoriq Az Zuhri | 28 Jun, 23:37

Game PUBG Mobile. (Abdul Rohim/Skor.id)

Esports

PMHI 2025: Jadwal, Hasil, dan Klasemen Lengkap

Berikut ini adalah hasil, jadwal lengkap, format, dan klasemen lengkap turnamen PUBG Mobile, PMHI 2025.

Thoriq Az Zuhri | 28 Jun, 23:03

Liga Jerman (Bundesliga). (Hendy AS/Skor.id)

Liga Inggris

Perjalanan Karier dan Statistik Jamie Gittens

Jamie Gittens selangkah lagi bergabung dengan Chelsea, ini adalah perjalanan karier dan statistiknya.

Thoriq Az Zuhri | 28 Jun, 23:02

Auckland City, tim amatir yang tampil di Piala Dunia Antarklub 2025. (Deni Sulaeman/Skor.id).

World

Menilik Masalah Piala Dunia Antarklub 2025: Bangku Kosong

Bangku kosong penonton menjadi salah satu masalah yang dihadapi oleh penyelenggara Piala Dunia Antarklub 2025.

Thoriq Az Zuhri | 28 Jun, 22:42

RANS Simba Basketball

Basketball

RANS Simba Bogor Jadi Tim Pertama yang Lolos Semifinal Playoff IBL 2025

Satria Muda Pertamina, di sisi lain, harus melakoni Game 3 kontra Prawira Bandung untuk menentukan kelolosan.

Teguh Kurniawan | 28 Jun, 18:21

satoru mochizuki - timnas putri indonesia

Timnas Indonesia

Laga Pertama Vital, Pelatih Timnas Putri Indonesia Enggan Remehkan Kirgizstan

Meski favorit, Timnas Putri Indonesia tak boleh memandang sebelah mata ancaman Kirgizstan di Kualifikasi Piala Asia Wanita 2026.

Teguh Kurniawan | 28 Jun, 14:20

Menpora Dito Ariotedjo bersama peserta Kejurnas Junior Milklife Archery Challenge. (PR Megapro)

Other Sports

Kejurnas Junior Milklife Archery Challenge 2025 Resmi Dibuka Menpora di Kudus

MilkLife Archery Challenge Kejurnas Junior 2025 akan berlangsung pada 27 Juni hingga 5 Juli 2025.

Gangga Basudewa | 28 Jun, 14:12

Pemain Timnas Indonesia, Thom Haye. (Foto: Yogie Gandanaya/Grafis: Yusuf/Skor.id)

Liga 1

Pelatih Persija Akui Ingin Thom Haye dan Jordi Amat Bergabung untuk Liga 1 2025-2026

Pelatih Persija Jakarta, Mauricio Souza: Thom Haye dan Jordi Amat buat Macan Kemayoran kian kuat di Liga 1 2025-2026.

Taufani Rahmanda | 28 Jun, 13:00

Load More Articles