- Tak sedikit yang menganggap MotoGP saat ini kurang menarik untuk ditonton.
- Pembalap WSBK, Jonathan Rea, menyebut pensiunnya sosok Valentino Rossi sebagai faktor utama.
- Tanpa adanya Valentino Rossi di lintasan, tak banyak drama yang terjadi di sirkuit.
SKOR.id - Menurunnya jumlah penonton di sirkuit menjadi fenomena jamak di MotoGP 2022.
Salah satu yang paling kentara adalah jumlah penonton MotoGP Italia di Sirkuit Mugello yang musim ini menurun hingga separuh dari biasanya.
Ini berbanding terbalik dengan ajang Formula 1 di mana tiap tahunnya berhasil terus menambah penggemar baru.
Fenomena ini turut menjadi perhatian pembalap WSBK, Jonathan Rea. Ia memiliki teori sendiri terkait penyebab menurunnya minat para penggemar MotoGP.
Rider asal Irlandia Utara tersebut membandingkan kondisi ini dengan era ketika Kevin Schwantz, Valentino Rossi, hingga Marc Marquez masih beraksi di lintasan.
Menurutnya, balapan sekarang terkesan lebih tenang tanpa rivalitas mendarah daging di antara para pembalap.
"Valentino merupakan kuda hebat dalam pertarungan. Bahkan tanpa dia, warna kuning masih mendominasi tribune. Dia adalah Mister MotoGP," ujar Rea, dikutip dari Motorsport.
"Saya penggemar generasi lama. Era Nicky Hayden, Casey Stoner, Dani Pedrosa, Jorge Lorenzo, Valentino Rossi, dan Marc Marquez."
Rea melihat bahwa para pembalap MotoGP zaman sekarang sangat cepat tetapi tak banyak menghadirkan drama.
"Kita tentu tidak bisa bilang generasi baru lebih lambat atau buruk," tutur pengoleksi enam gelar juara dunia WSBK tersebut.
"Para pembalap sangat cepat. Sekarang era Fabio Quartararo, Alex Rins, Joan Mir dan Francesco Bagnaia yang akan menurunkan warisan mereka."
"Dulu ada banyak problem dan rivalitas dengan Rossi, tapi juga dengan Marquez, Schwantz, Jorge Lorenzo dan Casey."
"Sekarang di MotoGP tampak sangat damai dan tenang antara para lawan. Ini artinya lebih sedikit drama dibanding masa lalu," ujanya menambahkan.
Meski terlihat lebih tenang, dinamika perebutan juara dunia MotoGP diakui berlangsung lebih semarak.
Beberapa pembalap telah merebut kemenangan, di antaranya Enea Bastianini, Miguel Oliveira, Fabio Quartararo, Aleix Espargaro dan Francesco Bagnaia.
Tak jarang pemenang balapan gagal tembus enam besar pada balapan berikutnya. Rea hanya bisa geleng kepala mengetahui fakta tersebut.
"Itu gila. Saya tidak bisa menjelaskan. Saya punya sensasi kalau pembalap tidak membuat perbedaan dan motor yang paling penting. Jendela prestasi sangat kecil," ia melanjutkan.
"Pada beberapa balapan, Quartararo di depan dengan keunggulan 10 detik. Pada balapan berikutnya, dia harus bertarung keras berebut posisi keenam."
Musim depan, pabrikan berkurang satu karena Suzuki keluar dari MotoGP. Menurutnya, hal itu tidak berpengaruh apa pun.
"Saya tidak yakin keluarnya Suzuki akan berpengaruh pada balapan. Faktor paling penting adalah berakhirnya karier Valentino Rossi," ujarnya memungkasi.
Artikel ini telah tayang di Motorsport Indonesia dengan judul "Teori Jonathan Rea tentang Penurunan Penonton MotoGP".
Berita MotoGP lainnya:
Lupakan Insiden di Belanda, Fabio Quartararo Sebut 3 Balapan Favorit di MotoGP 2022
Wawancara Eksklusif Eddy Saputra: Alasan Mengapa Pembalap Indonesia Sulit ke MotoGP
Belum Sempat Gelar Balapan MotoGP, KymiRing Dirumorkan Bangkrut