- Daniel Ricciardo hampir pasti tidak mendapatkan tim untuk turun di Formula 1 2023.
- Di mata Mika Hakkinen, publik akan meragukan kecepatan pembalap yang sempat vakum.
- Juara dunia F1 1998 dan 1999 itu pernah menghadapi situasi seperti Ricciardo.
SKOR.id - Mantan pembalap Mika Hakkinen menyarankan agar Daniel Riccardo tidak kembali ke Formula 1 jika tidak mendapatkan grid pada tahun depan.
Setelah hasil-hasil tidak memuaskan sepanjang 2022, kontrak Ricciardo dengan Tim McLaren diputus setahun lebih cepat dari rencana. Mengingat tak ada opsi realistis untuk F1 2023, Ricciardo sempat menyebut siap menjadi reserve driver agar bisa kembali ke grid pada 2024.
Sekira dua dekade sebelum Ricciardo, Hakkinen juga mengalami hal serupa. Juara dunia F1 1998 dan 1999 itu mengalami penurunan performa pada 2001, yang memaksanya memutuskan untuk beristirahat pada 2002.
Namun, hiatus yang dilakukan mantan pembalap yang merebut gelar juara dunia bersama McLaren tersebut membuatnya tidak pernah kembali ke grid F1.
Mengacu pengalamannya yang pernah meninggalkan F1, Hakkinen mengatakan tidak mudah bagi Ricciardo untuk meyakinkan orang-orang soal kemampuannya turun di level tertinggi pada 2024, jika tidak turun pada 2023.
“Jika Ricciardo memutuskan beristirahat setahun, dari pengalaman saya tahu bila sekali saja Anda meninggalkan olahraga ini, normalnya Anda seharusnya tidak kembali,” kata Hakkinen seperti dikutip The Race.
“Posisi saya saat itu mungkin agak berbeda dengan Ricciardo, karena saya sudah merebut juara dunia dua kali. Saya sudah memenuhi target sepanjang berkarier di F1.
“Ricciardo menghadapi situasi berbeda. Performanya menurun (sejak membela McLaren), ia tidak mampu cepat sehingga orang akan bertanya-tanya apakah ia masih cukup cepat saat kembali nanti.”
Hakkinen menambahkan, Ricciardo dipastikan bakal mengalami kesulitan jika beristirahat setahun lalu kembali. Pasalnya, jika ia tidak cukup cepat, publik pasti selalu mencari penjelasan dari pembalap asal Australia itu.
“Saya kira ia tidak begitu jelas memberikan informasi kepada media, penggemar, dan tim. Hal itu agak menakutkan karena seharusnya Anda tahu mengapa tak mampu memaksimalkan performa menyamai level rekan setim,” ucap Hakkinen.
Hakkinen menambahkan bahwa beberapa tahun bersaing sangat sengit di Kejuaraan Dunia F1 telah membuatnya harus banyak berkorban. Ia menyadari tidak akan mampu memberikan komitmen yang diperlukan untuk sekali lagi bersaing di level tertinggi.
“Saya menyadari setelah tiga-empat bulan, ketika musim (2002) dimulai dan saya berada di Monako atau entah di mana saat itu, saya benar-benar merasa seperti ‘tidak mungkin saya ingin kembali ke sana’,” kata Hakkinen.
“Kejuaraan seketat F1 membutuhkan begitu banyak energi dari tubuh Anda. Saya tahu bahwa tidak masalah jika saya memiliki satu tahun libur, saya tidak bisa kembali. Saya sudah tahu itu di tengah musim. bahwa aku tidak akan kembali.
“Anda tidak bisa tampil di luar sana sambil berpikir ‘apakah saya harus pensiun atau tidak'. (Anda harus) tampil habis-habisan setiap detiknya.”
Berita Formula 1 Lainnya:
Langgar Budget Cap, Aston Martin Cari Manajer Audit Internal Baru
Max Verstappen Enggan Balapan Sampai Usia 40 Tahun
Lewis Hamilton Resmi Jadi Warga Kehormatan Brasil