- AIBA memindahkan Kejuaraan Dunia dari New Delhi ke Beograd karena tak sanggup membayar biaya tuan rumah.
- Federasi Tinju India (BFI) tak terima dengan keputusan AIBA dan enggan membayar biaya pembatalan.
- Rencananya, Kejuaraan Tinju Dunia terselenggara usai Olimpiade Tokyo.
SKOR.id – Asosiasi Tinju Amatir Internasional (AIBA) mengumumkan pergantian tuan rumah Kejuaraan Tinju Dunia 2021.
Dalam pernyataan, kemarin, AIBA menyebut Beograd (Serbia) bakal menggantikan New Delhi (India) karena tak kunjung membayar biaya menjadi tuan rumah.
Berita Tinju Lain: David Haye Siap Kembali Naik Ring demi Hadapi Pemenang Anthony Joshua Kontra Tyson Fury
Tak hanya kehilangan status tuan rumah Kejuaraan Tinju Dunia, sesuai aturan, New Delhi harus membayar uang pembatalan sebesar 500.000 dolar AS (sekitar Rp8 miliar).
Namun, Federasi Tinju India (BFI) tak terima dengan keputusan AIBA karena dianggap sepihak. BFI berdalih, rekening bank AIBA di Lausanne, Swiss, beku.
"AIBA tidak bisa menyelesaikan masalah ini dan kami memiliki alasan (mengapa belum membayar uang tuan rumah)," demikian pernyataan BFI.
"Keputusaan untuk mengubah lokasi Kejuaraan Dunia 2021 diambil secara tergesa-gesa tanpa konsultasi dengan BFI. Penalti yang dikenakan pun mengejutkan."
BFI merasa tak berkewajiban untuk membayar biaya pembatalan atau denda kepada AIBA. Kini, mereka berupaya untuk menemukan jalan tengah.
Tahun lalu, AIBA mengalami persoalan internal hingga Komite Olimpiade Internasional (IOC) melucuti hak mereka untuk terlibat dalam Olimpiade XXXII Tokyo, Jepang.
Berita Tinju Lain: Mantan Pelatih Sarankan Gennady Golovkin Tidak Hadapi Canelo Alvarez di Las Vegas
Mohamed Moustahsane, presiden sementara AIBA, menyebut rencana untuk menggelar Kejuaraan Tinju Dunia setelah Olimpiade Tokyo yang mundur jadi tahun depan.
"Karena ada penjadwalan ulang Olimpiade Tokyo, Komite Eksekutif AIBA akan membahas dengan negara tuan rumah soal kemungkinan tanggal untuk menyesuaikan," katanya.
"Kami akan menjaga kerangka waktu yang direncanakan dan menggelar Kejuaraan Dunia pada 2021 setelah Olimpiade," Mohamed Moustahsane menambahkan.