- Postingan Stefanos Tsitsipas benar-benar membuat iri semua penggemar Roger Federer di seluruh dunia.
- Petenis muda Yunani itu membagikan gambar ketika dia tertidur di sebelah raket pemberian maestro tenis Swiss tersebut.
- Faktanya, Roger Federer adalah alasan Stefanos Tsitsipas saat mulai belajar olahraga tenis.
SKOR.id - Selama Piala Laver 2022, yang telah berakhir sepekan lalu, Roger Federer, yang mengucapkan selamat tinggal pada tenis, memberi Stefanos Tsitsipas sebuah raket yang ditandatangani bersama dengan sebuah pesan tertulis menyertainya.
Dan, pada hari Rabu, petenis Yunani itu memposting foto yang memperlihatkan ia terlihat tidur nyenyak di tempat tidur dengan raket 'beristirahat' di atas bantal di sebelahnya, memberikan caption, "Pagi di London seperti..."
Sejak Laver Cup dimulai pada tahun 2017, ini adalah pertama kalinya Tim Eropa kalah dari Tim Dunia. Tim asuhan John McEnroe berhasil mengalahkan lawan yang dilatih Bjorn Borg pada percobaan kelima dengan agregat 13-8.
Tsitsipas yang berusia 24 tahun berhasil memberi timnya satu poin di hari pertama dengan mengalahkan Diego Schwartzman 6-2, 6-1, tetapi sayangnya dia gagal meraih tiga poin pada hari ke-3 saat menyerah dari Frances Tiafoe 1-6, 7-6 (11), 10-8.
Moments like these last forever ???????? pic.twitter.com/BlMql5y9xp— Stefanos Tsitsipas (@steftsitsipas) September 24, 2022
Namun, puncak acara tetaplah perpisahan Federer dari dunia tenis profesional dan dengan foto kamar tidurnya, Tsitsipas berhasil membuat banyak penggemar maestro tenis Swiss tersebut sangat iri.
"Apakah ini raket @rogerfederer? Dan Stef mendapat kesempatan untuk tidur dengannya? Dan apakah Roger menandatanganinya juga? Omg, Stefanos Tsitsipas menjalani kehidupan yang kita impikan, sejujurnya dia pantas mendapatkannya. Sangat adil," tweet seorang penggemar.
"Cinta yang dia miliki untuk Federer luar biasa. Sangat keren jika (Roger) Federer melatihnya dalam waktu dekat. Jika ada yang bisa membuat Stefanos menjadi pemenang Grand Slam, maka itu adalah Roger," tulis seorang pengguna lainnya.
Alasan Bermain Tenis
Malam sebelum Laver Cup dimulai, Tsitsipas menikmati waktu yang menyenangkan bersama para seniornya: Andy Murray, Novak Djokovic, Rafael Nadal, dan Casper Ruud, serta tak ketinggalan Federer yang menjadi inspirasinya, dengan berpose untuk selfie dan mengobrol satu sama lain.
Sepanjang kariernya, Tsitsipas telah bermain melawan Federer yang mantan petenis nomor satu dunia itu sebanyak enam kali.
Pada 2019, di Piala Hopman, mereka saling berhadapan untuk pertama kali. Federer menang dalam pertandingan yang diselesaikan dengan dua set langsung.
Berikutnya, juara Grand Slam dua puluh kali itu dikalahkan oleh juniornya yang asal Yunani dalam pertandingan ulang mereka hampir dua minggu kemudian di Australia Terbuka.
Pada tahun yang sama, Federer menang melawan Tsitsipas di final di Dubai. Namun, setelah itu, petenis muda Yunani itu bangkit kembali dan mengalahkan pahlawan masa kecilnya di turnamen ATP Masters 1000 yang digelar di Roma, Italia.
This moment would not have been possible if Roger didn’t give me the opportunity to dream. I owe this moment to him!
Love you with all my heart ❤️ https://t.co/QCv9aaCiqh— Stefanos Tsitsipas (@steftsitsipas) September 24, 2022
Sang Maestro Swiss kemudian menumbangkan Tsitsipas pada semifinal di Basel, Swiss, tapi Tsitsipas, yang saat ini menempati peringkat 6 Dunia, akhirnya mampu mengalahkan Federer di Nitto ATP World Tour Finals di Inggris.
Yang jelas, Tsitsipas benar-benar berterima kasih karena Federer mengajaknya masuk ke Tim Eropa pada Laver Cup 2022.
Dalam sebuah postingan di Instagram, Tsitsipas memberikan penghormatan kepada Federer, yang telah finis sebagai No. 1 akhir tahun sebanyak lima kali sepanjang karier tenis profesionalnya.
Ia menulis: "Dia datang. Kami melihat. Dia menaklukkan. Kami kagum. Terima kasih Roger Federer karena telah mengangkat olahraga kami ke tingkat yang luar biasa. Membuat olahraga ini terlihat begitu mudah, namun rumit untuk ditiru pada saat yang sama. Gaya Anda, kepribadian, bakat, kemahiran, dan gairah Anda akan selamanya dalam permainan ini."
“Saya tidak bisa cukup berterima kasih karena Anda adalah alasan saya mulai bermain tenis. Alasan saya melakukan backhand dengan satu tangan. Alasan saya pertama kali bermimpi ketika saya melihat Anda mengangkat trofi di Wimbledon pada tahun 2004."
“Demi benar-benar 'menfederalisasikan' seseorang, tak cukup dengan mendominasi mereka, tetapi Anda telah melakukannya dengan penuh gaya dan kualitas. Dan itu akan bisa ditemukan di setiap kamus di pedesaan, terima kasih. Saya bangga dan merasa terhormat menjadi bagian dari 'tarian terakhir' Anda."***
Berita Stefanos Tsitsipas Lainnya:
Finalis Western & Southern Open 2022, Stefanos Tsitsipas vs Borna Coric
Stefanos Tsitsipas Siapkan Strategi Semifinal, Daniel Medvedev Nikmati Rekor Tie-break di Cincinnati