- Anggota Komite Olimpiade Internasional (IOC), John Coates, mengatakan panitia Olimpiade Tokyo bukan bagian dari tim pengembangan vaksin.
- IOC dan Pemerintah Jepang menjalankan persiapan berdasarkan arahan WHO dan otoritas kesehatan setempat.
- Persiapan Olimpiade Tokyo 2020 terus berjalan.
SKOR.id - Walau sudah resmi ditunda hingga tahun depan, perdebatan seputar nasib Olimpiade Tokyo 2020 di tengah pandemi virus corona (Covid-19) terus berlanjut.
Tak sedikit pakar kesehatan yang meragukan Olimpiade Tokyo, 23 Juli-8 Agustus 2021, bisa berlangsung lancar karena belum ditemukannya vaksin.
Para peneliti mengatakan, butuh waktu setidaknya 15-18 bulan untuk menemukan vaksin Covid-19. Dengan kata lain, jauh setelah Olimpiade 2020 diselenggarakan.
Berita Olimpiade Lain: Vaksin Covid-19, Jaminan Penting untuk Pelaksanaan Olimpiade dan Paralimpiade 2020
Anggota Komite Olimpiade Internasional (IOC), John Coates, buka suara soal perdebatan pentingnya vaksin dalam perhelatan pesta olahraga empat tahunan itu.
Seperti dilansir firstpost, John Coates mengatakan bahwa Olimpiade Tokyo bukan bagian dari tim pengembangan vaksin Covid-19.
Dengan kata lain, sukses atau tidaknya Olimpiade Tokyo, tahun depan, semata-mata bukan karena keberadaan vaksin tersebut.
"Adalah masukan dari WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) agar (Olimpiade) berjalan sesuai jadwal baru yang telah ditetapkan. Jadi, itu yang kami ikuti."
"Kami (panitia Olimpiade) bukan kontingen (dari pengembangan) vaksin. Memang, itu perlu tapi kami hanya ikut arahan WHO dan otoritas kesehatan Jepang."
John Coates tak memungkiri, kesehatan dan keselamatan semua orang yang terlibat dalam Olimpiade Tokyo, selalu menjadi prioritas.
Merujuk ke belakang, Olimpiade Tokyo 2020 awalnya diselenggarakan pada 24 Juli-9 Agustus. Namun, pandemi Covid-19 membuat ajang tersebut mundur setahun.
Berdasarkan masukan dari banyak pihak, Pemerintah Jepang dan IOC pun menyepakati Olimpiade edisi ke-32 itu diselenggarakan 23 Juli-8 Agustus 2021.
Berita Olimpiade Lain: Shinzo Abe Sebut Pandemi Covid-19 Bisa Batalkan Olimpiade 2020
Namun, keputusan itu tak lantas meredam pro dan kontra. Tebaru adalah profesor, ahli wabah dan kesehatan, yang merasa nasib Olimpiade 2020 di ujung tanduk.
Mereka beranggapan, Olimpiade 2020 tak akan bisa dilaksanakan sesuai jadwal baru jika belum ditemukan vaksin Covid-19.
Meski demikian, IOC dan Pemerintah Jepang tetap melanjutkan persiapan di tengah pandemi Covid-19.