- GP Abu Dhabi menjadi seri balapan penutup Formula 1 2021, Minggu (12/12/2021).
- GP Abu Dhabi bakal jadi saksi penentuan pemenang gelar juara F1 2021 antara Max Verstappen dengan Lewis Hamilton.
- Banyak fakta dan hal menarik lainnya yang meliputi GP Abu Dhabi
SKOR.id - Grand Prix (GP) Abu Dhabi menjadi seri balapan penutup Formula 1 musim 2021.
F1 GP Abu Dhabi berlangsung di Sirkuit Yas Marina, Minggu (12/12/2021).
Tak hanya menjadi seri terakhir musim ini, GP Abu Dhabi juga jadi saksi penentuan pemenang gelar juara F1 2021 antara Max Verstappen dengan Lewis Hamilton.
Persaingan sengit antara Max Verstappen dan Lewis Hamilton yang telah berlangsung di Bahrain pada Maret lalu akan diselesaikan pada seri pamungkas kali ini.
Selain itu, race yang pertama kali digelar pada 2009 silam ini juga memiliki banyak fakta dan hal menarik lainnya. Diantaranya:
1) 12 penyelenggaraan, 6 pemenang
Grand Prix Abu Dhabi pertama kali masuk kalender F1 pada 2009. Sejak itu, enam pembalap tercatat sudah meraih kemenangan di Sirkuit Yas Marina.
Mereka adalah Sebastian Vettel, Lewis Hamilton, Kimi Raikkonen, Nico Rosberg, Valtteri Bottas dan Max Verstappen. Namun hanya dua yang meraih lebih dari satu kemenangan.
Hamilton yang paling sering mengklaim podium tertinggi GP Abu Dhabi, yakni lima kali. Sementara Vettel sudah menang race di Yas Marina tiga kali.
Dari keenam pemenang, empat di antaranya merupakan juara dunia. Hanya Bottas dan Verstappen (sebelum edisi 2021) yang belum punya gelar.
2) Dominasi Mercedes
Mercedes menjadi tim yang sangat dominan di Abu Dhabi sejak era hybrid dimulai. Tim Silver Arrows telah meraih enam kemenangan beruntun dalam rentang 2014-2019.
Rentetan itu terhenti musim lalu saat mereka kecolongan dari Red Bull Racing yang keluar sebagai pemenang lewat Max Verstappen. Kala itu Mercedes dinilai tak tampil maksimal.
Selain karena sudah memastikan gelar pada balapan sebelumnya, Lewis Hamilton juga baru pulih setelah sempat dinyatakan positif Covid-19 akibat terjangkit virus corona.
3) Perpisahan 4 pembalap
Ada sejumlah pembalap yang akan melakoni balapan perpisahan dengan timnya di GP Abu Dhabi 2021, yakni Kimi Raikkonen, Antonio Giovinazzi, Valtteri Bottas dan George Russell.
Bagi Raikkonen, race di Yas Marina ini sekaligus jadi balapan terakhirnya sebagai pembalap F1. Iceman memutuskan pensiun setelah 20 tahun berkarier di ajang jet darat.
Balapan di Abu Dhabi juga jadi yang terakhir bagi rekan setimnya di Alfa Romeo, Giovinazzi. Tetapi ia tidak pensiun, melainkan beralih ke Formula E setelah tidak dapat kontrak baru.
Sementara Bottas akan melakoni penampilan final sebagai pembalap Mercedes. Musim depan Bottas ke Alfa Romeo sementara posisinya digantikan Russell dari Williams.
4) Satu-satunya balapan senja
Pada umumnya, grand prix Formula 1 berlangsung siang atau malam hari. Namun pengecualian untuk GP Abu Dhabi yang digelar beberapa saat sebelum matahari terbenam.
GP Abu Dhabi merupakan satu-satunya balapan F1 yang dimulai saat senja (twilight race). Start biasanya berlangsung 30 menit sebelum matahari tenggelam di Yas Marina.
Meski begitu, lampu sorot di area trek selalu menyala selama balapan. Ini yang membuat race GP Abu Dhabi jadi unik dan kebetulan kerap diplot sebagai balapan puncak.
5) Desain trek canggih
Sirkuit Yas Marina didesain oleh arsitek top F1, Hermann Tilke. Trek yang dibuka pada 2009 itu punya enam konfigurasi berbeda untuk disesuaikan dengan seri balap yang berbeda.
Lintasannya juga memiliki sejumlah fitur unik: sebuah terowongan sebagai bagian dari pintu keluar pit lane dan Yas Viceroy Hotel berada di antara Tikungan 18-19.
Dan perlu juga diketahui, bahwa Yas Marina merupakan sirkuit paling mahal di F1. Pembangunan trek sepanjang 5,554 km itu menghabiskan biaya lebih dari 1 triliun dolar AS.
