- Hamka Hamzah pertama kali menggunakan ban kapten saat membela Persija, sebagai wakil kapten.
- Klub pertama yang memberi jabatan kapten kepada Hamka Hamzah adalah Mitra Kukar pada 2013.
- Setelah itu, setiap musim Hamka Hamzah selalu menjadi kapten tim, kecuali saat membela PKNS.
SKOR.id - Kapten tim identik dengan ikon sebuah tim. Walau berbeda, kapten tim biasanya merupakan pemain senior dalam tim tersebut.
Namun, hal tersebut tak berlaku bagi Hamka Hamzah. Ia selalu berganti-ganti klub, sudah 15 kali sejak 2001, namun ban kapten tim selalu ia dapatkan.
Bek kelahiran Makassar berusia 36 tahun ini mengawali kariernya bersama PSM, lantas merantau ke Persebaya, Persik, dan Persija.
Bersama Persija, Hamka pertama kali merasakan ban kapten tim. Namun, pada musim 2008 itu ia bukan kapten utama melainkan kapten ketiga.
Jabatan wakil kapten ini pun berlanjut saat membela Persik, Persisam Putra Samarinda, dan Persipura. Setelah itu Hamka naik pangkat sebagai kapten utama.
Baca Juga: Hamka Hamzah Raih Silver Play Button dari YouTube
Berikut ini adalah kisah perjalanan Hamka Hamzah menjadi kapten tim walau berpindah-pindah klub dari musim ke musim.
Mitra Kukar
Tepatnya pada musim 2011-2012, Hamka dipinang Mitra Kukar. Awalnya ban kapten Naga Mekes, julukan Mitra Kukar, bukan milik bek kelahiran 29 Januari 1984 tersebut.
Pada musim keduanya, yakni dalam ajang Indonesia Super League 2013, ban kapten utama Mitra Kukar dibebatkan di lengan tangan kirinya.
Pada musim tersebut Hamka melakoni 31 pertandingan yang semuanya sebagai starter. Aksi impresifnya itu membuat klub Malaysia, PKNS, tertarik meminangnya.
Baca Juga: Hamka Hamzah Jadi Kapten Baru Persita Tangerang
Borneo FC
Semusim di perantauan, Hamka kembali ke Indonesia dan membela Borneo FC. Dalam tim milik Nabil Husein ini Hamka langsung menjadi pemimpin.
Sayang kompetisi diamputasi pemerintah saat laga berjalan dua pertandingan. Selanjutnya hanya ada turnamen-turnamen dan kejuaraan.
Karena tak ada kompetisi, Hamka akhirnya memutuskan hengkang pada akhir musim, meski ada tawaran perpanjangan kontrak.
Arema FC
PSSI dan kompetisi mati suri. Sebagai gantinya digelar Indonesia Soccer Championship A, turnamen berformat liga. Pada musim 2016 ini Hamka telah dipinang Arema FC.
Bersama Singo Edan, julukan Arema FC, yang ketika itu ditangani Milomir Seslija, Hamka langsung didaulat menjadi kapten meski ada pemain lama.
Seperti sebelumnya, nasib mantan bek timnas Indonesia ini tak lama. Pada akhir musim ini memutuskan pulang kampung ke Sulawesi Selatan untuk membela PSM Makassar.
PSM Makassar
Walau sudah berusia 33 tahun, penampilan Hamka sama sekali tak menurun. Pada musim 2017 ia tampil 30 kali yang semuanya sebagai starter.
Tak hanya menjadi pemimpin, Hamka juga menyumbang empat gol. Banyak tulisan menyebut Hamka sebagai striker yang tertukar menjadi bek.
Meski penampilannya impresif, Hamka tak bertahan lama di Mattoanging, nama lokasi berdirinya Stadion Andi Mattalatta, markas PSM.
Sriwijaya FC
Hamka dipanggil Rahmad Darmawan. Tak tanggung-tanggung, musim ini Sriwijaya FC berambisi mengulang kisah juara dan Hamka menjadi pemimpinnya.
Elang Andalas, julukan Sriwijaya FC, pun disebut-sebut sebagai salah satu tim dengan peluang juara cukup besar, selain Persib dan Bali United.
Naasnya, keuangan Sriwijaya FC goyah setelah sang pemilik kalah dalam pemilihan umum. Gaji tertunggak dan akhirnya ditinggal pemain, termasuk Hamka.
Arema FC
Walau sudah masuk sebutan gaek, banyak klub tertarik dengan Hamka saat dirinya mengumumkan hengkang dari Sriwijaya FC pada tengah musim.
Menariknya, ban kapten Singo Edan yang sebelumnya milik Dendi Santoso, diberikan kepada Hamka begitu dirinya datang dan pelatih pun sepakat dengan hal itu.
Musim selanjutnya, 2019, Hamka memperpanjang kontrak. Bahkan ia sempat menyatakan ingin gantung sepatu sebagai pemain Arema FC.
Persita
Rupanya takdir berkata lain. Hamka tak jadi memungkasi karier di Malang, dan malahan berlabuh ke tim promosi asuhan Widodo Cahyono Putro, Persita.
Seperti juga sebelumnya, Hamka langsung didapuk menjadi kapten, padahal kapten dua musim sebelumnya, Egy Melgiansyah, masih bertahan.
Widodo mengatakan, Hamka dipilih menjadi kapten karena memiliki jiwa kepemimpinan. Hamka juga bisa menjadi anutan pemain muda.
Karier Hamka Hamzah Sebagai Kapten Tim
2020: Persita (kapten)
2018-2019: Arema FC (kapten)
2018: Sriwijaya FC (kapten)
2017: PSM (kapten)
2016: Arema FC (kapten)
2015: Borneo FC (kapten)
2011-2013: Mitra Kukar (kapten)