Lihat postingan ini di Instagram
6) Mengusung nama kota
GP Abu Dhabi adalah satu-satunya balapan dalam kalender F1 yang mengambil nama kota sebagai judul event alih-alih negara tuan rumah seperti pada umumnya.
Abu Dhabi adalah ibu kota Uni Emirat Arab. Namun penamaan tersebut diikuti oleh Grand Prix Mexico City (Meksiko) dan GP Sao Paulo (Brasil) pada musim 2021.
7) Grand prix paling mahal
Jika dibandingkan dengan balapan yang ada dalam kalender F1, GP Abu Dhabi merupakan event paling mahal. Walau demikian penjualan tiket selalu habis (sold out).
Pada gelaran terakhir sebelum pandemi Covid-19, musim 2019, tiket terusan selama tiga hari yang paling murah dibanderol 272 dolar AS (setara Rp3,9 juta dengan kurs saat ini).
Bandingkan dengan GP Rusia yang mematok di angka 70 dolar AS atau GP Australia (133 dolar AS). Namun dengan segala keunikan yang ditawarkan, harganya sebanding.
8) 3 kali bukan penutup
Sejak kemunculannya dalam kalender F1 pada 2009, GP Abu Dhabi selalu diplot sebagai balapan penutup kecuali dalam tiga kesempatan, yakni musim 2011, 2012, dan 2013.
Pada 2011, Yas Marina jadi event kedua terakhir sebelum Brasil. Lalu dua tahun berikutnya, Abu Dhabi digelar sebelum balapan di Circuit of The Americas dan Interlagos.
9) Polesitter diuntungkan
Dalam enam gelaran terakhir GP Abu Dhabi, peraih pole di Sirkuit Yas Marina selalu berhasil mengonversi posisinya jadi kemenangan. Fakta ini membuat Max Verstappen di atas angin.
Namun ada pula periode buruk bagi pembalap yang memulai race dari grid terdepan di trek tersebut.
Dalam tiga dari empat race pertama Formula 1 di Arab Saudi, polesitter selalu gagal finis.
10) Momen Raikkonen
Salah satu balapan paling populer GP Abu Dhabi terjadi pada 2012. Kala itu Kimi Raikkonen meraih kemenangan sensasional pada musim comeback-nya setelah hiatus dua tahun.
Saat berusaha menang, Iceman menanggapi update dari Race Engineer-nya via radio dengan kalimat yang terkenal, “Biarkan saya sendiri, saya tahu apa yang saya lakukan.”
GP Abu Dhabi 2012 jadi kemenangan pertama Raikkonen sejak balapan di Belgia 2009 dan diraihnya setelah kekacauan yang terjadi akibat crash Nico Rosberg dan Narain Karthikeyan.
11) Penentuan juara
Karena secara reguler diplot sebagai balapan penutup musim, GP Abu Dhabi kerap jadi arena penentuan juara, termasuk pada F1 2021 antara Max Verstappen dengan Lewis Hamilton.
Pada 2010, bahkan empat pembalap bertarung untuk gelar di Yas Marini: Fernando Alonso (Ferrari), Mark Webber (Red Bull), Sebastian Vettel (Red Bull) dan Hamilton (McLaren).
Dari keempatnya, Vettel yang unggul. Kemenangan di Abu Dhabi membuatnya keluar sebagai juara dunia termuda dalam sejarah F1, menggeser rekor Hamilton.
Musim 2014 Hamilton bersaing dengan Nico Rosberg dan bisa meraih gelar setelah rekannya di Mercedes itu mengalami kerusakan mesin. Rosberg membalas Hamilton pada 2016.
Tahun ini Hamilton kembali harus bertarung untuk titel F1 di Yas Marina. Ia akan berhadapan dengan Max Verstappen dari Red Bull. Keduanya sekarang memiliki poin setara, yakni 369,5.
12) Sejarah siap ditoreh
Siapa pun yang menang dan keluar sebagai juara dunia F1 2021, GP Abu Dhabi akan mencatatkan sejarah. Sebab Yas Marina bakal jadi sirkuit spesial bagi Hamilton maupun Verstappen.
Jika Hamilton menang, maka ia meraih gelar kedelapannya. Hasil itu bakal menjadikan pria Inggris tersebut memiliki titel terbanyak dalam ajang balap jet darat.
Bila Verstappen yang menang, sejarah juga siap ditoreh. Ia akan merengkuh gelar perdananya sejak debut pada 2015 lalu dan menjadi pembalap Belanda pertama yang menjuarai Formula 1.
Keterangan: Artikel ini sudah tayang di Motorsport.com dengan judul 12 Fakta Menarik F1 GP Abu Dhabi
Lihat postingan ini di Instagram
Baca Berita F1 Lainnya:
F1 GP Abu Dhabi 2021: Positif Covid-19, Nikita Mazepin Batal Tampil
F1 GP Abu Dhabi 2021: Pole Position, Max Verstappen Berencana Pakai Ban Medium di Awal Balapan